Metode Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran: SumberBahanAlat Pembelajaran Penilaian

119 sklerenkim hanya terdapat pada organ tumbuhan dewasa. Sel sklerenkim mati dan dindingnya tebal berlignin. Dibandingkan sel kolenkim, sel-sel sklerenkim ini jauh lebih kaku Tumbuhan berpembuluh Tracheophyta memiliki pembuluh pengangkut yang disebut xilem dan floem. Keduanya tersusun oleh lebih dari satu macam sel. Xilem memiliki dua fungsi utama, yaitu penyokong dan pengangkut air dan garam-garam tanah dari akar menuju ke bagian atas tumbuhan. Xilem tersusun oleh 4 macam sel, yaitu trakeid, trakea, parenkim, dan serabut serat. parenkim xilem berfungsi pula untuk menimbun cadangan makanan. Floem memiliki struktur tubuler mirip dengan xilem, dinding sel penyusunnya mengalami penebalan selulosa dan pektin. Floem adalah jaringan pengangkutan untuk zat makanan, seperti gula hasil fotosintesis, protein, dan mineral pada tumbuhan. Floem tersusun dari 4 macam sel, yaitu sel buluh tapis, sel pengiring, sel serabut, dan sel parenkim.

B. Metode Pembelajaran

13. Model Pembelajaran : Inkuiri Terstruktur 14. Metode : Praktikum

C. Langkah-langkah Pembelajaran:

Tahap Tahapan Inkuiri Terstruktur Kegiatan Waktu Guru Siswa Awal  Apersepsi Guru menanyakan macam- macam organ pada tumbuhan  Guru menjelaskan tujuan praktikum  Guru membagi siswa  Siswa menyimak pertanyaan dan menjawab dengan lugas  Siswa berkelompok 5 menit 120 Tahap Tahapan Inkuiri Terstruktur Kegiatan Waktu Guru Siswa ke dalam beberapa kelompok Inti Planning  Guru membagikan LKS dan menjelaskan cara kerja praktikum  Guru mempersilahkan siswa menyiapkan alat dan bahan praktikum  Siswa menyimak 10 menit Retrieving  Guru mengajukan rumusan masalah “Pada penampang batang Impatiens balsamina yang telah direndam eosin mengapa hanya bagian xylem yang terlihat berwarna? ”  Masing-masing kelompok berhipotesis berpendapat 5 menit Processing  Guru mengawasi jalannya praktikum dan memberi bimbingan jika diperlukan  Siswa melakukan pengamatan sesuai LKS yang diberikan secara berkelompok 30 menit Creating  Guru meminta siswa mendiskusikan hasil pengamatan dan pertanyaan- pertanyaan LKS secara kelompok  Siswa berdiskusi secara kelompok 10 menit 121 Tahap Tahapan Inkuiri Terstruktur Kegiatan Waktu Guru Siswa untuk selanjutnya dipresentasikan Sharing  Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan jawaban atas pertanyaan LKS dan kesimpulan hasil pengamatan  Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengamatan 15 menit Evaluating  Guru memngevaluasi hasil presentasi tiap kelompok dan memberi materi tambahan jika diperlukan  Siswa menyimak dan mencatat 5 menit Penutup  Guru membimbing siswa membuat kesimpulan berdasarkan jawaban atas rumusan masalah di awal praktikum  Beberapa siswa membuat kesimpulan 10 menit

D. SumberBahanAlat Pembelajaran

Buku Biologi yang Relevan, LKS 122

E. Penilaian

7. Penilaian kinerja 8. Tes tertulis berbentuk pilihan ganda Mengetahui, Dilaksanakan, 19-09-2011 Guru Bidang Studi Dwi Indriyati, S.Si Dwi Sugianti 123 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Kelas Kontrol Sekolah : SMAN 9 Kota Tangsel Mata Pelajaran : Biologi Kelas Semester : XI sebelas 1satu Pertemuan ke- : 4 Alokasi waktu : 2x45 menit Subkonsep : Jaringan pada akar dan batang Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Kompetensi Dasar : 2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Indikator : 2.1.1 Mengidentifikasi struktur jaringan penyusun akar tumbuhan dikotil dan monokotil 2.1.2 Mengidentifikasi struktur jaringan penyusun batang tumbuhan dikotil dan monokotil Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat 27. Mengidentifikasi struktur jaringan penyusun akar 28. Mengidentifikasi struktur jaringan penyusun batang 29. Mengamati perbedaan struktur jaringan penyusun akar pada tanaman dikotil dan monokotil menggunakan preparat awetan 30. Mengamati perbedaan struktur jaringan penyusun batang pada tanaman dikotil dan monokotil menggunakan preparat awetan

M. Materi Pembelajaran :

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 9 48

PENGARUH SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

3 27 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM SIMULASI PHET DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

2 17 242

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP.

0 0 15

PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.

0 1 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR EXPERIENTIAL LEARNING PADA KONSEP GERAK TUMBUHAN BERMUATAN NILAI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KONTRIBUSINYADALAM PEMBANGUNAN KARAKTER SISWA.

2 2 50

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN TINGKAT KEPERCAYAAN SISWA SMA DALAM MENJAWAB PERTANYAAN KONSEP JARINGAN TUMBUHAN.

0 1 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN.

0 2 46

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP SISTEM GERAK TUMBUHAN.

0 2 34