melakukan kekerasan terhadaap orang atau barang . Perbuatan Terdakwa
tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat 1 KUHP. Atau
KEDUA : Bahwa Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI bersama dengan dengan
SUGIONO alias NO GAMBRENG dalam berkas terpisah, EDI PRASTIWI dalam berkas terpisah, BAMBANG, DEDI BARUS, SUTRISNO, KIKI,
RAMLI, ARMAN alias KETEK, RUSLI alias DEWA, SUTRIS WAROK, BANG ANTO, ANTO KUSEN, YUDI dan GUNARTO alias SOMPEL serta
teman-teman lainnya yang belum tertangkap berjumlah sekitar ± 15 lima belas orang, pada hari Kamis tanggal 01 Desember 2011 sekitar pukul 19.30 WIB atau
setidaknya pada waktu lain dalam tahun 2011, bertempat di Jalan Balai Desa Ujung Desa Mariendal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang atau
setidak-setidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dakan daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, telah melakukan, menyuruh melakukan atau
turut serta melakukan
penganiayaan. Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1
ke-1 KUHP.
3. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Adapun tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam terhadap Terdakwa JUFRI ANTONO yang dibacakan pada tanggal
16 Mei 2012 adalah sebagai berikut : a.
Menyatakan Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI, bersama saksi SUGIONO alias NO GAMBRENG dalam berkas terpisah telah secara
sah dan meyakinkan terbukti bersalah melakukan tindak pidana “secara terbuka dan secara bersama-sama melakukan kekerasan yang telah
dilakukannya itu telah menyebabkan orang mendapat luka pada tubuhnya” terhadap saksi korban Taufik Hidayat, sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP dalam dakwaan Pertama Primair ;
b. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI
dengan pidana penjara selama 2 dua tahun dikurangi dengan masa penahanan yang telah dijalani ;
c. Memerintahkan supaya Terdakwa tetap berada di dalam tahanan ;
d. Menetapkan Terdakwa Jufri Antono alias Jufri dibebani membayar biaya
perkara sebesar Rp. 2.000,- dua ribu rupiah ;
4. Putusan Pengadilan Negeri
a. Pertimbangan Hakim di Pengadilan Negeri
Dari fakta hukum yang telah terungkap di persidangan, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah perbuatan Terdakwa tersebut memenuhi
unsur-unsur dari Pasal sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum kepada Terdakwa. Adapun pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim yang
mengadili perkara ini dalam putusannya mempertimbangkan yang pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam dakwaannya telah mendakwa
Terdakwa dengan dakwaan yang bersifat kombinasi ; -
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutan Pidananya menuntut Terdakwa berdasarkan terbuktinya Pasal 170 ayat 2 ke-1
KUHP eks Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum ; -
Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis bahwa tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dalam ketentuan Pasal 170 ayat 2 ke-1
KUHP eks Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum sesungguhnya adalah merupakan pemberatan pemidanaan dari KUHP ;
- Menimbang, bahwa unsur-unsur pokok bestandellen van het delict eks
Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum a quo adalah sebagai berikut : 1.
Unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama 2.
Unsur dengan sengaja 3.
Unsur telah mengahancurkan barang-barang atau melakukan kekerasan terhadap orang yang menyebabkan orang mendapat luka pada
tubuhnya ; -
Menimbang bahwa dalam beberapa Doktrin Ilmu Hukum Pidana antara lain disebutkan bahwa yang dimaksud dengan sub unsur “dengan terang-
terangan” dalam ketentuan Pasal 170 ayat 1 KUHP adalah dimana publik dapat melihatya, sedangkan sub unsur “dengan tenaga bersama”
adalah adanya dua orang atau lebih sebagai pelaku yang telah mempergunakan tenaganya secara bersama-sama untuk mewujudkan delik
in casu dengan sengaja telah menghancurkan barang-barang atau melakukan kekerasan terhadap orang yang menyebabkan orang mendapat
luka pada tubuhnya ; -
Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis Hakim terkait fakta materi perbuatan Terdakwa in casu dengan terang-terangan dan dengan tenaga
bersama sebagaimana telah didakwakan Penuntut Umum dalam kasus in casu hanya didasarkan oleh keterangan Para Saksi in casu satu alat bukti
dan tanpa didukung oleh alat bukti lain yang sah menurut Undang-Undang eks Pasal 184 ayat 1 KUHAP ;
- Menimbang, bahwa Majelis menyatakan tidak sependapat dengan
Penuntut Umum yang menyatakan bahwa Visum et Repertum atas nama Saksi TAUFIK HIDAYAT dipandang sebagi bukti petunjuk berdasarkan
kesesuaiannya dengan keterangan Para Saksi untuk kemudian menyimpulkan telah terbuktinya unsur dengan terang-terangan dan dengan
tenaga bersama berdasarkan 2 alat bukti yang sah menurut Undang- Undang in casu berupa alat bukti saksi dan alat bukti petunjuk yang
membuktikan fakta terdapatnya causalitas antara timbulnya luka dengan materi perbuatan Terdakwa dalam perkara ini ;
- Menimbang, bahwa sepanjang pemeriksaan perkara ini, Majelis telah tidak
memperoleh fakta, baik berdasarkan keterangan Para Saksi, Undang-
Undang yang kemudian dapat menunjukkan fakta adanya causalistas antara fakta timbulnya luka dan memar pada diri Saksi TAUFIK
HIDAYAT dengan materi perbuata Terdakwa eks Dakwaaan Penuntut Umum ;
- Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan fakta-fakta hukum
tersebut di atas, terkait unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menurut hemat Majelis Hakim telah tidak terbukti menurut
hukum ; -
Menimbang, bahwa dengan telah tidak terbuktinya unsur Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP eks Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum, maka
secara yuridis, Terdakwa harus pula dinyatakan telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menurut hukum dan Terdakwa harus
dibebaskan dari Dakwaan Pertama Primair tersebut; -
Menimbang, bahwa terkait Dakwaan Pertama Subsidair Penuntut Umum sebagaimana diatur dan diancam berdasarkan ketentuan Pasal 170 ayat 1
KUHP, yaitu dengan unsur-unsur pokok bestandellen van het delict sebagai berikut :
1. Unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama ; 2. Unsur melakukan kekerasan ;
3. Unsur terhadap orang atau barang ; -
Menimbang, bahwa memperhatikan unsur-unsur pokok bestandellen van het delict dari ketentuan Pasal 170 ayat 1 KUHP tersebut diatas, dimana
unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama secara essensial adalah merupakan unsur pokok dalam ketentuan Pasal 170 ayat 1 KUHP,
maka dengan telah tidak terbuktinya unsur Pasal a quo sehingga terkait Dakwaan Pertama Subsidair Penuntut Umum eks Pasal 170 ayat 1
KUHP tidak perlu dipertimbangkan lagi dan dinyatakan telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum dan Terdakwa harus
dibebaskan dari Dakwaan Pertama Subsidair a quo ; -
Menimbang, bahwa terkait Dakwaan Kedua Penuntut Umum eks Pasal 351 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dimana secara
redaksional dirumuskan “Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah” ; -
Menimbang bahwa yang dimaksud dengan Penganiayaan sesuai maksud ketentuan Pasal 351 ayat 1 KUHP berdasarkan Yurisprudensi tetap
MARI antara lain adalah “dengan sengaja menyebabkan perasaan tidak enak penderitaan, menyebabkan rasa sakit pijn atau menyebabkan luka
atau sengaja merusak kesehatan orang lain eks Pasal 351 ayat 4 KUHP” ;
- Menimbang, bahwa selanjutnya ketentuan Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
antara lain disebutkan : “Dipidana sebagai pelaku tindak pidana mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta
melakukan perbuatan” ; -
Menimbang, bahwa fakta peristiwa yang berakibat pada timbulnya memar, luka dan rasa sakit pada diri Saksi TAUFIK HIDAYAT dalam kaitannya
dengan materi perbuatan Terdakwa dalam kasus in casu hanya didukung oleh satu alat bukti dan tidak didukung oleh alat bukti lain yang sah
menurut Undang-Undang, sedangkan sepanjang pemeriksaan perkara ini telah tidak terdapat fakta yang menunjukkan causalitas antara peristiwa
yang berakibat pada timbulnya luka pada Saksi TAUFIK HIDAYAT dengan materi perbuatan Terdakwa, baik dalam kapasitasnya sebagai
orang yang melakukan plegen, yang menyuruh melakukan doenplegen, maupun sebagai turut melakukan medeplegen ;
- Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, maka menurut hemat Majelis terkait unsur sebagaimana diatur dan diancam dalam ketentuan Pasal 351 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55
ayat 1 ke-1 KUHP eks Dakwaan Kedua Penuntut Umum dinyatakan telah tidak terbukti menurut hukum ;
- Menimbang, bahwa oleh karena Dakwaan Penuntut Umum dalam kasus in
casu telah tidak terbukti menurut hukum, maka kepada Terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya dan harus pula dibebaskan dari Dakwaan Penuntut Umum tersebut ;
- Menimbang, bahwa oleh karena sehubungan dengan perkara ini Terdakwa
telah ditangkap dan ditahan, maka majelis perlu memerintahkan agar Terdakwa dibebaskan dari tahanan eks Pasal 191 ayat 3 KUHAP ;
b. Amar Putusan Pengadilan Negeri
Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor Perkara 346Pid.B2012PN.LP tanggal 30 Mei 2012 yang amar lengkapnya sebagai
berikut :
MENGADILI
- Menyatakan bahwa Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI telah tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya ;
- Membebaskan Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI tersebut di atas
oleh karena itu dari Dakwaan Penuntut Umum tersebut ; -
Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya ;
- Memerintahkan agar Terdakwa dibebaskan dari tahanan ;
- Menetapkan bukti-bukti surat berupa :
1. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Miruddin Tarigan yang
ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan tertanggal 11 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan
Bukti T-1 ;
2. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Mulyono yang ditujukan
kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan tertanggal 11 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-
2 ;
3. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Sumarno tertanggal 11
Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-3 ; 4.
Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Rustam Hasibuan tertanggal 12 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-4 ;
5. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Jampi Hutauruk tertanggal
12 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-5 ; 6.
Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Junaidi yang ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan
tertanggal 16 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T- 6 ;
7. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Ngadin yang ditujukan
kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan tertanggal 16 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-
7 ;
8. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Lismawati dan Sri Dwi
Mariati yang ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan tertanggal 16 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi
tanda dengan Bukti T-8 ;
9. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Lismawati Siregar,
Rabaniah dan Hanisa Harahap yang ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan tertanggal 16 Januari
2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-9 ;
10. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Hartoyo tertanggal 12
Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-10 ; 11.
Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Jamilah alias Nunung tertanggal 15 Maret 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-
11 ; Dinyatakan tetap terlampir dalam berkas perkara ;
- Membebankan biaya perkara ini kepada Negara ;
5. Putusan Mahkamah Agung
a. Pertimbangan Hakim di Mahkamah Agung
Dengan hadirnya Pemohon Kasasi Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam dan mengajukan permohonan kasasi pada ke
Mahkamah Agung dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang- undang, maka Mahkamah Agung selaku badan peradilan tertinggi yang
mempunyai tugas untuk membina dan menjaga agar semua hukum dan undang- undang di seluruh wilayah Negara diterapkan secara tepat dan adil, wajib
memeriksa apabila ada pihak yang akan mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan bawahannya yang membebaskan Terdakwa, yaitu guna
menentukan sudah tepat dan adilkah putusan pengadilan bawahannya itu. Oleh karena itu, Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara tersebut,
memberikan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: -
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Jaksa Penuntut Umum pada pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Pertimbangan Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
dalam mengadili perkara ini telah keliru memberikan pertimbangan hukum terhadap unsur-unsur yang terdapat dalam seluruh dakwaan
Penuntut Umum, dimana Majelis Hakim dengan mengabaikan hukum pembuktian, apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan
atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya ; b.
Penuntut Umum menilai, pembebasan terhadap diri Terdakwa adalah tidak benar-benar murni karena kesalahan yang didakwakan Penuntut
Umum terhadap Terdakwa telah didukung oleh alat bukti yang sah menurut KUHAP, sehingga pembebasan terhadap diri Terdakwa
adalah pembebasan “yang terselubung” verkapte vrijsparaak ; c.
Penuntut Umum berpendapat dan berkeyakinan bahwa perbuatan Terdakwa adalah mempunyai sifat melanggar hukum dan
bertentangan dengan hukum obyektif dan merupakan perbuatan pidana, sebagaimana kita ketahui bahwa sifat-sifat yang ada dalam
setiap tindak pidana adalah sifat melanggar hukum wederrechtelijkheid, onrechtmatigheid, tidak ada suatu tindak pidana
tanpa ada sifat melanggar hukum ; d.
Bilamana dihubungkan fakta hukum dari perbuatan Terdakwa dengan unsur-unsur yang terdapat dalam Dakwaan PERTAMA Primair
Penuntut Umum yaitu melanggar Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP sebagaimana yang dibuktikan dalam surat tuntutan pidana
requisitoire, Penuntut Umum menilai bahwa perbuatan Terdakwa telah memenuhi seluruh unsur dalam dakwaan kedua tersebut, dan
kesalahan tersebut dapat dipertanggungjawabkan kepada Terdakwa, dimana hal tersebut sesuai dengan fungsi preventif hukum pidana, dan
atas perbuatan pidana yang telah dilakukan Terdakwa teersebut juga harus dijatuhi pidana sebagai fungsi represif hukum pidana ;
e. Penuntut Umum menilai pertimbangan hukum Majelis Hakim pada
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk membebaskan Terdakwa dari seluruh dakwaan Penuntut Umum vrijspraak adalah telah keliru
dalam menerapkan peraturan hukum khususnya hukum pembuktian ;
- Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat alasan kasasi dapat dibenarkan, karena Jaksa Penuntut Umum dapat membuktikan bahwa bebasnya Terdakwa merupakan bebas tidak
murni, bebasnya Terdakwa merupakan terselubung verkapte vrijspraak ; -
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan telah
bersalah melakukan tindak pidana sesuai dalam Dakwaan Pertama Primair Jaksa Penuntut Umum dan harus dijatuhi pidana sesuai dengan
perbuatannya ; -
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana, Mahkamah Agung akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan :
Hal-hal yang memberatkan -
Perbuatan Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI bersama saksi SUGIONO alias NO GAMBRENG berkas terpisah dan saksi DEDI
PRASTIWI dalam berkas terpisah telah mengganggu ketertiban umum dan telah meresahkan masyarakat dan merugikan saksi korban
TAUFIK HIDAYAT ; :
- Terdakwa di persidangan berbelit-belit dalam menerangkan peristiwa
yang sebenarnya ; Hal-hal yang meringankan
- Terdakwa belum pernah dihukum ;
:
- Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas
Mahkamah Agung berpendapat, bahwa putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No 346Pid.B2012PN.LP tanggal 30 Mei 2012 tidak dapat
dipertahankan lagi, oleh karena itu harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akan mengadili senidiri perkara tersebut ;
- Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi Jaksa Penuntut Umum
dikabulkan dan Terdakwa dinyatakan bersalah serta dijatuhi pidana, maka biaya perkara pada semua tingkat peradilan dibebankan kepada Terdakwa ;
b. Putusan Mahkamah Agung
MENGADILI -
Mengabulkan permohonan kasasi dan Pemohon Kasasi : Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam tersebut ;
- Menyatakan Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI terbukti secara sah
dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana “Secara bersama- sama di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang yang
menyebabkan orang lain mendapat luka pada tubuhnya” ;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 9 sembilan bulan ; -
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
- Menetapkan barang bukti berupa :
1. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Miruddin Tarigan yang ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM
di Medan tertanggal 11 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-1 ;
2. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Mulyono yang ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan
tertanggal 11 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T- 2 ;
3. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Sumarno tertanggal 11 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-3 ;
4. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Rustam Hasibuan tertanggal 12 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-
4 ; 5. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Jampi Hutauruk tertanggal
12 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-5 ; 6. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Junaidi yang ditujukan
kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan tertanggal 16 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-
6 ;
7. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Ngadin yang ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan
tertanggal 16 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T- 7 ;
8. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Lismawati dan Sri Dwi Mariati yang ditujukan kepada KAPOLRESTA MEDAN up KASAT
RESKRIM di Medan tertanggal 16 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-8 ;
9. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Lismawati Siregar, Rabaniah dan Hanisa Harahap yang ditujukan kepada KAPOLRESTA
MEDAN up KASAT RESKRIM di Medan tertanggal 16 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-9 ;
10. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Hartoyo tertanggal 12 Januari 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-10 ;
11. Foto copy Surat Pernyataan dari atas nama Jamilah alias Nunung tertanggal 15 Maret 2012 ; Selanjutnya diberi tanda dengan Bukti T-
11 ; Dinyatakan tetap terlampir dalam berkas perkara ;
- Membebankan Termohon Kasasi Terdakwa tersebut untuk membayar
biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 2.500,- dua ribu lima ratus rupiah ;
B. Analisis Kasus
1. Analisis Putusan Pengadilan Negeri
a. Tentang Pertimbangan Hukum
Pengadilan Negeri dalam pertimbangan hukumnya menyatakan bahwa unsur-unsur Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP secara terbuka dan secara bersama-
sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang dan menyebabkan orang mendapat luka pada tubuhnya eks Dakwaan Pertama Primair dan Tuntutan Jaksa
Penuntut Umum telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut penulis tidak tepat. Oleh karena perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dari
Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP, yakni unsur dengan terang-terangan di muka umum dan tenaga bersama sengaja untuk melakukan kekerasan yang
menyebabkan orang mendapat luka pada tubuhnya. Adapun unsur-unsur kejahatan kekerasan yang dilakukan secara
bersama-sama di muka umum yang mengakibatkan orang lain mendapat luka pada tubuhnya adalah sebagai berikut :
1. Unsur “Melakukan kekerasan” ;
Melakukan kekerasan artinya mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecil secara yang tidak sah, misalnya memukul dengan tangan atau
dengan segala macam senjata, menyepak, menendang, dsb. Unsur ini dapat dilihat dari Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dan
keterangan Para Saksi yang menyatakan bahwa Terdakwa meninju bagian wajah Korban dengan mempergunakan tangan kanannya dan menendang Korban dari
arah belakang Korban. 2. Unsur “Bersama-sama” ;
Bersama-sama artinya kekerasan itu harus dilakukan sedikit-dikitnya oleh dua orang atau lebih dan menunjukkan bahwa perbuatan itu dilakukan
dengan sengaja delik dolus atau memiliki tujuan yang pasti, jadi bukanlah merupakan ketidaksengajaan delik culpa.
Unsur ini dapat dilihat dari Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dan keterangan Para Saksi yang menyatakan bahwa Terdakwa bersama teman-
temannya yang berjumlah ± 15 lima belas orang melakukan kekerasan terhadap Korban dengan memukul dan menendang Korban.
3. Unsur “Secara terang-terangan di muka umum”
Secara terang-terangan atau di muka umum artinya kekerasan itu harus dilakukan di muka umum, karena kejahatan ini memang dimaksukkan ke dalam
golongan kejahatan ketertiban umum. Di muka umum artinya di tempat publik dapat melihatnya.
Unsur ini dapat dilihat dari tempat peristiwa pidana terjadi. Berdasarkan kronologis kasus yang diperoleh dari keterangan Para Saksi bahwa
peristiwa tersebut terjadi di tempat umum yaitu di Jalan Balai Desa Ujung Desa Mariendal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang dan dilihat oleh
masyarakat atau beberapa orang yaitu Para Saksi yang diajukan dalam persidangan yakni Suriyatno, Loide Br. Sianturi, Sudarmi dan supir pick up yang
kebetulan lewat. 4. Unsur “Ditujukan kepada orang atau barang” ;
Ditujukan kepada orang atau barang artinya kekerasan itu harus dilakukan kepada orang atau barang. Hewan atau binatang masuk pula dalam
pengertian barang. Pasal ini tidak membatasi, bahwa orang badan atau barang itu harus “kepunyaan orang lain”, sehingga milik sendiri masuk pula dalam Pasal ini,
meskipun tidak akan terjadi orang melakukan kekerasan terhadap diri atau barangnya sendiri sebagai tujuan ; kalau sebagai alat atau daya upaya untuk
mencapai sesuatu hal, mungkin bisa juga terjadi. Unsur ini dapat dilihat dari kekerasan tersebut ditujukan kepada orang
yaitu Taufik Hidayat yang menjadi korban atas kekerasan yang telah dilakukan. 5. Unsur “Mengakibatkan orang lain mendapat luka pada tubuhnya” ;
Mengakibatkan orang lain mendapat luka pada tubuhnya artinya orang lain mendapat luka akibat dari kekerasan yang dilakukan tersebut.
Unsur ini dapat dilihat dari Visum et Repertum Nomor : II.RSGLVER51XII2011 tanggal 17 Desember 2011 atas nama Taufik Hidayat
dengan hasil pemeriksaan perobahan-perobahan yang didapati pening, pipi kanan lembam, pipi kiri lembam, dari hidung keluar darah, kening kanan dan kiri
lembam, tangan kanan dan kiri lka lecet moderate head injury, kesimpulan perobahan-perobahan tersebut ditimbulkan oleh kekuatan benda yang tumpul,
panas yang kering basah yakni dengan cara kekuatan benda tumpul, yang merupakan akibat dari kekerasan yang dilakukan Terdakwa bersama teman-
temannya. Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri yang menyatakan bahwa tidak
terbuktinya unsur Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP eks Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum adalah tidak tepat. Pengadilan Negeri Lubuk Pakam seolah-olah
ingin mengabaikan hukum pembuktian, bahwa Visum et Repertum dan keterangan Para Saksi tidak dipandang sebagai alat bukti yang membuktikan fakta
terdapatnya causalitas antara timbulnya luka dengan materi perbuatan Terdakwa dalam perkara ini dan oleh karenanya tindak pidana yang dilakukan oleh
Terdakwa dapat ditiadakan atau dihapuskan. Majelis Hakim sudah sepatutnya mempertimbangkan dan menilai
kekuatan pembuktian dengan mengacu pada nilai keterangan saksi-saksi yang mempunyai nilai pembuktian yaitu :
96
- Persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain ;
- Persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain ;
- Alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberi keterangan
yang tertentu ; -
Cara hidup dan kesusilaan saksi seta segala sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya ;
Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam mengadili perkara tidak keliru lagi memberikan pertimbangan hukum, apabila
memperhatikan nilai-nilai .pembuktian tersebut.
96
Pasal 185 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP.
b. Tentang Bunyi Putusan Bunyi putusan perkara Nomor 346Pid.B2012PN.LP yang
menyatakan bahwa Terdakwa Jufri Antono tidak terbukti bersalah melakukan kejahatan kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama di muka umum yang
mengakibatkan orang lain mendapat luka pada tubuhnya sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP dan membebaskan
Terdakwa menurut Penulis adalah tidak tepat. Hal ini menunjukkan, hakim menjatuhkan putusan bebas terhadap Terdakwa.
Putusan bebas dapat dijatuhkan oleh Majels Hakim, karena :
97
2. Majelis Hakim berpendirian bahwa terhadap asas minimum pembuktian sesuai undang-undang telah terpenuhi misalnya adanya 2 dua alat
bukti berupa keterangan saksi Pasal 184 ayat 1 huruf a KUHAP dan alat bukti petunjuk Pasal 184 ayat 1 huruf d KUHAP akan tetapi
a. Dari hasil pemeriksaan di sidang pengadilan ;
b. Kesalahan terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, karena :
1. Tidak terdapatnya alat bukti seperti ditentukan asas minimum pembuktian menurut undang-undang secara negatif negatief wettelijke
bewijs theorie sebagaimana dianut KUHAP. Misalnya Hakim dalam persidangan hanya menemukan 1 satu alat bukti saja berupa
keterangan Terdakwa saja pasal 184 ayat 1 huruf e KUHAP atau satu alat bukti petunjuk saja Pasal 184 ayat 1 huruf d KUHAP.
97
Lilik Mulyadi, Kompilasi Hukum Pidana dalam Perspektif Teoritis dan Praktik Peradilan, CV. Mandar Maju : Bandung, 2010, hlm. 107.
Majelis Hakim tidak dapat menjatuhkan pidana karena tidak yakin akan kesalahan Terdakwa.
c. Oleh karena itu Majelis Hakim menjatuhkan putusan bebas vrijspraak acquittal kepada Terdakwa.
Penulis berpendapat seharusnya Pengadilan menjatuhkan putusan dengan menjatuhkan pidana kepada Terdakwa, karena syarat-syarat untuk dijatuhkan
putusan bebas tidak terpenuhi dan tidak ada alasan penghapus pidana yang dapat diterapkan
Pelaku Terdakwa dalam kasus ini seharusnya dijatuhi pidana. Sebab yang pertama adalaah kesalahan pelaku Terdakwa tersebut dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan ketentuan pidana yang didakwakan kepadanya. Oleh karena hal itu dapat bersifat preventif pencegahan, baik
pencegahan secara khusus maupun pencegahan secara umum.
98
Pencegahan secara khusus kepada pelaku supaya ia tidak mengulangi kejahatan tersebut,
sedangkan pencegahan secara umum yaitu kepada anggota masyarakat supaya tidak melakukan pelanggaran terhadap ketertiban masyarakat.
99
98
M. Hamdan, Alasan Penghapus Pidana : Teori dan Studi Kasus, Op. Cit., hlm. 124.
99
Marlina, Hukum Penitensir, PT Refika Aditama : Bandung, 2011, hlm. 57.
Setiap orang harus insyaf akan kemungkinan kelakuannya dapat menimbulkan bahaya bagi
orang lain, dan bagi orang yang tidak menginsyafi kemungkinan itulah yang harus dipidana. Sebab yang kedua adalah terdapatnya alat bukti seperti ditentukan asas
minimum pembuktian menurut undang-undang secaa negatif negatief wettelijke bewijs theorie sebagaimana dianut KUHAP yaitu keterangan saksi, keterangan
Terdakwa dan alat bukti petunjuk. Sehingga pendapat Hakim yang menjatuhkan putusan bebas kepada Terdakwa dapat dibatalkan.
2. Analisis Putusan Mahkamah Agung