Ketentuan Tindak Pidana Merusak Keamanan di Rumah Huisvrede-

laki maupun perempuan, juga yang karena perkawinan dan anak saudara laki-laki dan anak saudara perempuan ; c. Suami atau isteri dari terdakwa atau dari salah seorang yang turut menjadi terdakwa, walaupun telah bercerai. 2. Menurut Pasal 277 HIR Orang-orang yang diwajibkan menyimpan rahasia karena kedudukan, pekerjaan atau jabatannya, misalnya : a. Pendeta atau pastur yang harus menyimpan rahasia umat Kristen atau Katolik yang disampaikan kepadanya sebagai pengakuan dosa ; b. Notaris yang harus menyimpan rahasia langganannya yang sengaja diberitahukan kepadanya ; c. Dokter yang wajib menyimpan rahasia penyakit pasiennya, dan sebagainya.

9. Ketentuan Tindak Pidana Merusak Keamanan di Rumah Huisvrede-

Breuk Tindak pidana merusak keamanan di rumah huisvrede-breuk diatur dalam Pasal 167 KUHP : “1 Barang siapa memaksa masuk ke dalam rumah, ruangan atau pekarangan tertutup yang dipakai orang lain dengan melawan hukum atau berada di situ dengan melawan hukum, dan atas permintaan yang berhak atau suruhannya tidak pergi dengan segera, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. 2 Barang siapa masuk dengan merusak atau memanjat, dengan menggunakan anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu, atau barang siapa tidak setahu yang berhak lebih dahulu serta bukan karena kekhilafan masuk dan kedapatan di situ pada waktu malam, dianggap memaksa masuk. 3 Jika mengeluarkan ancaman atau menggunakan sarana yang dapat menakutkan orang, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan. 4 Pidana tersebut dalam ayat 1 dan 3 dapat ditambah sepertiga, jika yang melakukan kejahatan dua orang atau lebih dengan bersekutu.” Unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 167 ayat 1 adalah sebagai berikut : a. Melawan hukum. Artinya bertentangan dengan hukum atau undang- undang ; b. Memasuki dengan paksa. Artinya orang tersebut memasuki tidak berdasarkan kemauan dari orang yang berhak, baik kemauan itu telah dinyatakan dengan tegas maupun tidak ; c. Ke dalam sebuah tempat tinggal atau suatu ruangan atau halaman yang tertutup, yang dipakai oleh orang lain. Artinya suatu tempat tinggal, ruangan atau halaman yang tidak sepenuhnya bebas untuk dimasuki, hingga kedatangan orang ke dalam ruangan seperti itu dapat ditolak ; d. Berada di sana. Maksudnya adalah di tempat tinggal atau di ruangan atau halaman yang tertutup, yang dipakai oleh orang lain ; e. Tidak segera pergi setelah ada permintaan dari atau atas nama orang yang berhak. Orang yang berhak maksudnya adalah pemilik tempat tinggal, ruangan atau halaman tersebut. Perbuatan memasuki dengan paksa harus dilakukan secara melawan hukum. Menurut Simons, barangsiapa memasuki dengan paksa tanpa ia dapat menunjukkan haknya sebagai orang yang lebih berhak, harus disebut telah bertindak secara melawan hukum, karena perbuatannya memasuki dengan paksa sifatnya adalah instrijd met het recht, atau bertentangan dengan hukum. 81 81 Ibid., hlm. 580. Ketentuan pidana yang diatur dalam Pasal 167 ayat 2 KUHP telah menyebutkan beberapa peristiwa yang dapat disamakan dengan perbuatan memasuki dengan paksa sebuah tempat tinggal, ruangan atau halaman tertutup yang dipakai oleh orang lain, yakni : 82 82 Ibid., hlm. 586. a. Memasuki dengan melakukan pembongkaran atau pemanjatan ; b. Memasuki dengan memakai kunci-kunci palsu ; c. Memasuki dengan memakai perintah palsu atau seragam palsu ; d. Ketahuan berada di sana pada malam hari tanpa sepengetahuan terlebih dahulu dari orang yang berhak, dan keberadaannya di sana itu bukan sebagai akibat dari suatu kekeliruan. Dalam ketentuan pidana yang diatur dalam Pasal 167 ayat 3 KUHP telah disebut dua keadaan yang memberatkan pidana, yakni jika untuk memasuki dengan paksa sebuah tempat tinggal, ruangan atau halaman yang tertutup, yang dipakai oleh orang lain itu pelaku telah : a. Mengucapkan ancaman-ancaman ; b. Memakai alat untuk menimbulkan suatu ketakutan. Dalam ketentuan pidana yang diatur dalam Pasal 167 ayat 4 KUHP telah diatur sebuah keadaan yang memberatkan pidana, yakni jika perbuatan-perbuatan memasuki dengan paksa sebuah tempat tinggal, ruangan atau halaman yang tertutup, yang diapakai oleh orang lain seperti yang dimaksudkan dalam Pasal 167 ayat 1 dan ayat 3 KUHP ternyata telah dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama.

10. Ketentuan Tindak Pidana Memasuki dengan Paksa suatu Ruangan Dinas Umum