40
DIMENSI NO KATEGORI DAN DESKRIPSI
pembicaraan pertanyaan
atau komentar
kepada pembelajar lain. 11
Senyap, karena adanya kegiatan membaca, atau latihan. Jika berlangsung lama, dibuat catatan
dipinggir tabel.
12 Kebingungan, terjadi keributan yang mencolok,
dan kegaduhan, tidak seperti direncanakan.
G. Uji Coba Instrumen 1. Validitas Instrumen
Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
55
Instrumen dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki
kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium.
56
Untuk pengujian validitas instrumen dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
57
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua yang dikorelasikan variabel
X = skor butir Y = skor total
N = jumlah subyek Suatu butir instrumen dinyatakan valid apabila memiliki harga r
xy
r
tabel
pada taraf signifikansi 5. Secara empirik, tinggi rendahnya validitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien validitas.
58
Dengan besar koefisien korelasi sebagai berikut:
55
Sugiyono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: ALFABETA, 2007, Cet.3, h. 363
56
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2009, Cet.9, h. 69
57
Ibid., h. 72
58
Ahmad sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006, cet 1, h.105
41
a. Antara 0,8 sampai dengan 1,0 = sangat tinggi
b. Antara 0,6 sampai dengan 0,8 = tinggi
c. Antara 0,4 sampai dengan 0,6 = cukup
d. Antara 0,2 sampai dengan 0,4 = rendah
e. Antara 0,0 sampai dengan 0,2 = sangat rendah
59
Untuk mengukur keabsahan tes kognitif dilakukan dengan menggunakan program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan ANATES, dari 50 butir soal
yang diuji cobakan terdapat 36 butir soal yang valid.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran dari suatu instrumen mewakili karakteristik yang diukur. Sedangkan untuk menguji reliabilitas soal
tes dengan menggunakan metode Kuder Richardson yaitu dengan menggunakan rumus KR-21:
Keterangan: r11 = reliabilitas
M = rata-rata skor total K
= jumlah butir tes V1 = variasi skor total
60
Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5. Jika r hitung tabel product moment maka
instrumen yang diujicobakan bersifat reliabel. Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu
angka yang disebut koefisien reliabilitas, berkisar 0 sampai 1.
61
Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program ANATES. Berdasarkan
hasil perhitungan ANATES, diperoleh nilai reliabilitas soal yaitu 0,87.
59
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 75
60
Ibid.,
h. 103
61
Ahmad Sofyan, op.cit., h. 105
42
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah tingkat yang menunjukkan derajat pengerjaan soal oleh peserta tes. Tingkat kesukaran diketahui dengan membandingkan
antara jumlah peserta tes yang menjawab dengan benar dan jumlah seluruh peserta tes. Menurut Arikunto 2002 tingkat kesukaran soal dirumuskan
sebagai berikut:
Keterangan: P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab benar JS = banyaknya peserta tes keseluruhan
62
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka soal tersebut termasuk kategori sukar. Sebaliknya, semakin besar indeks
yang diperoleh, maka soal tersebut termasuk kategori mudah. Adapun kriteria indeks tingkat kesukaran soal tersebut adalah:
a Proporsi 0,00-0,30
: soal kategori sukar b
Proporsi 0,30-0,70 : soal kategori sedang
c Proporsi 0,70-1,00
: soal kategori mudah
63
Dalam penelitian ini, tingkat kesukaran untuk masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan program ANATES.
4. Daya Pembeda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai
berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi disingkat D. Menurut Arikunto 2002 daya beda
dinyatakan dengan rumus :
64
62
Suharsismi Arikunto, op.cit., h. 209
63
Ibid., h. 210
64
Ibid., h. 213-214
43
Keterangan: D
= indeks diskriminasi soal BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Selanjutnya indeks diskriminasi diinterpretasikan dengan klasifikasi nilai
D sebagai berikut: D = 0,00
– 0,20 adalah jelek D = 0,21
– 0,40 adalah cukup D = 0,41
– 0,70 adalah baik D = 0,71
– 1,00 adalah baik sekali
65
Dari hasil pengujian daya pembeda soal, maka soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian adalah soal dengan daya pembeda 0,20 ke atas,
dengan klasifikasi minimal cukup. Dalam penelitian ini, daya beda untuk masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan program AN
H. Teknik Analisis Data 1.