Ketentuan Tindak Pidana Menyelenggarakan Pemilihan Anggota Untuk Suatu Lembaga Kenegaraan Asing

permusuhan atau penghinaan tersebut ditujukan kepada sesuatu atau beberapa golongan penduduk Indonesia. Unsur-unsur Pasal ini adalah sebagai berikut : a. Unsur subjektif : Dengan maksud agar isinya diketahui orang banyak atau diketahui secara lebih luas lagi oleh orang banyak ; b. Unsur objektif : Menyebarluaskan, mempertunjukkan atau menempelkan secara terbuka suatu tulisan atau gambar yang di didalamnya mengandung pernyataan permusuhan, kebencian dan merendahkan di antara atau terhadap golongan-golongan penduduk di Indonesia. Noyon dan Langemeijer berpendapat bahwa suatu tulisan itu ialah setiap reproduksi secara mekanis dari pemikiran dalam bentuk kata-kata, dan termasuk pula dalam pengertiannya yakni setiap ungkapan dari pemikiran dalam kata-kata, sehingga ungkapan seperti itu tidak selalu harus dilakukan dengan pensil atau pena, melaikan juga dapat dilakukan misalnya, dengan alat cetak, dengan ukiran, dan sebagainya. Sedangkan mengenai gambar, Noyon dan Langemeijer mengatakan bahwa gambar seperti itu tidak perlu diartikan sebagai gambar seseorang, melainkan cukup jika isinya yang mengandung pernyataan permusuhan, kebencian atau merendahkan di antara atau terhadap golongan- golongan penduduk di Indonesia tercermin dalam suatu lukisan, misalnya gambar karikatur, plakat, dan sebagainya. 62

4. Ketentuan Tindak Pidana Menyelenggarakan Pemilihan Anggota Untuk Suatu Lembaga Kenegaraan Asing

Tindak pidana menyelenggarakan pemilihan anggota untuk suatu lembaga kenegaraan asing diatur dalam : 62 P. A. F. Lamintang, Loc. Cit., hlm. 488-489. a. Pasal 158 KUHP “Barang siapa menyelenggarakan pemilihan anggota untuk suatu lembaga kenegaraan asing di Indonesia, atau menyiapkan ataupun memudahkan pemilihan itu, baik yang diadakan di Indonesia maupun di luar negeri, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau pidana denda paling banyak tujuh ribu lima ratus rupiah.”. Unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal ini adalah sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan pemilihan anggota untuk suatu lembaga kenegaraan asing. Artinya mengadakan pemilihan anggota badan politik di negeri asing, yang dapat merugikan ketertiban dan keamanan umum ; 2. Menyiapkan atau memudahkan pemilihan itu, baik yang diadakan di Indonesia maupun di luar negeri ; Pasal ini bertujuan untuk menjaga adanya kemungkinan berkobar- kobarnya nafsu politik dengan segala akibatnya yang merugikan ketertiban dan keamanan umum, maka Negara Republik Indonesia selalu waspada menjaga keamanan umum dalam negeri dan tidak menghendaki pemilihan-pemilihan untuk anggota-anggota badan politik negara asing serta perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan itu, misalnya : persiapan-persiapan, pegajuan calon-calon untuk pemilihan tersebut. b. Pasal 159 KUHP “Barang siapa turut serta dalam pemilihan umum, baik yang diadakan di Indonesia maupun di luar negeri, seperti yang dimaksudkan dalam pasal 158, diancam dengan pidana penjara paling lama enam bulan atau pidana denda paling banyak seribu lima ratus rupiah.” Unsur yang terkandung dalam Pasal ini adalah turut serta dalam pemilihan umum yang dimaksud dalam Pasal 158 KUHP. Yang dimaksud dengan turut serta pada pemilihan itu ialah yang mengeluarkan suaranya baik yang diadakan di Indonesia maupun di luar negeri. Moeljatno berpendapat bahwa Pasal 158 dan Pasal 159 KUHP tidak mempunyai arti lagi dan dapat dipandang dihapus berdasarkan pasal V Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1946. Bunyinya pasal ini ialah peraturan hukum pidana yang seluruhnya atau sebagian sekarang tidak dapat dijalankan, atau bertentangan dengan kedudukan Republik Indonesia sebagai negara merdeka, atau tidak mempunyai arti lagi, harus dianggap seluruhnya atau sebagian, sementara tidak berlaku. Meskipun sudah wajar sekali, bahwa setelah kemerdekaan Indonesia, kiranya tidak mungkin ada orang yang akan melakukan perbuatan tersebut Pasal 158 dan Pasal 159 KUHP di atas, namun pada kenyataannya ada juga penulis yang menyangkal peniadaan pasal-pasal tersebut. 63 a.

5. Ketentuan Tindak Pidana Menghasut di Muka Umum