Pengujian Hipotesis Data Hasil Observasi Kelas Eksperimen

54 kontrol homogen. Data hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7 Perhitungan Uji Homogenitas α Data F hitung F tabel Kesimpulan 0,05 Pretes 1.20 1.80 H diterima Postes 1.18 1.80 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji homogenitas data pretes dari kelompok kontrol dan eksperimen didapat F hitung sebesar 1.20 dan F tabel 1.80 artinya F hitung F tabel . Sedangkan hasil perhitungan uji homogenitas data postes dari kelompok kontrol dan eksperimen didapat F hitung sebesar 1.18 dan F tabel 1.80 artinya F hitung F tabel . Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf signifikan α = 0.05 5 H diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi homogen.

5. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Maka dari itu pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pertanyaan produktif dalam model pembelajaran inkuiri terstruktur terhadap penguasaan konsep siswa pada konsep struktur jaringan tumbuhan. Pengujian tersebut dilakukan dengan membandingkan hasil pretes dan postes pada masing-masing kelompok. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis Nilai Postes dengan Uji-t Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok Jumlah dk T hitung T tabel Kesimpulan Eksperimen NA=30 60 4.90 2.00 H a diterima Kontrol NB=34 55 Dari tabel tersebut diperoleh t hitung t tabel , maka hipotesis nol H ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen. Hal ini menunjukkan penggunaan pertanyaan produktif dalam model pembelajaran inkuiri terstruktur berpengaruh terhadap penguasaan konsep siswa pada konsep struktur jaringan tumbuhan.

6. Data Hasil Observasi Kelas Eksperimen

Dari hasil observasi aktivitas pengajar yang dilakukan oleh guru mata pelajaran terlihat bahwa proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran inkuiri terstruktur. Persentase pada pertemuan pertama subkonsep jaringan epidermis sebesar 100 , persentase pertemuan kedua subkonsep jaringan dasar sebesar 100 , pertemuan ketiga subkonsep jaringan penyokong dan pengangkut sebesar 100 sedangkan pertemuan keempat subkonsep jaringan pada organ tumbuhan sebesar 100 . Hasil observasi lebih rinci dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4.9 Rekapitulasi Pertanyaan Guru Pada Tahap Retrieving dan Processing dalam Inkuiri Terstruktur Kelas Eksperimen Subkonsep Banyaknya Pertanyaan Jumlah Produktif Non Produktif 56 Dari hasil rekapitulasi pertanyaan guru berdasarkan pengolahan data rekaman audio dapat diketahui pertanyaan produktif yang diberikan guru paling banyak terdapat pada subkonsep jaringan epidermis yakni sebanyak 12 pertanyaan produktif, sedangkan pertanyaan produktif yang paling sedikit terdapat pada subkonsep jaringan pada organ tumbuhan dengan 5 pertanyaan produktif.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 9 48

PENGARUH SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

3 27 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM SIMULASI PHET DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

2 17 242

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP.

0 0 15

PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.

0 1 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR EXPERIENTIAL LEARNING PADA KONSEP GERAK TUMBUHAN BERMUATAN NILAI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KONTRIBUSINYADALAM PEMBANGUNAN KARAKTER SISWA.

2 2 50

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN TINGKAT KEPERCAYAAN SISWA SMA DALAM MENJAWAB PERTANYAAN KONSEP JARINGAN TUMBUHAN.

0 1 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN.

0 2 46

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP SISTEM GERAK TUMBUHAN.

0 2 34