25
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari
k ata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak Sardiman, 2008:73 Motivasi juga akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan
energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian
bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan Sardiman, 2008:74
Motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan
belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-
intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan
26
gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar Sardiman, 2008:75.
2. Teori Motivasi
Memberikan motivasi kepada siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada
tahap awalnya akan menyebabkan si subjek belajar merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar Sardiman,
2008:77. Teori tentang motivasi ini lahir dan awal perkembangannya ada
di kalangan para psikolog. Menurut ahli ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam motivasi itu ada suatu hierarki, maksudnya motivasi itu ada
tingkatan-tingkatannya, yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tantang motivasi yang selalu bergayut dengan soal
kebutuhan, yaitu Sardiman, 2008:80 : a.
Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat, dan sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan security, yakni rasa aman, bebas
dari rasa takut dan kecemasan. c.
Kebutuhan akan cinta dan kasih, yakni kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan keluarga, sekolah, dan
kelompok.
27
d. Kebutuhan
untuk mewujudkan
diri sendiri,
yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam
bidang pengetahuan, sosial, dan pembentukan pribadi. Dengan istilah lain, kebutuhan untuk berusaha ke arah
kemandirian dan aktualisasi diri. Sesuai dengan kebutuhan itu Maslow menciptakan piramida hierarki kebutuhan yang lebih
lengkap yang dilukiskannya seperti pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Kebutuhan Manusia Sardiman, 2008:81.
3. Ciri-ciri Motivasi