100
keluarga mahasiswa sangat baik ada sebanyak 22 mahasiswa atau 38, kategori baik ada sebanyak 28 mahasiswa atau 48,
untuk kategori cukup baik sebanyak 4 mahasiswa atau 7, kategori kurang baik sebanyak 2 mahasiswa atau 3 dan
kategori sangat kurang baik sebanyak 2 mahasiswa atau 3. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011 dalam kategori baik.
5. Indeks Prestasi Kumulatif IPK
Data yang diperoleh untuk variabel IPK diketahui bahwa skor tertinggi yang dicapai sebesar 3,67 dan skor terendah
sebesar 1,20, dengan nilai rata-rata sebesar 2,8216; median 2,9200; modus 3,24 dan standar deviasi sebesar 0,50856. Hasil
selengkapnya dapat dilihat di lampiran 6. Berdasarkan data tersebut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Buku
Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Tahun 2009 sebagai berikut:
Tabel 5.6 Deskripsi Interval Skor IPK
Interval Skor
Frekuensi Persentase Penilaian
3,51-4,00 2
3 Sangat baik
2,76-3,50 35
60 Baik
2,00 – 2,75
16 28
Cukup baik 2,00
5 9
Kurang baik Jumlah
58 100
101
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa IPK mahasiswa sangat baik ada sebanyak 2 mahasiswa atau 3, kategori baik
ada sebanyak 35 mahasiswa atau 60, untuk kategori cukup baik sebanyak 16 mahasiswa atau 28, dan kategori kurang
baik ada 5 mahasiswa atau 9. Hal ini menunjukkan bahwa IPK mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011
dalam kategori baik.
B. Analisis Prasyarat Data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau
tidak. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian normalitas:
Tabel 5.7 Output Hasil Pengujian Normalitas
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Equation Model Summary
Parameter Estimates
R Square
F df1
df2 Sig.
Constant b1
Linear .813 243.472
1 56
.000 .022
.010 The independent variable is Mahalanobis
Distance.
102
Dari tabel 5.7 diketahui bahwa hasil pengujian chi-square untuk data kebiasaan belajar, motivasi belajar, dan lingkungan
keluarga dengan indeks prestasi kumulatif IPK diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,813. Nilai probabilitas hitung sebesar
0,813 α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
distribusi data kebiasaan belajar, motivasi belajar, dan lingkungan keluarga adalah normal. Hasil pengujian dengan
menggunakan program SPSS for windows versi 16.0 dapat dilihat pada lampiran 5.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji. Untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
dalam rumusan hipotesis pertama, kedua dan ketiga peneliti menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, karena data
berdistribusi normal. Pengujian menggunakan bantuan Program SPSS for windows versi 16.0.
Pedoman dalam pegambilan keputusan adalah jika probabilitas 0,05 Ho diterima, sedangkan jika probabilitas
0,05 Ho ditolak.
103
Tabel 5.8 Interpretasi Koefisien Korelasi
Sugiyono, 2010:231 Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
1. Hubungan antara kebiasaan belajar dengan indeks prestasi
kumuatif IPK. a.
Pengujian hipotesis yang pertama adalah antara kebiasaan belajar dengan indeks prestasi kumulatif IPK dengan
rumusan hipotesisnya sebagai berikut: = Tidak ada hubungan positif dan signifikan
kebiasaan belajar dengan indeks prestasi kumulatif IPK. = Ada hubungan positif dan signifikan kebiasaan
belajar dengan indeks prestasi kumulatif IPK. b.
Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Kebiasaan Belajar dengan Indeks Prestasi
Kumulatif IPK Correlations
Kebiasaan_Belajar IPK
Kebiasaan_Belajar Pearson Correlation 1
.006 Sig. 1-tailed
N 58
.482 58
IPK Pearson Correlation
.006 1
Sig. 1-tailed .482
N 58
58
104
Berdasarkan tabel 5.9 hasil output SPSS for windows versi 16.0
dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara kebiasaan belajar dengan IPK adalah 0,006. Untuk melihat ada tidaknya
hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r
hitung
dengan r
tabel
yaitu 0,006 lebih kecil dari 0,2181 maka ditolak.
Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,482 lebih besar dari 0,05 maka
ditolak. Dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Perhitungan t
hitung
adalah sebagai berikut:
Rumus: t =
t =
t =
t = t =
0,044901505 Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
0,04490 lebih kecil dari t
tabel
dengan df = n – 2, df = 58 – 2 = 56 pada taraf
signifikansi 5 0,05:56 sebesar 1,67252 maka ditolak.
Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa nilai r
tabel
lebih kecil dari r
hitung
0,006 0,2181, probabilitas 0,482 0,05 dan t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
0,04490
105
1,67252, maka dapat disimpulkan bahwa ditolak yang
berarti tidak ada hubungan positif dan signifikan kebiasaan belajar dengan indeks prestasi kumulatif IPK. Koefisien
korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,006 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang sangat
rendah. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,00-0,199.
2. Hubungan antara motivasi belajar dengan indeks prestasi
kumulatif IPK. a.
Pengujian hipotesis yang kedua adalah antara motivasi belajar dengan indeks prestasi kumulatif IPK dengan
rumusan hipotesisnya sebagai berikut: = Tidak ada hubungan positif dan signifikan motivasi
belajar dengan indeks prestasi kumulatif IPK. = Ada hubungan positif dan signifikan motivasi
belajar dengan indeks prestasi kumulatif IPK. b.
Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Motivasi Belajar dengan Indeks Prestasi
Kumulatif IPK Correlations
Motivasi_Belajar IPK
Motivasi_Belajar Pearson Correlation
1 -.014
Sig. 1-tailed .458
N 58
58 IPK
Pearson Correlation -.014
1 Sig. 1-tailed
.458 N
58 58
106
Berdasarkan tabel 5.10 hasil output SPSS for windows versi 16.0
dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan IPK adalah -0,014. Untuk melihat ada
tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r
hitung
dengan r
tabel
yaitu -0,014 lebih kecil dari 0,2181 maka ditolak.
Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,458 lebih besar dari 0,05, maka
ditolak. Dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Perhitungan t
hitung
adalah sebagai berikut:
Rumus: t =
t =
t =
t = t = -0,104745876
Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
-0,10475 lebih kecil dari t
tabel
dengan df = n – 2, df = 58 – 2 = 56 pada taraf
signifikansi 5 0,05:56 sebesar 1,67252 maka ditolak.
Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa nilai r
tabel
lebih kecil dari r
hitung
-0,014 0,2181, probabilitas
107
0,458 0,05 dan t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
-0,10475 1,67252, maka dapat disimpulkan bahwa
ditolak yang berarti tidak ada hubungan positif dan signifikan motivasi
belajar dengan indeks prestasi kumulatif IPK. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar -0,014 yang berarti
korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang sangat rendah. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang
terletak dalam interval antara 0,00-0,199. 3.
Hubungan antara lingkungan keluarga dengan indeks prestasi kumulatif IPK.
a. Pengujian hipotesis yang ketiga adalah antara lingkungan
keluarga dengan indeks prestasi kumulatif IPK dengan rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
= Tidak ada hubungan positif dan signifikan lingkungan keluarga dengan indeks prestasi kumulatif
IPK. = Ada hubungan positif dan signifikan lingkungan
keluarga dengan indeks prestasi kumulatif IPK.
108
b. Pengujian hipotesis
Tabel 5.11 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Lingkungan Keluarga dengan Indeks Prestasi
Kumulatif IPK Correlations
Lingkungan_Keluarga IPK
Lingkungan_Keluarga Pearson Correlation 1
.202 Sig. 1-tailed
.064 N
58 58
IPK Pearson Correlation
.202 1
Sig. 1-tailed .064
N 58
58
Berdasarkan tabel 5.10 hasil output SPSS for windows versi 16.0
dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan keluarga dengan IPK adalah 0,202. Untuk melihat
ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r
hitung
dengan r
tabel
yaitu 0,202 lebih kecil dari 0,2181 maka ditolak.
Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,064 lebih besar dari 0,05, maka
ditolak. Dilihat berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Perhitungan t
hitung
adalah sebagai berikut:
Rumus: t =
t =
109
t =
t = t = 1,575933995
Berdasarkan perhitungan diperoleh t
hitung
1,57593 lebih kecil dari t
tabel
dengan df = n – 2, df = 58 – 2 = 56 pada taraf
signifikansi 5 0,05:56 sebesar 1,67252 maka ditolak.
Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa nilai r
tabel
lebih kecil dari r
hitung
0,202 0,2181, probabilitas 0,064 0,05 dan t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
1,57593 1,67252, maka dapat disimpulkan bahwa
ditolak yang berarti tidak ada hubungan positif dan signifikan lingkungan
keluarga dengan indeks prestasi kumulatif IPK. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,202 yang berarti
korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang rendah. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak
dalam interval antara 0,20-0,399.
110
D. Pembahasan
1. Hubungan antara Kebiasaan Belajar Dengan Indeks