Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode accelerated learning lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pengujian dilakukan dengan uji-t. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji-t, untuk sampel homogen, maka diperoleh t hitung = 2,75, dengan menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5, atau diperoleh harga t tabel = 1,67. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji-t t hitung t tabel α = 0,05 Kesimpulan 2,75 1,67 Tolak H Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t tabel 2,75  1,67, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima dengan taraf signifikansi 5. Berikut sketsa kurvanya: Gambar 4.5 Kurva Uji Hipotesis Statistik Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa nilai t hitung , yaitu 2,75 lebih besar dari t tabel yaitu 1,67, artinya jelas bahwa t hitung jatuh pada daerah penolakan H daerah kritis, sehingga dapat disimpulkan H ditolak dan H 1 diterima dengan taraf signifikansi 5. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode accelerated learning lebih tinggi daripada rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lakukan sebanyak 9 kali pertemuan yaitu 8 pertemuan untuk memberikan perlakuan dan 1 pertemuan untuk post-test. Peneliti menggunakan dua kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas X Akuntansi-1 terpilih sebagai kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan metode accelerated learning. Pada kelas eksperimen setiap pertemuan masing-masing kelompok siswa diberikan Lembar Kerja Siswa LKS. Metode accelerated learning membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajarannya dan membuat siswa lebih fokus serta antusias dalam pembelajaran walaupun di awal pembelajaran siswa belum terbiasa dengan diskusi kelompok serta pembelajaran yang menuntut siswa untuk menemukan sendiri konsep matematikanya. Hal ini disebabkan karena siswa terbiasa diberikan penjelasan secara menyeluruh tentang konsep yang dipelajari setelah itu diberikan contoh-contoh dan latihan soal. Selain itu, pada kegiatan inti siswa kurang menguasai materi prasyarat sehingga peneliti harus mengulang sekilas tentang materi prasyarat tersebut.. Setelah siswa sudah mulai terbiasa dengan metode accelerated learning, siswa mulai termotivasi untuk mempelajari matematika tentang fungsi dan persamaan kuadrat serta siswa memiliki rasa keingintahuan dalam mengerjakan LKS dan bertanya secara aktif dalam tanya jawab. Berikut adalah suasana kegiatan belajar mengajar di kelas eksperimen dengan metode accelerated learning: Pada gambar 4.7 a menunjukkan siswa sedang mendengarkan penjelasan dari guru. Gambar 4.7 b menunjukkan siswa sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Peneliti juga akan membahas kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada pokok bahasan fungsi dan persamaan kuadrat, dari hasil pengujian hipotesis terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman konsep antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode accelerated learning lebih baik daripada pembelajaran dengan metode konvensional. Berikut ini adalah rincian analisis kemampuan pemahaman konsep matematis siswa tiap indikator pada materi fungsi dan persamaan kuadrat.

1. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlihat adanya perbedaan nilai rata- rata, median, modus, varians, simpangan baku, dan tingkat kemiringan. Deskripsi data perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis disajikan pada tabel 4.10 berikut ini. Tabel 4.10 Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Kelas Eksperimen Kontrol Banyak Sampel 41 41 Nilai Terendah 25 20 Nilai Terbesar 90 85 Mean 58,52 47,45 Median 60,33 50 Modus 59,50 42,83 Varians 339,02 322,61 Simpangan Baku 18,41 17,69 Tingkat kemiringan -0,053 0,25 Berdasarkan abel 4.10 dapat terlihat perbedaan statistika, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, yaitu nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan eksperimen di atas rata-rata. Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 21 orang dan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 20 orang, maka dapat dikatakan bahwa pada kelas eksperimen siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata. Kurva pada kelas kontrol landai kanan artinya data yang diperoleh dari nilai tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen di bawah rata-rata. Pada kelas kontrol siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 19 orang dan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 22 orang, maka dapat dikatakan bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata. Nilai rata-rata untuk masing- masing indikator kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel 4.11 berikut ini. Tabel 4.11 Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Pemahaman Konsep No. Indikator Eksperimen Kontrol ̅ S 2 ̅ S 2 1 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematik 40,85 1,19 39,02 1,30 2 Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep 60,37 17,12 50,81 10,79 3 Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu 57,93 8,45 51,83 8,71 4 Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah 62,20 3,27 29,88 3,34 40.85 60.37 57.93 62.2 39.02 50.81 51.83 29.88 10 20 30 40 50 60 70 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematik. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep Menggunakan prosedur atau operasi tertentu Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. eksperimen kontrol Tabel 4.11 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditinjau dari empat indikator kemampuan pemahaman konsep. Pada tabel terlihat bahwa nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata- rata kelas kontrol untuk setiap indikatornya. Artinya siswa pada kelas eksperimen memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Secara lebih jelas, perbandingan nilai rata-rata siswa berdasarkan indikator kemampuan pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam diagram berikut ini: Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Rata-rata Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Pemahaman Konsep Berdasarkan gambar di atas, terlihat kemampuan masing-masing indikator pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Perolehan rata-rata tertinggi dicapai oleh kelas eksperimen pada indikator