dengan adil.” dengan “untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka”.
Ayat 40
ِﻪِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﻳ َﻻ ْﻦَﻣ ْﻢُﻬْﻨِﻣَﻭ ِﻪِﺑ ُﻦِﻣْﺆُﻳ ْﻦَﻣ ْﻢُﻬْﻨِﻣَﻭ َﻭ
َﻦﻳِﺪِﺴْﻔُﻤْﻟﺎِﺑ ُﻢَﻠْﻋَﺃ َﻚﱡﺑَﺭ
Waminhum man yu` minu bihi waminhum man lā yu`minu bihi wa rabbuka
`a ʻlamu bilmufsidīna ʹDan di antara mereka ada orang-orang yang beriman
kepadanya Al-Qur`an, dan di antaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-
orang yang berbuat kerusakan. ʹ Q.S.10:40
Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi yaitu: ʹdanʹ yang
menyatakan makna pertentangan untuk menyatakan hubungan antara “Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya Al-Qur`an, dan di
antaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya.” dengan “Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan”.
3.1.2 Konjungsi Subordinatif terdapat pada terjemahan ayat2, ayat 3, ayat 4, ayat 5, ayat 6, ayat 7, ayat 9, ayat 10, ayat 11, ayat 12, ayat 13, ayat 14,
ayat 15, ayat 16, ayat 17, ayat 18, ayat 19, ayat 20, ayat 21, ayat 22, ayat ayat 23, ayat 24, ayat 28,ayat 29, ayat 32, ayat 33, ayat 34, ayat 35, ayat
36, ayat 37, ayat 38, ayat 39, ayat 40, ayat 41, ayat 42, ayat 43, ayat 44, ayat 45, ayat 46, ayat 47, ayat 48, ayat 49, ayat 50, ayat 52, ayat 54, ayat
55, ayat 58, ayat 61, ayat 67, ayat 68, ayat 69, ayat 70, ayat 71, ayat 72, ayat 73,ayat 74, ayat 75,ayat 76, ayat 77, ayat 80,ayat 81,ayat 82,ayat 83,
ayat 84,ayat 86,ayat 88,ayat 89, ayat 90, ayat 91, ayat 92, ayat 93,ayat 94,ayat 95,ayat 96,ayat 97,ayat 98,ayat 99, ayat 102, ayat 104, ayat 106,
ayat 107, ayat 108,ayat 109.
Adapun analisis konjungsi subordinatif pada terjemahan surat Yunus adalah sebagai berikut :
a. SubordinatifWaktu setelah, sebelum, ketika, apabila, sejak Ayat 12
َﻑ ﺎًﻤِﺋﺎَﻗ ْﻭَﺃ ﺍًﺪِﻋﺎَﻗ ْﻭَﺃ ِﻪِﺒْﻨَﺠِﻟ ﺎَﻧﺎَﻋَﺩ ﱡﺮﱡﻀﻟﺍ َﻥﺎَﺴْﻧ ْﻹﺍ ﱠﺲَﻣ ﺍَﺫِﺇَﻭ ﺎﱠﻤَﻟ
ْﻢَﻟ ْﻥَﺄَﻛ ﱠﺮَﻣ ُﻩﱠﺮُﺿ ُﻪْﻨَﻋ ﺎَﻨْﻔَﺸَﻛ َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﻳ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻣ َﻦﻴِﻓِﺮْﺴُﻤْﻠِﻟ َﻦﱢﻳُﺯ َﻚِﻟَﺬَﻛ ُﻪﱠﺴَﻣ ﱟﺮُﺿ ﻰَﻟِﺇ ﺎَﻨُﻋْﺪَﻳ
Universitas Sumatera Utara
Wa `i żā massa al-`insāna aḍ-ḍurru daʻānān lijanbihi `au qāʻidān `au qā`imān
falammā kasyafnā ʻanhu ḍurrahu marra ka`an lam yadʻunā `ilāḍurrin massahu ka
żalika zuyyyina lilmusrifīna mā kānū yaʻmalūnaʹDanapabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri,
tetapisetelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali ke jalan yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk menghilangkan
bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang- orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.
ʹ Q.S.10:12 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹsetelahʹmenyatakan makna hubungan waktuyang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “Danapabila manusia ditimpa bahaya
dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri” dengan “setelahKami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali ke jalan yang sesat”.
Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi ʹsetelahʹ.
Ayat 13
ْﻦِﻣ َﻥﻭُﺮُﻘْﻟﺍ ﺎَﻨْﻜَﻠْﻫَﺃ ْﺪَﻘَﻟَﻭ ِﻞْﺒَﻗ
ْﻢُﻛ ﺎﱠﻤَﻟ
ﺍﻮُﻨِﻣْﺆُﻴِﻟ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻣَﻭ ِﺕﺎَﻨﱢﻴَﺒْﻟﺎِﺑ ْﻢُﻬُﻠُﺳُﺭ ْﻢُﻬْﺗَءﺎَﺟَﻭ ﺍﻮُﻤَﻠَﻅ َﻦﻴِﻣِﺮْﺠُﻤْﻟﺍ َﻡْﻮَﻘْﻟﺍ ْﻱِﺰْﺠَﻧ َﻚِﻟَﺬَﻛ
Walaqad ` ahlaknā al qurūna min qablikum lammā ẓalamū wajā`athum
rusuluhum bi al-bay yināti wamā kānū liyu`minū każalika najzī al-qauma al-
mujrimīnaʹDan sungguh, Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat zalim, padahal para rasul mereka telah datang membawa
keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sama sekali tidak mau beriman. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
dosa.
ʹʹ Q.S.10:13 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 2 dua konjungsi subordinatif yaitu:
ʹsebelumʹ dan ʹketikaʹ. 1 Konjungsi ʹ sebelumʹ menyatakan makna hubungan waktuyang menghubungkan antara induk kalimat: “Kami telah membinasakan
umat-umat” dengan anak kalimat : “sebelumkamu”. Selanjutnya, 2 konjungsi ʹketikaʹ menyatakan makna hubungan waktu yang menghubungkan antara induk
kalimat: “Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu” dan anak kalimat: “ketika mereka berbuat zalim”. Jadi, antara induk kalimat dan anak
kalimat dipisah oleh konjungsi ʹsetelahʹ dan ʹketikaʹ.
Ayat 14
ْﻦِﻣ ِﺽْﺭﻷﺍ ﻲِﻓ َﻒِﺋ َﻼَﺧ ْﻢُﻛﺎَﻨْﻠَﻌَﺟ ﱠﻢُﺛ ِﺪْﻌَﺑ
َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ َﻒْﻴَﻛ َﺮُﻈْﻨَﻨِﻟ ْﻢِﻫ
Universitas Sumatera Utara
ṡumma jaʻalnākum khalā`ifa fī al-`arḍi min baʻdihim linanẓura kaifa ta
ʻmalūnaʹKemudian Kami jadikan kamu sebagai pengganti mereka di bumi
setelah mereka, untuk Kami lihat bagaimana kamu berbuat.
ʹ QS.10:14 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹsetelahʹ menyatakan makna hubungan waktuyang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut:“Kemudian Kami jadikan kamu sebagai
pengganti mereka di bumi” dengan “setelah mereka, untuk Kami lihat bagaimana kamu berbuat”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah
oleh konjungsi ʹsetelahʹ.
Ayat 16
ْﻦِﻣ ﺍًﺮُﻤُﻋ ْﻢُﻜﻴِﻓ ُﺖْﺜِﺒَﻟ ْﺪَﻘَﻔِﻬِﺑ ْﻢُﻛﺍَﺭْﺩَﺃ َﻻَﻭ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻪُﺗْﻮَﻠَﺗ ﺎَﻣ ُﷲ َءﺎَﺷ ْﻮَﻟ ْﻞُﻗ ِﻞْﺒَﻗ
َﻥﻮُﻠِﻘْﻌَﺗ َﻼَﻓَﺃ ِﻩ
Qul lau syā`allahu mā talautuhu ʻalaikum walā `adrākum bihi faqad labiṡtu fīkum ʻumurān min qablihi `afalā taʻqilūnaʹKatakanlah Muhammad,
ʹ ʹJika Allah menghendaki, niscaya aku tidak pula memberitahukannya kepadamu.
ʹʹ
Aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya sebelum turun Al- Qur`an. Apakah kamu tidak mengerti?
ʹ Q.S.10:16 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹsebelumʹmenyatakan makna hubungan waktuyang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “Aku telah tinggal bersamamu beberapa
lama” dengan “sebelumnya sebelum turun Al-Qur`an. Apakah kamu tidak mengerti?”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹsebelumʹ.
Ayat 21
ْﻦِﻣ ًﺔَﻤْﺣَﺭ َﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﺎَﻨْﻗَﺫَﺃ ﺍَﺫِﺇَﻭ ِﺪْﻌَﺑ
ﺍًﺮْﻜَﻣ ُﻉَﺮْﺳَﺃ ُﷲ ِﻞُﻗ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺁ ﻲِﻓ ٌﺮْﻜَﻣ ْﻢُﻬَﻟ ﺍَﺫِﺇ ْﻢُﻬْﺘﱠﺴَﻣ َءﺍﱠﺮَﺿ َﻥﻭُﺮُﻜْﻤَﺗ ﺎَﻣ َﻥﻮُﺒُﺘْﻜَﻳ ﺎَﻨَﻠُﺳُﺭ ﱠﻥِﺇ
Wa `i żā `ażaqnā an-nāsa raḥmatan min baʻdi ḍarrā`a massathum `iżā lahum
makrun fī `āyātinā qulillahu `asraʻu makrān `inna rusulanā yaktubūna mā
tamkurūna ʹDanapabila Kami memberikan suatu rahmat kepada manusia, setelah mereka ditimpa bencana, mereka segera melakukan segala tipu daya menentang
ayat-ayat Kami. Katakanlah, ʹ ʹAllah lebih cepat pembalasannya atas tipu daya
itu. ʹʹ Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami mencatat tipu dayamu.ʹ Q.S.10:21
Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu: ʹsetelahʹ menyatakan makna hubungan waktu yang menghubungkan antara induk
Universitas Sumatera Utara
kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “Danapabila Kami memberikan suatu rahmat kepada manusia” dan “setelah mereka ditimpa bencana, mereka segera
melakukan segala tipu daya menentang ayat-ayat Kami”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹsetelahʹ.
Ayat 22
ﻰﱠﺘَﺣ ِﺮْﺤَﺒْﻟﺍَﻭ ﱢﺮَﺒْﻟﺍ ﻲِﻓ ْﻢُﻛُﺮﱢﻴَﺴُﻳ ﻱِﺬﱠﻟﺍ َﻮُﻫ ﺍَﺫِﺇ
ﺍﻮُﺣِﺮَﻓَﻭ ٍﺔَﺒﱢﻴَﻁ ٍﺢﻳِﺮِﺑ ْﻢِﻬِﺑ َﻦْﻳَﺮَﺟَﻭ ِﻚْﻠُﻔْﻟﺍ ﻲِﻓ ْﻢُﺘْﻨُﻛ َﷲ ﺍُﻮَﻋَﺩ ْﻢِﻬِﺑ َﻂﻴِﺣُﺃ ْﻢُﻬﱠﻧَﺃ ﺍﻮﱡﻨَﻅَﻭ ٍﻥﺎَﻜَﻣ ﱢﻞُﻛ ْﻦِﻣ ُﺝْﻮَﻤْﻟﺍ ُﻢُﻫَءﺎَﺟَﻭ ٌﻒِﺻﺎَﻋ ٌﺢﻳِﺭ ﺎَﻬْﺗَءﺎَﺟ ﺎَﻬِﺑ
َﻦﻳِﺮِﻛﺎﱠﺸﻟﺍ َﻦِﻣ ﱠﻦَﻧﻮُﻜَﻨَﻟ ِﻩِﺬَﻫ ْﻦِﻣ ﺎَﻨَﺘْﻴَﺠْﻧَﺃ ْﻦِﺌَﻟ َﻦﻳﱢﺪﻟﺍ ُﻪَﻟ َﻦﻴِﺼِﻠْﺨُﻣ
Huwa al-la żī yusayyirukum fī al-barri wa al-baḥri ḥatta `iżā kuntum fī al-fulki
wajaraina bihim birīḥin ṭayyibatin wafariḥū bihā jā`athā rīḥun ʻāṣifun wajā`ahumu al-mauju min kulli makānin waẓannū `annahum `uhīṭa bihim
da ʻawūllaha mukhliṣīna lahuddīna la`in `anjaitanā min hażihi lanakūnanna mina
asy- syākirīna ʹDialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan,
dan berlayar di lautan. Sehinggaketika kamu berada dalam kapal, dan meluncurlah kapal itu membawa mereka orang-orang yang ada di dalamnya
dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya; tiba-tiba datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, dan mereka
mengira telah terkepung bahaya, maka mereka berdo’a dengan tulus ikhlas kepada Allah semata. Seraya berkata,
ʹ ʹSekiranya Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur.
ʹʹ Q.S.10:22 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹketikaʹ menyatakan makna hubunganwaktu yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “
ʹDialah Tuhan yang menjadi,kan kamu dapat berjalan di daratan, dan berlayar di lautan.” dengan “ketika kamu berada
dalam kapal, dan meluncurlah kapal itu membawa mereka orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik”. Jadi, antara induk kalimat dan
anak kalimat dipisah oleh konjungsi ʹketikaʹ.
Ayat 23
ﺎﱠﻤَﻠَﻓ ْﻢُﻜِﺴُﻔْﻧَﺃ ﻰَﻠَﻋ ْﻢُﻜُﻴْﻐَﺑ ﺎَﻤﱠﻧِﺇ ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ ﱢﻖَﺤْﻟﺍ ِﺮْﻴَﻐِﺑ ِﺽْﺭﻷﺍ ﻲِﻓ َﻥﻮُﻐْﺒَﻳ ْﻢُﻫ ﺍَﺫِﺇ ْﻢُﻫﺎَﺠْﻧَﺃ
َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ﺎَﻤِﺑ ْﻢُﻜُﺌﱢﺒَﻨُﻨَﻓ ْﻢُﻜُﻌِﺟْﺮَﻣ ﺎَﻨْﻴَﻟِﺇ ﱠﻢُﺛ ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ِﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ َﻉﺎَﺘَﻣ
Falammā anjāhum iżā hum yabghūna fī al-`arḍi bigairi al-haqqi yā ayyuhā an- nāsu `innamā bagyukum ʻ alā`anfusikum matāʻa al-ḥayāti ad-dunyā ṡumma
`
ilainā marjiʻukum fanunabbi`ukum bimā kuntum taʻmalūna ʹTetapiketika Allah
menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa alasan
Universitas Sumatera Utara
yang benar. Wahai manusia Sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri; itu hanya kenikmatan hidup duniawi, selanjutnya kepada
Kamilah kembalimu, kelak akan Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
ʹ Q.S.10:23 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹketikaʹmenyatakan makna hubungan waktu yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “pada terjemahan ayat 23” dengan
“ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa alasan yang benar. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah
oleh konjungsi ʹketikaʹ.
Ayat 24
ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ ُﻞُﻛْﺄَﻳ ﺎﱠﻤِﻣ ِﺽْﺭﻷﺍ ُﺕﺎَﺒَﻧ ِﻪِﺑ َﻂَﻠَﺘْﺧﺎَﻓ ِءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ َﻦِﻣ ُﻩﺎَﻨْﻟَﺰْﻧَﺃ ٍءﺎَﻤَﻛ ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ِﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ُﻞَﺜَﻣ ﺎَﻤﱠﻧِﺇ ُﻡﺎَﻌْﻧﻷﺍَﻭ
ﺍَﺫِﺈٮﱠﺘَﺣ ﺎَﻫﺎَﺗَﺃ ﺎَﻬْﻴَﻠَﻋ َﻥﻭُﺭِﺩﺎَﻗ ْﻢُﻬﱠﻧَﺃ ﺎَﻬُﻠْﻫَﺃ ﱠﻦَﻅَﻭ ْﺖَﻨﱠﻳﱠﺯﺍَﻭ ﺎَﻬَﻓُﺮْﺧُﺯ ُﺽْﺭﻷﺍ ِﺕَﺬَﺧَﺃ
ٍﻡْﻮَﻘِﻟ ِﺕﺎَﻳﻵﺍ ُﻞﱢﺼَﻔُﻧ َﻚِﻟَﺬَﻛ ِﺲْﻣﻷﺎِﺑ َﻦْﻐَﺗ ْﻢَﻟ ْﻥَﺄَﻛ ﺍًﺪﻴِﺼَﺣ ﺎَﻫﺎَﻨْﻠَﻌَﺠَﻓ ﺍًﺭﺎَﻬَﻧ ْﻭَﺃ ًﻼْﻴَﻟ ﺎَﻧُﺮْﻣَﺃ َﻥﻭُﺮﱠﻜَﻔَﺘَﻳ
` Innamā maṡalu al -hayāti ad-dunyā kamā`in `anzalnāhu mina as-samā`i
fākhtalaṭa bihi nabātu al-`arḍi mimmā ya`kulu an-nāsu wa al-`anʻāmu ḥatta `iżā `akhażati al-`arḍu zukhrufahā wā az-zayyyanat wa ẓanna `ahluhā `annahum
qādirūna ʻalaihā `atāhā `amrunā lailān `au nahārān fajaʻalnāhā ḥaṣīdān ka`an lam tagna bi al-
`amsi każalika
nufa ṣṣilu
al -
`āyāti liqaumin
yatafakkarūnaʹSesungguhnya perumpamaan duniawi itu hanya seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan
subur karena air itu, di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hinggaapabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan
pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya memetik hasilnya, datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang lalu Kami jadikan
tanaman-nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasan Kami
kepada orang yang berpikir.
ʹ Q.S.10:24 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 2 dua konjungsi subordinatif yaitu:
ʹhinggaʹ dan ʹapabilaʹ yang menyatakan makna hubungan waktu yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “lalu
tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur karena air itu” dengan “Hinggaapabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan
pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya memetik hasilnya”. Jadi,
Universitas Sumatera Utara
antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi ʹhinggaʹ dan
ʹapabilaʹ.
Ayat 49
ٌﻞَﺟَﺃ ٍﺔﱠﻣُﺃ ﱢﻞُﻜِﻟ ُﷲ َءﺎَﺷ ﺎَﻣ ﱠﻻِﺇ ﺎًﻌْﻔَﻧ َﻻَﻭ ﺍًّﺮَﺿ ﻲِﺴْﻔَﻨِﻟ ُﻚِﻠْﻣَﺃ َﻻ ْﻞُﻗ ﺍَﺫِﺇ
َﻼَﻓ ْﻢُﻬُﻠَﺟَﺃ َءﺎَﺟ َﻥﻮُﻣِﺪْﻘَﺘْﺴَﻳ َﻻَﻭ ًﺔَﻋﺎَﺳ َﻥﻭُﺮِﺧْﺄَﺘْﺴَﻳ
Qul lā `amliku linafsī ḍarrān walā nafʻān `illā mā syā`allahu likulli `ummatin `ajalun `i
żā jā`a ajaluhum falā yasta`khirūna sāʻatan walā yastaqdimūna ʹKatakanlah Muhammad,
ʹ ʹAku tidak kuasa menolak mudarat maupun
mendatangkan manfaat kepada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki. ʹʹ Bagi
setiap umat mempunyai ajal batas waktu. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.
ʹ Q.S.10:49 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹapabilaʹ menyatakan makna hubunganhasil yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “Bagi setiap umat mempunyai ajal
batas waktu” dengan “Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun”. Jadi, antara induk kalimat dan anak
kalimat dipisah oleh konjungsi ʹapabilaʹ.
Ayat 54
َﺔَﻣﺍَﺪﱠﻨﻟﺍ ﺍﻭﱡﺮَﺳَﺃَﻭ ِﻪِﺑ ْﺕَﺪَﺘْﻓ َﻻ ِﺽْﺭﻷﺍ ﻲِﻓ ﺎَﻣ ْﺖَﻤَﻠَﻅ ٍﺲْﻔَﻧ ﱢﻞُﻜِﻟ ﱠﻥَﺃ ْﻮَﻟَﻭ ﺎﱠﻤَﻟ
َﺏﺍَﺬَﻌْﻟﺍ ﺍُﻭَﺃَﺭ َﻥﻮُﻤَﻠْﻈُﻳ َﻻ ْﻢُﻫَﻮِﻄْﺴِﻘْﻟﺎِﺑ ْﻢُﻬَﻨْﻴَﺑ َﻲِﻀُﻗَﻭ
Walau `anna likulli nafsin ẓalamat mā fī al-`arḍi lāftadat bihi wa `asarrū an-
nadāmata lammā rāwū al-ʻażāba waquḍiya bainahum bi al-qisṭi wahum lā yu
ẓlamūna ʹDankalau setiap orang yang zalim itu mempunyai segala yang ada di bumi, tentu dia menebus dengan itu, dan mereka menyembunyikan
penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Kemudian diberi keputusan di antara mereka dengan adil dan mereka tidak dizalimi.
ʹ Q.S.10:54 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹketikaʹ menyatakan makna hubunganwaktu yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “dan mereka menyembunyikan
penyesalannya” dengan “ketikamereka telah menyaksikan azab itu”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹketikaʹ.
Ayat 61
Universitas Sumatera Utara
ﺍًﺩﻮُﻬُﺷ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ﺎﱠﻨُﻛ ﱠﻻِﺇ ٍﻞَﻤَﻋ ْﻦِﻣ َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ َﻻَﻭ ٍﻥﺁْﺮُﻗ ْﻦِﻣ ُﻪْﻨِﻣ ﻮُﻠْﺘَﺗ ﺎَﻣَﻭ ٍﻥْﺄَﺷ ﻲِﻓ ُﻥﻮُﻜَﺗ ﺎَﻣَﻭ ْﺫِﺇ
َﺮَﻐْﺻَﺃ َﻻَﻭ ِءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ ﻲِﻓ َﻻَﻭ ِﺽْﺭﻷﺍ ﻲِﻓ ٍﺓﱠﺭَﺫ ِﻝﺎَﻘْﺜِﻣ ْﻦِﻣ َﻚﱢﺑَﺭ ْﻦَﻋ ُﺏُﺰْﻌَﻳ ﺎَﻣَﻭ ِﻪﻴِﻓ َﻥﻮُﻀﻴِﻔُﺗ ٍﻦﻴِﺒُﻣ ٍﺏﺎَﺘِﻛ ﻲِﻓ ﱠﻻِﺇ َﺮَﺒْﻛَﺃ َﻻَﻭ َﻚِﻟَﺫ ْﻦِﻣ
Wamā takūnu fī sya`nin wamā tatlū minhu min qur`ānin walā taʻmalūna min ʻamalin `illā kunnā ʻalaikum syuhūdān `iż tufīḍūna fīhi wamā yaʻzubu ʻan
rabbika min mi ṣqāli żarratin fī al-`arḍi walā fī as-samā`i walā `aṣgara min żalika
walā `akbara `illā fī kitābin mubīnin ʹDan tidaklah engkau Muhammad berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur`an serta tidak pula
kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu
biarpun sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam
Kitab yang nyata LauhMahfuz .
ʹ Q.S.10:61 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹketika menyatakan makna hubunganwaktuyang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “melainkan Kami menjadi saksi atasmu”
dengan anak kalimat: “ketikakamu melakukannya”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹketikaʹ.
Ayat 71
ٍﺡﻮُﻧ َﺄَﺒَﻧ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ُﻞْﺗﺍَﻭ ْﺫِﺇ
ِﷲ ِﺕﺎَﻳﺂِﺑ ﻱِﺮﻴِﻛْﺬَﺗَﻭ ﻲِﻣﺎَﻘَﻣ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ َﺮُﺒَﻛ َﻥﺎَﻛ ْﻥِﺇ ِﻡْﻮَﻗ ﺎَﻳ ِﻪِﻣْﻮَﻘِﻟ َﻝﺎَﻗ ﱠﻲَﻟِﺇ ﺍﻮُﻀْﻗﺍ ﱠﻢُﺛ ًﺔﱠﻤُﻏ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ْﻢُﻛُﺮْﻣَﺃ ْﻦُﻜَﻳ َﻻ ﱠﻢُﺛ ْﻢُﻛَءﺎَﻛَﺮُﺷَﻭ ْﻢُﻛَﺮْﻣَﺃ ﺍﻮُﻌِﻤْﺟَﺄَﻓ ُﺖْﻠﱠﻛَﻮَﺗ ِﷲ ﻰَﻠَﻌَﻓ
ِﻥﻭُﺮِﻈْﻨُﺗ َﻻَﻭ
Wātlu ʻalaihim nabā nūḥin `iż qāla liqaumihi yā qaumi`in kāna kabura ʻalaikum maqāmī watażkīrī bi`āyātillahi faʻalallahi tawakkaltu fa`ajmiʻū `amrakum
wasyurakā`akum ṡumma lā yakun `amrukum ʻalaikum gummatan ṡumma aqḍū `ilay
ya walā tunẓirūni ʹDan bacakanlah kepada mereka berita penting tentang
Nuh ketika dia berkata kepada kaumnya,
ʹʹWahai kaumku Jika terasa berat bagimu aku tinggal bersamamu dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, maka
kepada Allah aku bertawakal. Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan kumpulanlah sekutu-sekutumu untuk membinasakanku, dan
janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan
janganlah kamu tunda lagi ʹʹ. ʹ Q.S.10:71
Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu: ʹketikaʹmenyatakan makna hubunganwaktu yang menghubungkan antara induk
kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “Dan bacakanlah kepada mereka berita
Universitas Sumatera Utara
penting tentang Nuh” dengan “ketikadia berkata kepada kaumnya”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹketikaʹ.
Ayat 76
َﻑ ﺎﱠﻤَﻟ
ٌﻦﻴِﺒُﻣ ٌﺮْﺤِﺴَﻟ ﺍَﺬَﻫ ﱠﻥِﺇ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ﺎَﻧِﺪْﻨِﻋ ْﻦِﻣ ﱡﻖَﺤْﻟﺍ ُﻢُﻫَءﺎَﺟ
Falammā jā`ahumu al-haqqu min ʻndinā qālū `inna hażā lasiḥrun mubīnun
ʹMakaketika telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata,
ʹʹIni benar-benar sihir yang nyata.ʹʹQ.S.10:76 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹketikaʹ menyatakan makna hubungan waktu yang menghubungkan antara induk kalimat: “pada terjemahan ayat 75” dengan anak kalimat: “ketikatelah datang
kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata, ʹʹIni benar -benar sihir
yang nyata”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi ʹketikaʹ.
Ayat 77
ﱢﻖَﺤْﻠِﻟ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﺗَﺃ ﻰَﺳﻮُﻣ َﻝﺎَﻗ ﺎﱠﻤَﻟ
َﻥﻭُﺮِﺣﺎﱠﺴﻟﺍ ُﺢِﻠْﻔُﻳ َﻻَﻭ ﺍَﺬَﻫ ٌﺮْﺤِﺳَﺃ ْﻢُﻛَءﺎَﺟ
Qāla mūsa `ataqūlūna lilḥaqqi lammā jā`akum `asiḥrun hażā walā yuflihu as- sāḥirūna ʹMusa berkata,
ʹʹPantaskah kamu mengatakan terhadap kebenaran
ketika ia datang kepadamu, sihirkah ini?
ʹʹ Padahal para pesihir itu tidaklah
mendapatkan kemenangan. ʹ Q.S.10:77
Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu: ʹketikaʹ menyatakan makna hubungan waktu yang menghubungkan antara induk
kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “Musa berkata, ʹʹPantaskah kamu
mengatakan terhadap kebenaran” dengan “ketika ia datang kepadamu, sihirkah ini?”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹketikaʹ.
Ayat 80
َﻑ ﺎﱠﻤَﻟ
َﻥﻮُﻘْﻠُﻣ ْﻢُﺘْﻧَﺃ ﺎَﻣ ﺍﻮُﻘْﻟَﺃ ﻰَﺳﻮُﻣ ْﻢُﻬَﻟ َﻝﺎَﻗ ُﺓَﺮَﺤﱠﺴﻟﺍ َءﺎَﺟ
Falammā jā`a as-saḥaratu qāla lahum mūsa `alqū mā antum mulqūna
ʹMakaketikapara pesihir itu datang, Musa berkata kepada mereka,ʹʹLemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan
ʹʹ Q.S.10:80 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 2 dua konjungsi subordinatif yaitu:
ʹketikaʹ menyatakan makna hubungan waktu yang kedua konjungsi ini menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “pada
Universitas Sumatera Utara
terjemahan ayat 79” dengan “Makaketika para pesihir itu datang, Musa berkata kepada mereka,
ʹʹLemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan?”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹmakaʹ dan ʹketikaʹ.
Ayat 81
َﻑ ﺎﱠﻤَﻟ
َﻦﻳِﺪِﺴْﻔُﻤْﻟﺍ َﻞَﻤَﻋ ُﺢِﻠْﺼُﻳ َﻻ َﷲ ﱠﻥِﺇ ُﻪُﻠِﻄْﺒُﻴَﺳ َﷲ ﱠﻥِﺇ ُﺮْﺤﱢﺴﻟﺍ ِﻪِﺑ ْﻢُﺘْﺌِﺟ ﺎَﻣ ﻰَﺳﻮُﻣ َﻝﺎَﻗ ﺍْﻮَﻘْﻟَﺃ
Falammā `alqau qāla mūsa mā ji`atum bihi as-siḥru `innallaha sayubṭiluhu`
innallaha lā yuṣliḥu ʻamala al-mufsidīna ʹSetelah mereka melemparkan, Musa berkata,
ʹʹApa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan terus
berlangsungnya pekerjaan orang yang membuat kerusakan. ʹʹ Q.S.10:81
Pada terjemahan ayat di atas terdapat 2 dua konjungsi subordinatif yaitu: ʹsetelahʹ menyatakan makna hubungan waktu yang menghubungkan antara induk
kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “pada terjemahan ayat 80” dengan “setelahmereka melemparkan, Musa berkata,
ʹʹApa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu.” Jadi, antara
induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi ʹsetelahʹ.
Ayat 90
ﻰﱠﺘَﺣ ﺍًﻭْﺪَﻋَﻭ ﺎًﻴْﻐَﺑ ُﻩُﺩﻮُﻨُﺟَﻭ ُﻥْﻮَﻋْﺮِﻓ ْﻢُﻬَﻌَﺒْﺗَﺄَﻓ َﺮْﺤَﺒْﻟﺍ َﻞﻴِﺋﺍَﺮْﺳِﺇ ﻲِﻨَﺒِﺑ ﺎَﻧْﺯَﻭﺎَﺟَﻭ ﺍَﺫِﺇ
ُﻕَﺮَﻐْﻟﺍ ُﻪَﻛَﺭْﺩَﺃ َﻦﻴِﻤِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ ﺎَﻧَﺃَﻭ َﻞﻴِﺋﺍَﺮْﺳِﺇ ﻮُﻨَﺑ ِﻪِﺑ ْﺖَﻨَﻣﺁ ﻱِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻻِﺇ َﻪَﻟِﺇ َﻻ ُﻪﱠﻧَﺃ ُﺖْﻨَﻣﺁ َﻝﺎَﻗ
Wajāwaznā bibanī `isrā`īla al-baḥra fa-`atbaʻahum firʻaunu wajunūduhu bagyān wa
ʻadwan ḥatta `iżā `adrakahu al-garaqu qāla `āmantu `annahu lā `ilaha illā al- lażī `āmanat bihi banū `isrā`īla wa `anā mina al-muslimīna ʹDan Kami
selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir’aun dan bala tentaranya mengikut i mereka untuk menzalimi dan menindas mereka. Sehinggaketika
Fir’aun itu hampir tenggelam, dia berkata,
ʹʹAku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkanTuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, danaku termasuk orang-orang
muslim yang berserah diri. ʹʹ Q.S.10:90
Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu: ʹketikaʹ menyatakan makna hubungan waktu yang kedua konjungsi ini
menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “kemudian Fir’aun dan bala tentaranya mengikut i mereka untuk menzalimi dan
menindas mereka” dengan “sehinggaketikaFir’aun itu hampir tenggelam, dia berkata,
ʹʹAku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai
Universitas Sumatera Utara
oleh Bani Israil, danaku termasuk orang-orang muslim yang berserah diri”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹketikaʹ .
Ayat 91
َﺖْﻴَﺼَﻋ ْﺪَﻗَﻭ َﻥ ْﻵﺁ ُﻞْﺒَﻗ
َﻦﻳِﺪِﺴْﻔُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ َﺖْﻨُﻛَﻭ
Āl`āna waqad ʻaṣaita qablu wakunta mina al-mufsidīna ʹMengapa baru sekarang
kamu beriman, padahal sesungguhnya engkau telah durhaka, sejakdahulu, danengkau termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
ʹ Q.S.10:91 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹsejakʹmenyatakan makna hubungan waktu yang menghubungkan antara induk kalimat: “Mengapa baru sekarang kamu beriman, padahal sesungguhnya engkau
telah durhaka” dengan anak kalimat: “sejakdahulu”. Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹsejakʹ .
Ayat 98
َﺲُﻧﻮُﻳ َﻡْﻮَﻗ ﱠﻻِﺇ ﺎَﻬُﻧﺎَﻤﻳِﺇ ﺎَﻬَﻌَﻔَﻨَﻓ ْﺖَﻨَﻣﺁ ٌﺔَﻳْﺮَﻗ ْﺖَﻧﺎَﻛ َﻻْﻮَﻠَﻓ ﺎﱠﻤَﻟ
ِﻱْﺰِﺨْﻟﺍ َﺏﺍَﺬَﻋ ْﻢُﻬْﻨَﻋ ﺎَﻨْﻔَﺸَﻛ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ِﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ﻲِﻓ
َﻭ ٍﻦﻴِﺣ ﻰَﻟِﺇ ْﻢُﻫﺎَﻨْﻌﱠﺘَﻣ
Falaulā kānat qaryatun `āmanat fanafaʻahā `īmānuhā illā qauma yūnusa lammā `
āmanū kasyafnā ʻanhum ʻażāba al-khizyi fī al-ḥayāti ad-dunyā wamattaʻnāhum `illa
ḥīnin ʹMaka mengapa tidak ada penduduk suatu negeri pun yang beriman,
lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? ketika mereka kaum Yunus itu beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan
dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.
ʹ Q.S.10:98 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹketikaʹmenyatakan makna hubungan waktu yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat seperti berikut: “Maka mengapa tidak ada penduduk
suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus?” dengan “ketikamereka kaum Yunus itu beriman, Kami hilangkan
dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia”.Jadi, antara induk kalimat dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi
ʹketikaʹ.
Ayat 102
ْﻦِﻣ ﺍْﻮَﻠَﺧ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ِﻡﺎﱠﻳَﺃ َﻞْﺜِﻣ ﱠﻻِﺇ َﻥﻭُﺮِﻈَﺘْﻨَﻳ ْﻞَﻬَﻓ ِﻞْﺒَﻗ
َﻦﻳِﺮِﻈَﺘْﻨُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ ْﻢُﻜَﻌَﻣ ﻲﱢﻧِﺇ ﺍﻭُﺮِﻈَﺘْﻧﺎَﻓ ْﻞُﻗ ْﻢِﻫ
Universitas Sumatera Utara
Fahal yanta ẓirūna `illā miṡla ayyāmi al-lażīna khalau min qablihim qul fāntaẓirū
` innī maʻakum mina al-muntaẓirīna ʹMaka mereka tidak menunggu-nunggu
kecuali kejadian-kejadian yang sama dengan kejadian-kejadian yang menimpa orang-orang yang terdahulu sebelum mereka. Katakanlah,
ʹʹ Maka tunggulah, akupun termasuk orang yang menunggu bersama kamu.
ʹʹ Q.S.10:102 Pada terjemahan ayat di atas terdapat 1 satu konjungsi subordinatif yaitu:
ʹsebelumʹ menyatakan makna hubunganwaktu yang menghubungkan antara induk kalimatdan anak kalimat seperti berikut: “Maka mereka tidak menunggu-nunggu
kecuali kejadian-kejadian yang sama dengan kejadian-kejadian yang menimpa orang-orang yang terdahulu” dengan “sebelummereka”. Jadi, antara induk kalimat
dan anak kalimat dipisah oleh konjungsi ʹsebelumʹ .
b. Subordinatif Syarat jika, kalau Ayat 15