melakukan kekerasan terhadaap orang atau barang . Perbuatan Terdakwa
tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat 1 KUHP. Atau
KEDUA : Bahwa Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI bersama dengan dengan
SUGIONO alias NO GAMBRENG dalam berkas terpisah, EDI PRASTIWI dalam berkas terpisah, BAMBANG, DEDI BARUS, SUTRISNO, KIKI,
RAMLI, ARMAN alias KETEK, RUSLI alias DEWA, SUTRIS WAROK, BANG ANTO, ANTO KUSEN, YUDI dan GUNARTO alias SOMPEL serta
teman-teman lainnya yang belum tertangkap berjumlah sekitar ± 15 lima belas orang, pada hari Kamis tanggal 01 Desember 2011 sekitar pukul 19.30 WIB atau
setidaknya pada waktu lain dalam tahun 2011, bertempat di Jalan Balai Desa Ujung Desa Mariendal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang atau
setidak-setidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dakan daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, telah melakukan, menyuruh melakukan atau
turut serta melakukan
penganiayaan. Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1
ke-1 KUHP.
3. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Adapun tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam terhadap Terdakwa JUFRI ANTONO yang dibacakan pada tanggal
16 Mei 2012 adalah sebagai berikut : a.
Menyatakan Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI, bersama saksi SUGIONO alias NO GAMBRENG dalam berkas terpisah telah secara
sah dan meyakinkan terbukti bersalah melakukan tindak pidana “secara terbuka dan secara bersama-sama melakukan kekerasan yang telah
dilakukannya itu telah menyebabkan orang mendapat luka pada tubuhnya” terhadap saksi korban Taufik Hidayat, sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP dalam dakwaan Pertama Primair ;
b. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa JUFRI ANTONO alias JUFRI
dengan pidana penjara selama 2 dua tahun dikurangi dengan masa penahanan yang telah dijalani ;
c. Memerintahkan supaya Terdakwa tetap berada di dalam tahanan ;
d. Menetapkan Terdakwa Jufri Antono alias Jufri dibebani membayar biaya
perkara sebesar Rp. 2.000,- dua ribu rupiah ;
4. Putusan Pengadilan Negeri
a. Pertimbangan Hakim di Pengadilan Negeri
Dari fakta hukum yang telah terungkap di persidangan, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah perbuatan Terdakwa tersebut memenuhi
unsur-unsur dari Pasal sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum kepada Terdakwa. Adapun pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim yang
mengadili perkara ini dalam putusannya mempertimbangkan yang pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam dakwaannya telah mendakwa
Terdakwa dengan dakwaan yang bersifat kombinasi ; -
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutan Pidananya menuntut Terdakwa berdasarkan terbuktinya Pasal 170 ayat 2 ke-1
KUHP eks Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum ; -
Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis bahwa tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dalam ketentuan Pasal 170 ayat 2 ke-1
KUHP eks Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum sesungguhnya adalah merupakan pemberatan pemidanaan dari KUHP ;
- Menimbang, bahwa unsur-unsur pokok bestandellen van het delict eks
Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum a quo adalah sebagai berikut : 1.
Unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama 2.
Unsur dengan sengaja 3.
Unsur telah mengahancurkan barang-barang atau melakukan kekerasan terhadap orang yang menyebabkan orang mendapat luka pada
tubuhnya ; -
Menimbang bahwa dalam beberapa Doktrin Ilmu Hukum Pidana antara lain disebutkan bahwa yang dimaksud dengan sub unsur “dengan terang-
terangan” dalam ketentuan Pasal 170 ayat 1 KUHP adalah dimana publik dapat melihatya, sedangkan sub unsur “dengan tenaga bersama”
adalah adanya dua orang atau lebih sebagai pelaku yang telah mempergunakan tenaganya secara bersama-sama untuk mewujudkan delik
in casu dengan sengaja telah menghancurkan barang-barang atau melakukan kekerasan terhadap orang yang menyebabkan orang mendapat
luka pada tubuhnya ; -
Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis Hakim terkait fakta materi perbuatan Terdakwa in casu dengan terang-terangan dan dengan tenaga
bersama sebagaimana telah didakwakan Penuntut Umum dalam kasus in casu hanya didasarkan oleh keterangan Para Saksi in casu satu alat bukti
dan tanpa didukung oleh alat bukti lain yang sah menurut Undang-Undang eks Pasal 184 ayat 1 KUHAP ;
- Menimbang, bahwa Majelis menyatakan tidak sependapat dengan
Penuntut Umum yang menyatakan bahwa Visum et Repertum atas nama Saksi TAUFIK HIDAYAT dipandang sebagi bukti petunjuk berdasarkan
kesesuaiannya dengan keterangan Para Saksi untuk kemudian menyimpulkan telah terbuktinya unsur dengan terang-terangan dan dengan
tenaga bersama berdasarkan 2 alat bukti yang sah menurut Undang- Undang in casu berupa alat bukti saksi dan alat bukti petunjuk yang
membuktikan fakta terdapatnya causalitas antara timbulnya luka dengan materi perbuatan Terdakwa dalam perkara ini ;
- Menimbang, bahwa sepanjang pemeriksaan perkara ini, Majelis telah tidak
memperoleh fakta, baik berdasarkan keterangan Para Saksi, Undang-
Undang yang kemudian dapat menunjukkan fakta adanya causalistas antara fakta timbulnya luka dan memar pada diri Saksi TAUFIK
HIDAYAT dengan materi perbuata Terdakwa eks Dakwaaan Penuntut Umum ;
- Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan fakta-fakta hukum
tersebut di atas, terkait unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menurut hemat Majelis Hakim telah tidak terbukti menurut
hukum ; -
Menimbang, bahwa dengan telah tidak terbuktinya unsur Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP eks Dakwaan Pertama Primair Penuntut Umum, maka
secara yuridis, Terdakwa harus pula dinyatakan telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menurut hukum dan Terdakwa harus
dibebaskan dari Dakwaan Pertama Primair tersebut; -
Menimbang, bahwa terkait Dakwaan Pertama Subsidair Penuntut Umum sebagaimana diatur dan diancam berdasarkan ketentuan Pasal 170 ayat 1
KUHP, yaitu dengan unsur-unsur pokok bestandellen van het delict sebagai berikut :
1. Unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama ; 2. Unsur melakukan kekerasan ;
3. Unsur terhadap orang atau barang ; -
Menimbang, bahwa memperhatikan unsur-unsur pokok bestandellen van het delict dari ketentuan Pasal 170 ayat 1 KUHP tersebut diatas, dimana
unsur dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama secara essensial adalah merupakan unsur pokok dalam ketentuan Pasal 170 ayat 1 KUHP,
maka dengan telah tidak terbuktinya unsur Pasal a quo sehingga terkait Dakwaan Pertama Subsidair Penuntut Umum eks Pasal 170 ayat 1
KUHP tidak perlu dipertimbangkan lagi dan dinyatakan telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum dan Terdakwa harus
dibebaskan dari Dakwaan Pertama Subsidair a quo ; -
Menimbang, bahwa terkait Dakwaan Kedua Penuntut Umum eks Pasal 351 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dimana secara
redaksional dirumuskan “Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah” ; -
Menimbang bahwa yang dimaksud dengan Penganiayaan sesuai maksud ketentuan Pasal 351 ayat 1 KUHP berdasarkan Yurisprudensi tetap
MARI antara lain adalah “dengan sengaja menyebabkan perasaan tidak enak penderitaan, menyebabkan rasa sakit pijn atau menyebabkan luka
atau sengaja merusak kesehatan orang lain eks Pasal 351 ayat 4 KUHP” ;
- Menimbang, bahwa selanjutnya ketentuan Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
antara lain disebutkan : “Dipidana sebagai pelaku tindak pidana mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta
melakukan perbuatan” ; -
Menimbang, bahwa fakta peristiwa yang berakibat pada timbulnya memar, luka dan rasa sakit pada diri Saksi TAUFIK HIDAYAT dalam kaitannya
dengan materi perbuatan Terdakwa dalam kasus in casu hanya didukung oleh satu alat bukti dan tidak didukung oleh alat bukti lain yang sah
menurut Undang-Undang, sedangkan sepanjang pemeriksaan perkara ini telah tidak terdapat fakta yang menunjukkan causalitas antara peristiwa
yang berakibat pada timbulnya luka pada Saksi TAUFIK HIDAYAT dengan materi perbuatan Terdakwa, baik dalam kapasitasnya sebagai
orang yang melakukan plegen, yang menyuruh melakukan doenplegen, maupun sebagai turut melakukan medeplegen ;
- Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, maka menurut hemat Majelis terkait unsur sebagaimana diatur dan diancam dalam ketentuan Pasal 351 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55
ayat 1 ke-1 KUHP eks Dakwaan Kedua Penuntut Umum dinyatakan telah tidak terbukti menurut hukum ;
- Menimbang, bahwa oleh karena Dakwaan Penuntut Umum dalam kasus in
casu telah tidak terbukti menurut hukum, maka kepada Terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya dan harus pula dibebaskan dari Dakwaan Penuntut Umum tersebut ;
- Menimbang, bahwa oleh karena sehubungan dengan perkara ini Terdakwa
telah ditangkap dan ditahan, maka majelis perlu memerintahkan agar Terdakwa dibebaskan dari tahanan eks Pasal 191 ayat 3 KUHAP ;
b. Amar Putusan Pengadilan Negeri