Analisis Putusan Pengadilan Negeri

8. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Lismawati dan Sri Dwi Mariati yang ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan tertanggal 16 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-8 ; 9. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Lismawati Siregar, Rabaniah dan Hanisa Harahap yang ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan tertanggal 16 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-9 ; 10. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Hartoyo tertanggal 12 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-10 ; 11. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Jamilah alias Nunung tertanggal 15 Maret 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T- 11 ; Dinyatakan tetap terlampir dalam berkas perkara ; - Membebankan Termohon Kasasi Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 2.500,- dua ribu lima ratus rupiah ;

B. Analisis Kasus

1. Analisis Putusan Pengadilan Negeri

a. Tentang Pertimbangan Hukum Pengadilan Negeri dalam pertimbangan hukumnya menyatakan bahwa unsur-unsur Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP secara terbuka dan secara bersama- sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang dan menyebabkan orang mendapat luka pada tubuhnya eks Dakwaan Pertama Primair dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut penulis tidak tepat. Oleh karena perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dari Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP, yakni unsur dengan terang-terangan di muka umum dan tenaga bersama sengaja untuk melakukan kekerasan yang menyebabkan orang mendapat luka pada tubuhnya. Adapun unsur-unsur kejahatan kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama di muka umum yang mengakibatkan orang lain mendapat luka pada tubuhnya adalah sebagai berikut : 1. Unsur “Melakukan kekerasan” ; Melakukan kekerasan artinya mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecil secara yang tidak sah, misalnya memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata, menyepak, menendang, dsb. Unsur ini dapat dilihat dari Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dan keterangan Para Saksi yang menyatakan bahwa Terdakwa meninju bagian wajah Korban dengan mempergunakan tangan kanannya dan menendang Korban dari arah belakang Korban. 2. Unsur “Bersama-sama” ; Bersama-sama artinya kekerasan itu harus dilakukan sedikit-dikitnya oleh dua orang atau lebih dan menunjukkan bahwa perbuatan itu dilakukan dengan sengaja delik dolus atau memiliki tujuan yang pasti, jadi bukanlah merupakan ketidaksengajaan delik culpa. Unsur ini dapat dilihat dari Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dan keterangan Para Saksi yang menyatakan bahwa Terdakwa bersama teman- temannya yang berjumlah ± 15 lima belas orang melakukan kekerasan terhadap Korban dengan memukul dan menendang Korban. 3. Unsur “Secara terang-terangan di muka umum” Secara terang-terangan atau di muka umum artinya kekerasan itu harus dilakukan di muka umum, karena kejahatan ini memang dimaksukkan ke dalam golongan kejahatan ketertiban umum. Di muka umum artinya di tempat publik dapat melihatnya. Unsur ini dapat dilihat dari tempat peristiwa pidana terjadi. Berdasarkan kronologis kasus yang diperoleh dari keterangan Para Saksi bahwa peristiwa tersebut terjadi di tempat umum yaitu di Jalan Balai Desa Ujung Desa Mariendal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang dan dilihat oleh masyarakat atau beberapa orang yaitu Para Saksi yang diajukan dalam persidangan yakni Suriyatno, Loide Br. Sianturi, Sudarmi dan supir pick up yang kebetulan lewat. 4. Unsur “Ditujukan kepada orang atau barang” ; Ditujukan kepada orang atau barang artinya kekerasan itu harus dilakukan kepada orang atau barang. Hewan atau binatang masuk pula dalam pengertian barang. Pasal ini tidak membatasi, bahwa orang badan atau barang itu harus “kepunyaan orang lain”, sehingga milik sendiri masuk pula dalam Pasal ini, meskipun tidak akan terjadi orang melakukan kekerasan terhadap diri atau barangnya sendiri sebagai tujuan ; kalau sebagai alat atau daya upaya untuk mencapai sesuatu hal, mungkin bisa juga terjadi. Unsur ini dapat dilihat dari kekerasan tersebut ditujukan kepada orang yaitu Taufik Hidayat yang menjadi korban atas kekerasan yang telah dilakukan. 5. Unsur “Mengakibatkan orang lain mendapat luka pada tubuhnya” ; Mengakibatkan orang lain mendapat luka pada tubuhnya artinya orang lain mendapat luka akibat dari kekerasan yang dilakukan tersebut. Unsur ini dapat dilihat dari Visum et Repertum Nomor : II.RSGLVER51XII2011 tanggal 17 Desember 2011 atas nama Taufik Hidayat dengan hasil pemeriksaan perobahan-perobahan yang didapati pening, pipi kanan lembam, pipi kiri lembam, dari hidung keluar darah, kening kanan dan kiri lembam, tangan kanan dan kiri lka lecet moderate head injury, kesimpulan perobahan-perobahan tersebut ditimbulkan oleh kekuatan benda yang tumpul, panas yang kering basah yakni dengan cara kekuatan benda tumpul, yang merupakan akibat dari kekerasan yang dilakukan Terdakwa bersama teman- temannya. Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri yang menyatakan bahwa tidak terbuktinya unsur Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP eks Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum adalah tidak tepat. Pengadilan Negeri Lubuk Pakam seolah-olah ingin mengabaikan hukum pembuktian, bahwa Visum et Repertum dan keterangan Para Saksi tidak dipandang sebagai alat bukti yang membuktikan fakta terdapatnya causalitas antara timbulnya luka dengan materi perbuatan Terdakwa dalam perkara ini dan oleh karenanya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dapat ditiadakan atau dihapuskan. Majelis Hakim sudah sepatutnya mempertimbangkan dan menilai kekuatan pembuktian dengan mengacu pada nilai keterangan saksi-saksi yang mempunyai nilai pembuktian yaitu : 96 - Persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain ; - Persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain ; - Alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberi keterangan yang tertentu ; - Cara hidup dan kesusilaan saksi seta segala sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya ; Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam mengadili perkara tidak keliru lagi memberikan pertimbangan hukum, apabila memperhatikan nilai-nilai .pembuktian tersebut. 96 Pasal 185 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP. b. Tentang Bunyi Putusan Bunyi putusan perkara Nomor 346Pid.B2012PN.LP yang menyatakan bahwa Terdakwa Jufri Antono tidak terbukti bersalah melakukan kejahatan kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama di muka umum yang mengakibatkan orang lain mendapat luka pada tubuhnya sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP dan membebaskan Terdakwa menurut Penulis adalah tidak tepat. Hal ini menunjukkan, hakim menjatuhkan putusan bebas terhadap Terdakwa. Putusan bebas dapat dijatuhkan oleh Majels Hakim, karena : 97 2. Majelis Hakim berpendirian bahwa terhadap asas minimum pembuktian sesuai undang-undang telah terpenuhi misalnya adanya 2 dua alat bukti berupa keterangan saksi Pasal 184 ayat 1 huruf a KUHAP dan alat bukti petunjuk Pasal 184 ayat 1 huruf d KUHAP akan tetapi a. Dari hasil pemeriksaan di sidang pengadilan ; b. Kesalahan terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, karena : 1. Tidak terdapatnya alat bukti seperti ditentukan asas minimum pembuktian menurut undang-undang secara negatif negatief wettelijke bewijs theorie sebagaimana dianut KUHAP. Misalnya Hakim dalam persidangan hanya menemukan 1 satu alat bukti saja berupa keterangan Terdakwa saja pasal 184 ayat 1 huruf e KUHAP atau satu alat bukti petunjuk saja Pasal 184 ayat 1 huruf d KUHAP. 97 Lilik Mulyadi, Kompilasi Hukum Pidana dalam Perspektif Teoritis dan Praktik Peradilan, CV. Mandar Maju : Bandung, 2010, hlm. 107. Majelis Hakim tidak dapat menjatuhkan pidana karena tidak yakin akan kesalahan Terdakwa. c. Oleh karena itu Majelis Hakim menjatuhkan putusan bebas vrijspraak acquittal kepada Terdakwa. Penulis berpendapat seharusnya Pengadilan menjatuhkan putusan dengan menjatuhkan pidana kepada Terdakwa, karena syarat-syarat untuk dijatuhkan putusan bebas tidak terpenuhi dan tidak ada alasan penghapus pidana yang dapat diterapkan Pelaku Terdakwa dalam kasus ini seharusnya dijatuhi pidana. Sebab yang pertama adalaah kesalahan pelaku Terdakwa tersebut dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan ketentuan pidana yang didakwakan kepadanya. Oleh karena hal itu dapat bersifat preventif pencegahan, baik pencegahan secara khusus maupun pencegahan secara umum. 98 Pencegahan secara khusus kepada pelaku supaya ia tidak mengulangi kejahatan tersebut, sedangkan pencegahan secara umum yaitu kepada anggota masyarakat supaya tidak melakukan pelanggaran terhadap ketertiban masyarakat. 99 98 M. Hamdan, Alasan Penghapus Pidana : Teori dan Studi Kasus, Op. Cit., hlm. 124. 99 Marlina, Hukum Penitensir, PT Refika Aditama : Bandung, 2011, hlm. 57. Setiap orang harus insyaf akan kemungkinan kelakuannya dapat menimbulkan bahaya bagi orang lain, dan bagi orang yang tidak menginsyafi kemungkinan itulah yang harus dipidana. Sebab yang kedua adalah terdapatnya alat bukti seperti ditentukan asas minimum pembuktian menurut undang-undang secaa negatif negatief wettelijke bewijs theorie sebagaimana dianut KUHAP yaitu keterangan saksi, keterangan Terdakwa dan alat bukti petunjuk. Sehingga pendapat Hakim yang menjatuhkan putusan bebas kepada Terdakwa dapat dibatalkan.

2. Analisis Putusan Mahkamah Agung