Pariwisata Berkelanjutan Sustainable Tourism

2.3.4 Pariwisata Berkelanjutan Sustainable Tourism

Pariwisata berkelanjutan dimaksudkan sebagai sebuah pengelolaan wisata dari semua model pariwisata mulai dari segmen pasar ceruk niche tourism segments sampai pariwisata berskala massal mass tourism, dilakukan melalui penerapan yang seimbang terhadap tiga aspek mendasar sebagai berikut: 1 Pelestarian lingkungan secara konstruktif, terpeliharanya keanekaragaman hayati, ekosistem dan sumber daya alam secara terus menerus. 2 Menghormati sosial budaya dan tatanan kehidupan masyarakat setempat, melestarikan peninggalan sejarah dan tradisi lokal yang bernilai tinggi. 3 Terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat, terpeliharanya kehidupan sosial budaya, pariwisata berkelanjutandan berkurangnya kemiskinan United Nations Environment Programme, 2005 Secara lebih lebih luas Mowforth dan Munt 200: 98-99 menulis tujuh prinsip dasar terkait dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu: 1 keberlangsungan sosial social sustainability berupa kemampuan masyarakat untuk menjaga kehidupan sosial yang harmonis sebagai akibat dari pengembangan pariwisata didaerah tujuan wisata tertentu, 2 keberlangsungan budaya cultural sustainability sebagai penjaga dan penerus tradisi yang telah hidup dimasyarakat secara turun temurun dari pengaruh negatif budaya luar, 3 keberlangsungan ekonomi economic sustainability yaitu memastikan sejauh mana pariwisata membawa dampak positif dan negatifnya terhadap perekonomian rakyat, 4 terpeliharanya lingkungan environmental sustainability sebagai isu kunci dari pariwisata berkelanjutan untuk pelestarian dan penggunaan sumber daya alam untuk kepentingan pariwisata itu sendiri, 5 elemen pendidikan education element yaitu terjadinya proses pendidikan saling pengertian antara wisatawan dan tuan rumah, tentang pemahaman lingkungan dan pembelajaran sosial budaya masyarakat, 6 membuka kesempatan bagi masyarakat lokal untuk partisipasi aktif di dalam pengelolaan pariwisata yang sedang dikembangkan, 7 membuka kemungkinan untuk memberi bantuan konservasidan restorasi bangunan terhadap peninggalan kuno seperti Candi Borobudur seperti yang telah dilakukan United Nations Educational Sience and Cultural Organization UNESCO. Menurut Wood 2005: 20-21, tujuan pariwisata berkelanjutan adalah untuk menghindari dampak negatif lingkungan, menjaga nilai luhur kehidupan masyarakat dari pengaruh budaya asing, menjaga dampak negatif terhadap perubahan sosial budaya dan tradisi luhur sehingga wisatawan tetap menikmati daerah tujuan wisata yang dikunjungi. Sedangkan keberhasilan pengembangan pariwisata berkelanjutan menurut Roe et al 2004: 63 terlihat dari lima konsep dasar sebagai sebagai berikut: 1 pertumbuhan ekonomi yang sehat, 2 terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, 3 terjaganya kelestarian struktur alam dan terlindungnya sumber daya alam, 4 berkembangnya kebudayaan masyarakat, dan 5 kepuasan wisatawan termenuhi dengan pelayanan yang baik. Selanjutnya UNWTO 2013: 21 mengatakan bahwa pariwisata memiliki bermacam karakteristik yang bernilai tinggi seperti lingkungan dan sumber daya alam yang alami, musim dengan udara yang hangat, sumber daya manusia berlimpah dan peninggalan bersejarah bernilai tinggi. Didukung oleh potensi lainnya pariwisata dapat dikembangkan secara berkelanjutan pariwisata di negara berkembang dapat bertumbuh secara berkelanjutan. Keberhasilan pengembangan pariwisata sangat tergantung dari dukungan lima pilar utama sebagai berikut: 1 peraturan pemerintah yang mendukung perkembangan pariwisata tourism policy and governance , 2 keberhasilan kinerja perekonomian, pertumbuhan investasi berdaya saing sehat untuk pengembangkan pariwisata. economic performance, investment and competitiveness , 3 peningkatan ketenagakerjaan, dari sumber daya manusia tersedia employment, decent work and human capital, 4 berkurangnya kemiskinan dan peningkatan kehidupan sosial poverty reduction and social inclusion , dan 5 terjaganya sumber dayaalam dan lingkungan budaya sustainability of the natural and cultural environment.

2.3.5 Industri Pariwisata