Pengertian Konjungsi ayat 104, ayat 105, ayat 106, ayat 107, ayat 108, ayat 109.

hendaklah bersyukur atas nikmat yang telah dilimpahkan oleh Allah dan hendaklah menyembah Allah Tuhan semesta alam. 3. Arief Abdillah Fikri A 310100041 Skripsi Universitas Muhamaddiyyah Surakarta tahun 2014 dengan judul “Analisis Konjungsi Pada Terjemahan Surat An-Nisa`“ yang mengacu pada teori yang dikembangkan Abdul Chaer. Hasil penelitian antara lain: 1 ditemukan 11 konjungsi koordinatif dan 7 konjungsi subordinatif. 2 ditemukan 6 makna konjungsi koordinatif dan 5 makna konjungsi subordinatif. Pada penelitian yang dilakukan oleh Farikha Asajati 2013 yang berjudul “Analisis Konjungsi Antar Klausa Dalam Kalimat Majemuk Pada Terjermahan Al- Qur`an Surat Al-Hajj”memiliki persamaan dengan penelitian ini. Persamaannya dengan penelitian ini dengan menggunakan terjemahan Al-Qur`an dan membahas konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif . Perbedaannya terletak objek yang diteliti. Pada penelitian Farikha Asajati, objek yang diteliti Antar Klausa Dalam Kalimat Majemuk Pada Terjermahan Al-Qur`an Surat Al-Hajj dengan menggunakan toeri Abdul Chaer sedangkan pada penelitian ini objek penelitiannya berupa konjungsi pada terjemahan surat Yunus dengan menggunakan teori Hasan Alwi dkk.. Pada penelitian yang dilakukan oleh Arief Abdillah Fikri 2014 yang berjudul “Analisis Konjungsi Pada Terjemahan Surat An-Nisa`” memiliki persamaan dengan penelitian ini. Persamaannya dengan penelitian ini yaitu meneliti konjungsi pada terjemahan dengan membahas pada konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Perbedaannya adalah pada penelitian Arief Abdillah Fikri meneliti pada terjemahan surat An-Nisa` dengan menggunakan toeri Abdul Chaer sedangkan pada penelitian ini meneliti pada terjemahan surat Yunus menggunakan teori Hasan Alwi dkk.

2.2 Pengertian Konjungsi

Hasan Alwi, dkk 2010:301 konjungsi di istilahkan dengan nama konjungtor yang juga dinamakan kata sambung yang merupakan kata tugas yang menghubungkan dua satu bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Universitas Sumatera Utara Konjungsi adalah bentuk atau satuan kebahasaan yang berfungsi sebagai penyambung, perangkai, atau penghubung antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa , kalimat dengan kalimat dan seterusnya Harimurti Kridalaksana, 1984:105; HG Tarigan, 1987:101. Hal senada diungkapkan Chaer 1994:269, konjungsi merupakan alat untuk menghubung-hubungkan bagian-bagian kalimat atau menghubungkan paragraf dengan paragraf. Dengan penggunaan konjungsi ini, hubungan antar kalimat dengan kalimat maupun paragraf dengan paragraf menjadi, lebih jelas bila dibandingkan dengan hubungan yang tanpa konjungsi. Sementara itu, Keraf dalam Rani, dkk., 2004:107, konjungsi dalam tata bahasa tradisional termasuk salah satu jenis kata yang digunakan untuk menghubungkan kalimat. Namun, dalam kenyataan pemakaian sehari-hari, konjungsi juga digunakan sebagai sarana untuk menghubungkan dua atau lebih ide yang tertuang dalam beberapa kalimat. Istilah konjungsi dalam bahasa Arab Al-Khuli, 1982:53 dalam bukunya ADictionary of Theoritical Linguistics English-Arabic mengistilahkan konjungsi dengan kata ﻒﻁﺎﻋ āṭifun ʹpenyambungʹ: Conjuction : ﺎﻤﺳﺍ ﻭﺃ ، ﻞﻌﻓ ﻰﻠﻋ ﻼﻌﻓ ﻒﻄﻌﺗ ﻱﺃ ﺐﺟﺍﻭ ﻉﻮﻧ ﻦﻣ ﻦﻴﺗﺪﺣﻭ ﻒﻄﻌﺗ ﺔﻤﻠﻛ :ﻒﻁﺎﻋ ﺔﻠﻤﺟ ﻰﻠﻋ ﺔﻠﻤﺟ ﻭﺃ ﻑﺮﻅ ﻰﻠﻋ ﺎﻓﺮﻅ ﻭﺃ ﻢﺳﺍ ﻰﻠﻋ āṭifun : kalimatun ta’ṭifu waḥidataini min nau’in wājibin `ay ta’ṭifu fi’lan ‘alā fi’lin, `au isman ‘al ā ismin `au ẓarfan ‘alā ẓarfin `au jumlatan ‘alā jumlatin ʹpenyambung: mencondongkan dua kata dari bagian yang penting, atau mengarahkan kata kerja dengan kata kerja, kata benda dengan kata benda, frasa dengan frasa atau kalimat dengan kalimat. ʹ Berdasarkan pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa konjungsi merupakan bentuk suatu kebahasaan yang dapat berupa kata yang sangat diperlukan oleh sebuah kalimat karena konjungsi berfungsi memperjelas makna rangkaian antar kata, antar kelompok kata atau antar kalimat.

2.3 Pembagian Konjungsi