Pembelajaran Inkuiri Terstruktur a. Pengertian Inkuiri Terstruktur

16 4 Implementation Phase fase implementasi Pada fase ini, siswa diharuskan mengorganisasi data dan menganalisa, menggambarkan kesimpulan dan menformulasikan penjelasan-penjelasan. 19 Langkah-langkah yang digunakan dalam penyajian materi dengan model pembelajaran inkuiri adalah fase berhadapan dengan masalah, fase pengumpulan dan pengujian data, fase pengumpulan data dalam eksperimen, fase formulasi penjelasan dan fase analisis proses inkuiri. 20

2. Pembelajaran Inkuiri Terstruktur a. Pengertian Inkuiri Terstruktur

Menurut Harlen, inkuiri terstruktur adalah pembelajaran discovery penemuan yang dimodifikasi dimana siswa menerima dan mendapatkan petunjuk-petunjuk untuk prosedur yang digunakan, selanjutnya mengumpulkan data, mengorganisasi data, serta mendapatkan serangkaian pertanyaan yang mengantarkan kepada kesimpulan solusi dari sebuah masalah. 21 Menurut Colburn, pendekatan inkuiri terstruktur adalah pembelajaran dengan guru menyediakan tujuan, petunjuk, dan prosedur kegiatan tetapi tidak memberitahukan hasil. Siswa diharapkan menemukan sendiri hubungan antar variabel ataupun alternatif lainnya berdasarkan data yang dikumpulkan. 22 Dalam inkuiri terstruktur, petunjuk praktikum berisi masalah, prosedur-prosedur kerja tanpa analisis hasil dan kesimpulan sehingga 19 The Acces Center, Science Inquiry, U.S Office of Special Education Program diakses pada 29 Mei 2011 dari http:www.k8accesscenter.orgdocumentsScienceInquiry-PDF.pdf h. 9-11 20 I Made Wirtha dan Ni ketut Rapi, Pengaruh Model Pembelajaran dan Penalaran Formal Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMAN 4 Singaraja, Jurnal penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2008, h. 20 21 Wayne Harlen, The Teaching of Science, Great Britain: David Fulton Publisher, 1992, h. 47 22 Alan Colburn, op.cit., h. 42 17 siswa dituntut untuk menemukan hubungan atau membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis siswa. 23 Metode inkuiri dikembangkan melalui pendekatan heuristik yang memandang saintis sebagai penemu discoverer. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis pendekatan kontekstual. Menemukan merupakan inti dari proses kegiatan pembelajaran kontekstual. Dengan demikian dapat diketahui bahwa inkuiri terstruktur yang berciri pada pembelajaran penemuan memerlukan teknik atau alat bantu yang dapat menstimulus siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Pembelajaran melalui penemuan memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman sehingga membantu siswa dalam memahami dan menguasai konsep. Melalui verifikasi yang ditemukan siswa selama pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai pemahaman konsep yang diharapkan. Dalam model pembelajaran inkuiri terstruktur guru memiliki peran untuk memilih topikbahasan, pertanyaan dan menyediakan materi beserta prosedur kerja. Akan tetapi dalam proses pembelajarannya siswa diharuskan menganalisis hasil dan menarik kesimpulan dari kegiatan ilmiah yang telah dilakukan.

b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terstruktur

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 9 48

PENGARUH SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

3 27 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM SIMULASI PHET DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

2 17 242

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP.

0 0 15

PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.

0 1 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR EXPERIENTIAL LEARNING PADA KONSEP GERAK TUMBUHAN BERMUATAN NILAI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KONTRIBUSINYADALAM PEMBANGUNAN KARAKTER SISWA.

2 2 50

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN TINGKAT KEPERCAYAAN SISWA SMA DALAM MENJAWAB PERTANYAAN KONSEP JARINGAN TUMBUHAN.

0 1 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN.

0 2 46

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP SISTEM GERAK TUMBUHAN.

0 2 34