Pengembangan Pariwisata Konsep Pariwisata

2.3.6 Pengembangan Pariwisata

Pengembangan pariwisata merupakan sebuah proses dinamis yang terjadi hampir di seluruh negara di dunia, sebagai salah satu sumber pendapatan negara melalui pemasukan devisa bagi pembangunan negara. Negara-negara sedang berkembang developing countries menjadikan pariwisata sebagai sebuah potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan berbagai infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Theobald 2005:163-165 pengembangan pariwisata berdampak terhadap kehidupan sosial budaya, sebagai sarana untuk melestarikan lingkungan dan meningkatkan pembangunan daerah. Keberhasilan dari pengembangan pariwisata sangat ditentukan dari kematangan perencanaan, evaluasi serta pengawasan dan umpan balik yang dilakukan terhadap perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Schilcher 2007: 58 untuk mengetahui besarnya potensi dan kemungkinan dari munculnya permasalahan dari suatu daerah tujuan wisata, pengembangan pariwisata hendaknya dimulai dengan kegiatan penelitian dan observasi terhadap daya tarik wisata yang akan dikembangkan. Kegiatan promosi melalui media cetak, elektronik, maupun melalui multimedia dilakukan untuk lebih mempercepat pengenalan dari destinasi wisata yang dikembangkan didalam dan diluar negeri. Untuk mendapatkan dukungan masyarakat, pengembangan daerah tujuan wisata hendaknya melibatkan masyarakat setempat. Pengembangan suatu daerah tujuan pariwisata merupakan proses panjang yang dimulai dari perencanaan, pembangunan fisik, sampai dengan penyediaan beragam pelayanan yang diperlukan oleh wistawan. Masyarakat perlu dilibatkan dalam menentukan arah dari tujuan pembangunan pariwisata dan tentang pemahaman dari dampak positif dan negatif yang akan ditimbulkan dari kegiatan pariwisata itu sendiri. Fridgen 1996: 219-221 menyatakan bahwa dampak positif dari pertumbuhan pariwisata adalah sebagai berikut: 1. Increase in employment. Semakin terbukanya peluang kerja bagi masyarakat, semakin bertambahnya peluang untuk mendapatkan penghasilan lebih baik. Secara ekonomis berdampak terhadap pemerataan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan bagi masyarakat setempat serta berkurangnya pengangguran. 2. Stimulation of business activity. Munculnya kegiatan bisnis baru akan diikuti oleh pertumbuhan kegiatan ekonomi mikro dengan masyarakat lokal sebagai pelaku utama, bertumbuhnya kegiatan berskala nasional dan internasional. Meningkatnya perekonomian merupakan indikator keberhasilan pembangunan 3. Increase inbusiness diversity. Meningkatkan pertumbuhan beragam kegiatan bisnis pengadaan kebutuhan pariwisata seperti pembangunan hotel, restoran, dan jasa wisata lainnya sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pariwisata. 4. Increase in tax collection. Meningkatnya penerimaan pajak oleh pemerintah bermanfaat untuk meningkatkan pembangunan sarana prasarana pariwisata. 5. Increase in sales of good and services. Meningkatnya penjualan dari barang dan jasa akibat meningkatnya kebutuhan yang diperlukan oleh wisatawan. 6. Increase in community pride and concern for community history, culture, attraction, and artifacts . Meningkatnya perkembangan masyarakat akibat dari pertumbuhan pariwisata di daerahnya sendiri. Menjadi bangga karena bisa memperkenalkan seni budaya, adat istiadat, keunikan kerajinan tangan yang diproduksi sendiri. Menjadi sebuah momentum bersejarah dibangunnya sarana prasarana pariwisata di daerah sendiri. Berdampak positif bagi munculnya untuk kegiatan berkesenian kolektif sebagai sumber pendapatan masyarakat dan terbukanya kesempatan kerja untuk pendapatan dan kehidupan lebih baik. 7. Enhancement of community appearances. Sebagai daerah yang terbuka untuk tujuan wisata, dengan keunikan obyek wisata didukung oleh keramah tamahan dan kehangatan masyarakat menjadi pendukung dikembangkan sebuah tujuan wisata berkualitas dan sebagai pariwisata berkelanjutan sustainable tourism. 8. Conservation or restoration of historic sites or attractions. Memelihara atau membangun kembali peninggalan bersejarah atau mempertahankan atraksi budaya masyarakat setempat wajib dilakukan sebagai bagian dari kebutuhan atraksibagi wisatawan untuk ketika mengunjungi tempat-tempat bersejarah. 9. Concervation of natural resources and tourist attraction. Melestarikan sumber daya alam dan memelihara atraksi untuk wisatawan dimaksudkan agar pariwisata tetap terjaga kelestariannya, sebagai usaha menarik wisatawan untuk berkunjungan kembali. Selanjutnya Fridgen 1996 menyatakan dampak negatif pariwisata yang harus diantisipasi adalah sebagai berikut: 1. Increase in the use of sewer and water systems, requiring further development of the community infrastructure . Peningkatan terhadap pemakaian pipa sistem pengelolaan air bersih dibawah tanah untuk keperluan pariwisata tidak bisa dihindarkan. Pengembangan infrastruktur diperlukan untuk pengelolaan air bersih dan limbah yang dibutuhkan masyarakat setempat dan juga wisatawan. 2. Increase in the cost of maintenance and repairs of the community infrastructure. Peningkatan biaya pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur menjadi tinggi dan pemeliharaan dalam jangka perlu dilakukan secara teratur. 3. Increase in number of people and vehicles, resulting in congestion. Terjadinya peningkatan jumlah pendudukdan semakin banyaknya jumlah kendaraan menjadi masalah bagi perkembangan pariwisata. Penggunaan kendaraan baru semakin banyak jumlahnya, sama seperti meningkatnya pencari kerja baru di daerah-daerah urban. Semakin banyaknya pemakaian kendaraan pribadi menjadi penyebab dari semakin meningkatnya kemacetan polusi udara. 4. Shifts in the pace of community’s cultural and social life, as well as the community’s structure . Terjadinya perubahan sosial budaya dan pola hidup masyarakat akibat dari interaksi antara wisatawan dengan tuan rumah. Kejadian ini dapat mempengaruhi terjadinya perubahan struktur masyarakat. 5. Damage to the environment. Pariwisata menjadi salah satu penyebab dari rusaknya sumber daya alam dan lingkungan. Apabila penggunaan tanah persawahan, pembangunan dipantai, tebing-tebing kali dan lingkungan serta alam yang terbatas tidak diatur undang-undang dan pelestarian alam tidak dijaga dengan baik dalam jangka panjang akan merugikan masyarakat sendiri. 6. New or increased expenses relates promotions, advertising, and marketing. Biaya-biaya baru atau peningkatanbiaya promosi, reklame dan biaya marketing lainnya diperlukan untuk meningkatkan kedatangan wisatawan. 7. Investment cost incurred New or icreased by the community. Munculnya biaya investasi baru, peningkatan biaya investasi dapat dilakukan oleh masyarakat setempat atau melalui penanaman modal yang datangnya dari luar negeri. Menurut Schyvens dan Momsen 2008: 36, pariwisata secara umum pada hakekatnya sangat terkait dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. Pariwisata membuka ruang bagi masyarakat sebagai tuan rumah host untuk berinteraksi dengan wisatawan sampai kepada pengenalan kegiatan ekonomi mereka sehari- hari. Unsur-unsur yang terlibat didalam kegiatan pariwisata seperti pemerintah, penanam modal swasta beserta masyarakat berperan didalam fungsinya masing- masing untuk kepentingan bersama menuju tercapainya tujuan pengembangan pariwisata yaitu terwujudnya masyarakat sejahtera. Dari sudut pandang sosial ekonomis, kegiatan pariwisata membuka peluang bagi terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Hal ini dimungkinkan untuk dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat sebagai tenaga kerja proyek sejak dimulainya pembangunan sarana fisik seperti pembangunan hotel, restoran dan sarana lainnya. Tenaga kerja dengan keterampilan kasar non-skill dipekerjakan sesuai dengan kemampuan mereka dan bagi yang berketerampilan lebih tinggi dipekerjakan sesuai dengan tingkatannya sesuai dengan yang kebutuhan hotel. Burns dan Holden 1995: 140-141 mengatakan bahwa dampak dari pengembangan pariwisata dapat dilihat dari beberapa aspek seperti berikut: 1. Dari sudut pandang ekonomi, pengembangan pariwisata dapat memberikan sumbangan terhadap penerimaan yang masuk ke kas pemerintah daerah melalui meningkatnya pendapatan pajak, retribusi pembangunan, parkir, dan pendapatan lainnya. Masuknya penanaman modal secara besar-besaran akan berdampak terhadap semakin berumbuhnya kehidupan ekonomi rakyat. 2. Pendapatan dari sektor sektoral seperti pemasukan ijin pembangunan hotel, pendapatan pajak perdagangan, hotel dan restoran dan dari pendapatan lainnya, membuka kesempatan bagi pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata. 3. Sektor perikanan dan pertanian akan berdampak positif, sebab dari hasil pertanian dan penangkapan ikan diperlukan oleh hotel maupun restoran untuk kebutuhan pariwisata. Meningkatnya pendapatan petani dan nelayan dari hasil penjualan produk mereka akan mampu memperbaiki kesejahteraan mereka. 4. Terbukanya kesempatan kerja di sektor yang terkait dengan industri pariwisata berdampak terhadap berkurangnya pengangguran. Masyarakat memiliki kesempatan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengembangan diri. 5. Pariwisata menjadi sumber devisa bagi pembangunan bangsa, untuk mengembangkan sarana dan prasarana pariwisata. Wisatawan yang berlibur kesuatu negara akan membelanjakan langsung uang mereka kepada masyarakat setempat di toko-toko cenderamata, atau memakai jasa pelayanan langsung yang disediakan oleh masyarakat seperti menjadi pemandu wisata. Peran pengembangan pariwisata dari sudut sosial budaya menurut Selinger 2009: 3-4 adalah untuk meningkatkan pengenalan terhadap budaya bangsa, peninggalan bersejarah tanah air dan memotivasi sikap toleransi dan persahabatan dalam pergaulan antar bangsa. Sedangkan Tasci et al 2013: 3-4 berpendapat bahwa perkembangan pariwisata global menguntungkan dunia yaitu sebagai alternatif sumber pendapatan bagi pengembangan dan pertumbuhan ekonomi dunia khususnya bagi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang. Melalui pendapatan devisa dan keuntungan ekonomis dan finansial lainnya seperti pemasukan pajak dan pendapatan yang diterima langsung oleh masyarakat dari kunjungan wisatawan mancanegara direct expenditure on international traveller . Pengembangan infrastruktur yang dilakukan pemerintah dan swasta bermanfaat untuk kepentingan umum dan percepatan pertumbuhan ekonomi. Pariwisata berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat dan kemungkinan dijadikan industri bersih green industry dan perannya membawa misi bagi perdamaian dunia. Selain besarnya manfaat yang didapat dari pariwisata, tidak bisa dihindari bahwa disisi lain pariwisata juga bisa berdampak negatif terhadap kemungkinan terjadinya kerugian sosial budaya, berubahnya prilaku masyarakat dan tatanan kehidupan berkeluarga. Rusaknya lingkungan akibat dieksploitasinya alam secara berlebihan untuk kepentingan pariwisata berdampak terhadap rusaknya sumber air bersih dan keindahan alam. Tanah pertanian produktif yang dipakai secara berlebihan untuk kepentingan pariwisata berdampak mahalnya harga tanah dan semakin tidak terjangkaunya daya beli masyarakat membeli tanah untuk kepentingan sendiri. Perkembangan pariwisata yang mengikuti pola life cycle merugikan daerah tujuan wisata yang tidak lagi diminati wisatawan. Pariwisata sangat dipengaruhi oleh faktor luar yang sering tidak diprediksi sehingga berisiko besar apabila terjadi ganggugan keamanan dan politik di dalam dan di luar negeri yang berpotensi terhadap menurunnya jumlah kunjungan wisatawan, munculnya pengangguran dan terjadinya kerugian usaha. Manfaat dan kerugian pariwisata seperti terlihat pada Tabel 2.4 Tabel 2.4 Manfaat dan Kerugian dari Perubahan Sosial,Lingkungan dan Ekonomis Akibat Pengembangan Pariwisata Keuntungan Sosial  Pemasukan devisa untuk mendukung pembangunan fasilitas dan jasa pariwisata didaerah yang belum berkembang  Mendorong partisipasi dan kebanggaan masyarakat terlibat didalam pengembangan pariwisata  Terjadinya pertukaran budaya dan interaksi antara tuan rumah dengan wisatawan  Menjaga keberlangsungan budaya, festival rumah dengan wisatawan  Pengembangan infrastruktur pariwisata, bermanfaat untuk kepentingan umum  Mendorong meningkat kebanggaan kolektif masyarakat  Meningkat kualitas kehidupan masyarakat  Mengundang orang luar untuk mengisi pekerjaan tertentu  Memanfaatkan pariwisata untuk belajar bahasa asing dan keahlian tertentu  Pendapatan langsung masyarakat bermanfaat untuk pembangunan komunitas  Pendapatan dana untuk sosial dan kemanusian Kerugian Sosial  Munculnya pengaruh pola hidup baru yang bertentangan dengan tradisi lokal seperti penggunaan obat terlarang dan minuman keras.  Pariwisata berdampak negatif sebagai pengaruh terhadap prilaku masyarakat dan pola kehidupan keluarga  Peningkatkan terjadinya penyebaran terjadinya penyakit lokal.  Menjadikan semakin meningkatnya jumlah pertambahan penduduk  Pariwisata mempengaruhi harga pelayanan masysrakat lokal akibat dari tingginya daya beli wisatawan dibandingkan dengan tuan rumah seperti kenaikan harga ditempat rekreasi.  Meningkatnya kriminalitas dan perlakuan yang tidak sopan terhadap wisatawan.  Menimbulkan pelanggaran terhadap hak asasi manusia akibat dari terpinggirkannya masyarakat dan ditutupinya tempat – tempat umum yang dulunya menjadi milik masyarakat. Keuntungan Lingkungan  Adanya dukungan untuk perlindungan terhadap tradisi dan budaya masyarakat lokal dan juga terhadap pelestarian sumber daya alam  Dorongan untuk merevitalisasi, melindungi dan meningkatkan sarana yang diperlukan oleh masyarakat  Kemungkinan dikembangkan pariwisata menjadi industri bersih green tourism yang berkelanjutan. Kerugian Lingkungan  Terjadinya pengerusakan terhadap kelestarian alam seperti sumber air, karang laut dan tempat bersejarah  Timbulnya masalah sampah, kebisingan dan polusi  Terjadinya tingkat persaingan yang tinggi terhadap pemanfaatan laha yang terbatas, pemakian air yang berlebihan yang berakibat terhadap terdegradasinya sumber alam, fauna dan rusaknya keindahan alam.  Meningkatnya penggunaan transportasi, semakin meningkatnya polusi dan emisi kendaraan. Keuntungan Ekonomi  Pariwisata membantu dan menumbuhkan diversifikasi dari pertumbuhan dan kesetabilan ekonomi lokal  Pemerintah mendapatkan pendapatan tambahan dari pajak terkait dengan pariwisata yang bukan dari pariwisata  Terjadinya beragam dampak muliplier effect yang menguntungkan masyarakat akibat dari pertumbuhan ekonomi  Masuknya dana segar yang berputar dimasyarakat untuk meningkatkan perumbuhan ekonomi, mengundang masuknya bisnis dan jasa layanan baru yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan pariwisata  Pemanfaatan banyaknya kebutuhan tenaga kerja labor intensive yang diperlukan didalam pembangunan sarana pariwisata, baik untuk tenaga terampil untuk pekerjaan tertentu dan juga untuk tenaga tidak terampil  Terjadinya transaksi dan pemasukan nilai tukar yang sangat besar yang dilakukan secara langsung oleh wisatawan  Meningkatnya pembangunan komersial yang muncul didaerah pariwisata seperti pengembangan perumahan dan sarana komersial untuk menunjang kebutuhan wistawan Kerugian Ekonomi  Pembangunan infrastruktur seperti bandara, jalan dll, merupakan dana besar bisa menjadi beban pemerintah lokal.  Meningkatnya harga tanah untuk untuk kebutuhan parisata dan mahalnya harga barang dan jasa yang memberatkan kehidupan masyarakat.  Kebocoran : keuntungan perusahaan kembali keluar negeri dan tidak dinikmati oleh masyarakat lokal. Nilai tukar foreign exchange kembali kenegara asal akibat dari transaksi import  Wisatawan tidak datang sepanjang masa, sehingga terjadi pengurangan karyawan ketika musim sepi dan berdampak terhadap pengurangan tenaga kerja.  Masih banyak pekerjaan didunia pariwisata yang dibayar murah terutama bagi karyawan dengan keterampilan rendah dan kecilnya kesempatan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan di hotel.  Pengaruh terosis, resesi ekonomi dunia dan tidak terjaminnya keamanan wisatawan, berdampak terhadap pendapatan pariwisata dan para pengerjanya  Pariwisata mengukuti pola product life cycle, dimana destinasi pariwisata yang tidak menarik tidak lagi dikunjungi oleh wisatawan akan hilang dari persaingan mendatangkan kerugian bagi masyarakat setempat. Sumber: Diadopsi dari:geographyfieldwork.comTourismProsCons.htm, Tasci, et al 2013.

2.3.7 Pariwisata dan Kinerja Perekonomian