34
2. Faktor-Faktor dalam Lingkungan Keluarga
Menurut Abu Ahmat 1982:86 faktor-faktor dalam lingkungan keluarga yang sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam
belajar yang nantinya akan membentuk kedisiplinan siswa adalah
sebagai berikut Lely Sulestari, 2010:10:
a. Status sosial ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan penting terhadap perkembangan anak. Misalnya seorang anak
yang mempunyai orang tua yang tidak mampu. Orang tuanya akan menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja mencari
uang agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehingga tidak dapat memantau anaknya. Dampaknya anak bisa melakukan hal-
hal yang dapat mengganggu kedisiplinan. Mulai dari kedisiplinan belajar sampai kedisiplinan dalam melakukan
tugas-tugas rumah. b.
Faktor keutuhan keluarga Dalam keluarga yang utuh dari ayah, ibu, dan anak yang
lengkap, harmonis maka hubungan interaksi dalam keluarga akan mudah antara orang tua dan anak. Sehingga orang tua dapat
memantau dan memperhatikan anaknya sehingga anaknya tersebut dapat bertingkah laku disiplin dan mematuhi peraturan
yang telah ditetapkan dalam keluarga.
35
c. Sikap dan kebiasaan-kebiasaan orang tua
Sikap orang tua yang mau memperhatikan anaknya dan membiasakan sikap-sikap yang dapat membentuk pribadi anak,
seperti tidak bersikap otoriter dan tidak memaksa anaknya untuk mengikuti perintah-perintah orang tuanya, serta melakukan
pengawasan terhadap anak dalam segala tindakannya. Menurut Slameto 1988:62 lingkungan keluarga akan memberi
pengaruh pada siswa berupa : a.
Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Drs. Sutjipto Wirowidjojo dengan pernyataannya yang menyatakan
bahwa: keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan
dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.
Melihat pernyataan diatas, dapatlah dipahami betapa pentingnya peranan keluarga di dalam pendidikan anaknya. Cara orang tua
mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan
pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan
kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya
36
dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan
atau melengkapi
alat belajarnya,
tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu
bagaimana kemajuaan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak
tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya. Anak atau siswa yang mengalami kesukaran-kesukaran
dalam belajar dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Disini keterlibatan orang tua akan
sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut. b.
Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga terutama relasi anak dengan
orang tua dan relasi dengan anggota keluarga lain sangat penting bagi keberhasilan belajar anak. Wujud relasi itu misalnya apakah
hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi dengan kebencian, sikap yang terlalu keras
ataukah sikap yang acuh tak acuh dan sebagainya. Relasi antar anggota keluarga ini erat hubungannya
dengan cara orang tua mendidik. Demi kelancaran keberhasilan belajar anak, perlu diusahakan relasi yang baik dalam keluarga
anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan
37
dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak.
c. Suasana rumah
Suasana rumah yang dimaksudkan adalah kejadian atau situasi yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada
dan belajar. Suasana rumah yang gaduh atau ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenagan kepada anak yang
belajar. Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antar anggota keluarga menyebabkan anak
menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah, akibatnya belajarnya kacau.
Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram sehingga anak betah
dirumah dan dapat belajar dengan baik. d.
Keadaan ekonomi orang tua Keadaan ekonomi anak erat kaitanya dengan belajar anak.
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya makan, pakaian, perlindungan kesahatan dan
lain-lain juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat-alat tulis, buku dan lain-
lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
38
Pada kondisi ekonomi keluarga yang relatif kurang menyebabkan orang tua tidak dapat memenuhi kebutuhan anak,
tetapi faktor kesulitan ekonomi dapat menjadi pendorong keberhasilan anak.
Keadaan ekonomi yang berlebih juga dapat menimbulkan masalah dalam belajar. Orang tua dapat memenuhi kebutuhan
anak termasuk fasilitas belajar, tetapi orang tua sering mempunyai kecenderungan untuk memanjakan anak. Anak
hanya bersenang-senang dan berfoya-foya, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatiannya dalam belajar.
e. Pengertian orang tua
Anak perlu dorongan dan pengertian dari orang tua dalam belajar. Kadang anak yang mengalami lemah semangat, orang
tua wajib memberikan pengertian dan dorongan untuk menghadapi masalah di sekolah. Bila anak belajar jangan
diganggu dengan tugas-tugas rumah agar konsentrasi anak tidak terpecah.
f. Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
39
3. Fungsi Keluarga