Jenis Kemiskinan Penyebab Kemiskinan

MDG yaitu mereka yangpada tahun 1999 hanya mampu menghasilkan US 1.00hari dan setelah direvisi tahun 2005 menjadi US 1.25hari Edward, 2006; World Bank, 2008; Nehen 2012: 193. BPS Bali2012: 493 menggambarkan kemiskinan sebagai kondisi dari ketidakmampuan seseorang atau sekelompok masyarakat memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup layak akibat dari rendahnya pendapatan dan terbatasnya akses ke sektor ekonomi dan faktor-faktor lainnya.

2.4.1 Jenis Kemiskinan

Menurut jenisnya kemiskinan dibagi menjadi tiga jenis yaitu: 1 kemiskinan alamiah, yang disebabkan oleh manusianya sendiri seperti tidak adanya niat untuk berubah dari kebiasaan hidup miskin, rendahnya pendidikan dan sumber daya yang dimiliki, 2 kemiskinan kultural, yaitu kemiskinan yang terkait erat dengan sikap seseorang atau kelompok dalam masyarakat yang tidak mau memperbaiki tingkat hidupnya sendiri walaupun ada pihak lain yang mau memberikan bantuan, 3 kemiskinan struktural, yang diakibatkan oleh kelembagaan, organisasi pemerintah atau tatanan struktur sosial dalam masyarakat yang menyebabkan tidak terjadinya mobilitas secara vertikal dimana orang kaya senantiasa menikmati hasil kekayaannya sedangkan orang-orang miskin tetap hidup di dalam kemiskinannya Harniati, 2010: 26; Soedjatmoko, 2008: 46-61.

2.4.2 Penyebab Kemiskinan

Hampir tiga miliar penduduk dunia saat ini hidup dari pendapatan kurang dari dua dollar Amerika per hari. Lebih dari satu miliar hidup dalam kemiskinan absolut, menggelandang dan terlantar di daerah kumuh, terinfeksi penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS yang mematikan. Penyebab kemiskinan merupakan lingkaran setan vicious circle, muncul dari berbagai faktor yang saling mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terjadi akibat dari sistem perekonomian dan politik dunia yang tidak memihak kepada masyarakat miskin dan terjadinya hambatan kehidupan politik dan sosial sial budaya yang terjadi di masyarakat global Corbett dan Fikkert, 2012:11. Nehen 2012: 201-203 menulis beberapa indikator penyebab kemiskinan, yaitu: 1 rendahnya tingkat pendidikan. Rendahnya kualitas pendidikan berkolerasi langsung dengan kinerja dan rendahnya produktivitas kerja dan berakibat terhadap rendahnya pendapatan yang diterima, 2 terbatasnya kesempatan kerja, berkorelasi terhadap tidak meratanya pendapatan masyarakat, 3 terbatasnya fasilitas umum seperti sarana pendidikan dan tidak tersedianya fasilitas kesehatan bagi masyarakat berdampak kepada semakin buruknya kondisi masyarakat, 4 masih ditemukan budaya masyarakat yang menolak perubahan motivasi dan etos kerja untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Menurut Papilaya 2013: 43-46 penyebab kemiskinan yang terjadi dimasyarakat adalah: 1 faktor perilaku seseorang, yaitu rendahnya upaya mengubah sikap untuk meninggalkan kebiasaan lama, 2 faktor personal berupa rendahnya keterampilan, pengetahuan kepribadian dan sistem nilai serta kemampuan sikap untuk bertindak, 3 faktor situasional, dipengaruhi oleh lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, 4 ketidakmampuan pemerintah memenuhi pemerataan pendapatan masyarakat berdampak terhadap ketimpangan distribusi pendapatan yang berpotensi untuk memunculkan kemiskinan relatif. Munculnya masyarakat miskin akibat dari ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum seperti sandang pangan, biaya kesehatan dan kemampuan untuk memiliki tempat tinggal sebagai pemenuhan standar hidup disebut dengan masyarakat dengan kemiskinan absolut. Hal ini terjadi akibat dari hilangnya hak masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan dan masyarakat miskin semakin termarjinalkan. Menurut BPS, 2008, kemiskinan diakibatkan oleh liberalisasi ekonomi dan menciptakan negara pemenang dengan penguasai ekonomi dan teknologi modern. Politik ekonomi neoliberalisme yang dikuasai oleh negara maju untuk mengkondisikan negara sedang berkembang dan negara miskin sebagai negara kalah tanpa kekuatan untuk menyaingi negara maju, memunculkan kemiskinan baru di negara berkembang yaitu: 1. Kemiskinan berkaitan dengan pembangunan tidak berkeadilan, penerapan pembangunan yang tidak seimbang dan cenderung melahirkan kemiskinan baru. Masyarakat kehilangan hak atas tanah yang dijual kepada pemilik modal. Mereka tercabut dari akar budayanya dan menjadi masyarakat terasing didaerahnya sendiri. Hasil dari penjualan tanah akan dinikmati dalam waktu pendek dan tanpa kemampuan mengelola kuangan, akan menjadikan mereka masyarakat urban di daerahnya sendiri tanpa keahlian memadai. 2. Kemiskinan sosial terlihat pada kondisi sosial ekonomis masyarakat yang kurang mampu seperti anak-anak, kaum perempuan dan bias gender, yang mendapat perlakukan diskriminasi atau dieksploitasi secara ekonomi. 3. Kemiskinan konsekuensial akibat dari faktor eksternal seperti konflik-konflik yang terjadi di masyarakat, bencana alam, kerusakan alam dan lingkungan. Tidak terkontrolnya jumlah penduduk yang berdampak terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia menjadi penyebab kemiskinan di masyarakat.

2.4.3 Pengentasan Kemiskinan