Waktu dan Tempat Penelitian Metode dan Disain Penelitian

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2011 yang berlokasi di SMAN 9 Kota Tangsel.

B. Metode dan Disain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan analisis uji-t yang menganalisis pengaruh yang terjadi antara variabel x dan variabel y berdasarkan perbedaan penguasaan konsep antara kelompok yang diberikan perlakuan pertanyaan produktif dalam model pembelajaran inkuiri terstruktur dan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Dalam disain eksperimen ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus variabel yang akan diuji akibatnya yaitu dengan menggunakan pertanyaan produktif dalam model pembelajaran inkuiri terstruktur. Kemudian kelompok kontrol tanpa menggunakan pertanyaan produktif akan dibandingkan hasilnya dengan kelompok eksperimen. Disain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah disain Pretes-Postes Grup Kontrol tidak Secara Random Nonrandomized control group pretest-postest design yang divisualisasikan sebagai berikut: 52 Tabel 3.1 Disain Penelitian Group Pretes Variabel Terikat Postes Eksperimen X1 X Eksperimen X 2 Kontrol X1 X Kontrol X 2 Keterangan : 52 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet.7, h. 186 34 X eksperimen : Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen menggunakan pertanyaan produktif dalam model pembelajaran inkuiri terstruktur X kontrol : Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol tanpa menggunakan pertanyaan produktif X 1 : Tes awal yang sama pada kedua kelas X 2 : Tes akhir yang sama pada kedua kelas Berdasarkan disain penelitian diatas, kedua kelompok diberi tes awal pretest dengan soal yang sama konsep struktur jaringan tumbuhan. Setelah diberi perlakuan yang berbeda, kedua kelompok dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir posttest. Kemudian hasil tes pretest dan posttest dari masing-masing kelas dibandingkan diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

C. Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 9 48

PENGARUH SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

3 27 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM SIMULASI PHET DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

2 17 242

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP.

0 0 15

PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.

0 1 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR EXPERIENTIAL LEARNING PADA KONSEP GERAK TUMBUHAN BERMUATAN NILAI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KONTRIBUSINYADALAM PEMBANGUNAN KARAKTER SISWA.

2 2 50

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN TINGKAT KEPERCAYAAN SISWA SMA DALAM MENJAWAB PERTANYAAN KONSEP JARINGAN TUMBUHAN.

0 1 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN.

0 2 46

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP SISTEM GERAK TUMBUHAN.

0 2 34