Pengertian wisatawan Konsep Pariwisata

Pike 2008: 23 menyatakan munculnya kegiatan pariwisata dengan minat khusus yang sekarang semakin populer, seperti: 1 kegiatan wisata yang dibarengi dengan melakukan kegiatan bisnis, 2 wisata pendidikan dan penelitian lapangan dilakukan oleh siswa, mahasiswa dan akademisi untuk tujuan penelitian,3 kelompok wisatawan melakukan perjalanan wisata sambil berjudi ketempat kasino, 4 mereka yang melakukan berwisata sambil melakukan kegiatan wisata alam, 5 berwisata sambil melakukan ziarah dan kegiatan spiritual, 6 berwisata sambil mengunjungi sahabat dan keluarga.

2.3.1 Pengertian wisatawan

Untuk memahami secara utuh tentang pemahaman pariwisata, kajian ini memperdalam istilah-istilah yang terkait dengan pariwisata untuk melengkapi penulisan ini. United Nations 2003 memberikan pengertian wisatawan tourist yaitu kunjungan yang dilakukan oleh seseorang yang datang di suatu negara untuk berwisata selama masa waktu tertentu, bukan untuk menetap, atau bekerja dinegara yang dikunjungi untuk mendapatkan upah. Sedangkan Theobald 2005: 17 menyatakan bahwa wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal minimal selama 24 jam di negara yang dikunjungi dengan tujuan untuk berlibur dan rekreasi, bisnis, kesehatan, keagamaan atau urusan keluarga,dan tujuan lainnya. Menurut Undang-undang Kepariwisataan No 102009 wisatawan didefinisikan sebagai seseorang yang melakukan kegiatan wisata. Sedangkan menurut Reisinger 2009: 10-11 tujuan wisatawan datang ke suatu tujuan wisata berdasarkan berbagai motivasi seperti sebagai berikut: 1 Mengisi waktu senggang, untuk berekreasi, bersenang-senang, berlibur, untuk alasan kesehatan, studi, keluarga dan kebutuhan pribadi lainnya. 2 Melakukan perjalanan bersamaan dengan kegiatan bisnis. 3 Melakukan perjalanan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan atau sebagai utusan melakukan kegiatan ilmiah, diplomatik, untuk keperluan keagamaan, olahraga dan sebagainya. Sesuai bentuk kegiatannya Cohen 2005: 26 wisatawan dapat dibedakan menjadi empat yaitu: 1. Drifter, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah dan mempergunakan alat-alat tradisional buatan sendiri tanpa sentuhan teknologi modern. 2. Explorer, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur perjalanannya dengan menentukan arah dan tujuan sendiri tanpa mengikuti kegiatan seperti diatur di dalam sebuah paket perjalanan. Wisatawan explorer yang juga sering disebut dengan off the beaten track, yaitu mereka yang bepergian menuju tempat-tempat yang tidak dilakukan wisatawan pada umumnya. Tujuan dari wisatawan seperti ini ialah untuk mencari dan menemukan tujuan wisata alternatif yang unik, dengan memanfaatkan fasilitas dengan standar lokal. Wisatawan seperti ini biasanya berinteraksi aktif dengan masyarakat lokal dalam tentang kehidupan sosial budaya mereka sehari-hari. 3. Individual mass tourist, yaitu wisatawan yang menyerahkan pengaturan perjalanannya sepenuhnya kepada biro perjalanan wisata untuk mengunjungi daerah tujuan wisata yang pada umumnya sudah dikenal secara luas oleh para wisatawan. Perjalanan ini dilakukan secara individu atau kelompok kecil melalui paket wisata yang diatur oleh biro perjalanan wisata didalam paket yang sudah termasuk layanan pesawat udara, hotel dengan paket makanan dan tour yang sudah diatur sebelumnya untuk mengunjungi daerah tujuan wisata. 4. Organized mass tourist, yaitu perjalanan wisatawan yang telah diatur dari perencanaan awal oleh biro perjalanan wisata di negara asal wisatawan untuk mengunjungi daerah tujuan wisata tertentu di negara lain, mengunjungi daya tarik wisata tertentu sampai pengaturan kembali ketempat asal wisatawan. Pengaturan organized mass tourist dilakukan biro perjalanan setempat dipandu oleh seorang pemandu wisata yang sudah berpengalaman dengan bahasa yang dipahami wisatawan dan pemandu wisata mengenal daerah tujuan yang akan dikunjungi. Organized mass tourist melakukan perjalanan berkelompok didalam group-group besar melalui kerjasama dengan biro perjalanan setempat selaku partner di dalam pengaturan perjalanan sesuai program yang telah disetujui. Penyediaan sarana transportasi sejak kedatangan wisatawan di bandara sampai berakhirnya melakukan kunjungan, semuanya diatur oleh biro perjalanan lokal. Berdasarkan sifat dan lokasi dimana wisatawan itu berkunjung, Tosun, 2000: 58 menyatakan bahwa perjalanan wisata diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Foreign Tourist Wisatawan asing Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang dilakukan di suatu negara lain yang bukan merupakan negara dimana ia biasanya tinggal. Wisatawan asing di Indonesia disebut wisatawan mancanegara disingkat wisman. 2. Domestic Foreign Tourist Orang asing atau sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu negara tertentu, melakukan perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia tinggal disebut dengan domestic foreign tourist. Misalnya petugas kedutaan negara asing melakukan perjalanan wisata di negara dimana mereka bertugas, tidak melakukan perjalanan wisata kenegara lain atau di negaranya sendiri. 3. Domestic Tourist Yaitu wisatawan suatu negara tertentu yang melakukan perjalanan antar kota,di antara pulau atau di dalam batas wilayah negaranya sendiritanpa melewati perbatasan dengan negara lain. 4. Indigenous Foreign Tourist Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugas atau jabatannya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya untuk melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri. Jenis wisatawan ini merupakan kebalikan dari domestic foreign tourist. 5. Transit Tourist Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu yang dengan sengaja atau karena hal-hal tertentu didalam perjalanannya mengharuskan mereka singgah di suatu negara yang bukan menjadi tujuannya. Sebelum melanjutkan perjalanan ke negara yang dituju, transit bisa dilakukan untuk sementara waktu, biasanya kurang dari 24 jam. Transit dilakukan dengan tinggal sementara di dalam bandara suatu negara atau bermalam di hotel yang berada di bandara airport’s hotel atau di tempat transit terdekat. 6. Business Tourist Business tourist , sering dimaknai dengan sebutan business and pleasure yaitu seseorang melakukan kombinasi perjalanan dimana melakukan bisnis sebagai tujuan utama dan melakukan kegiatan wisata dalam waktu luang sebagai kegiatan tambahan untuk kenikmatan sendiri.

2.3.2 Pro Poor Tourism