Hipotesis KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teori

Kecamatan Sei Rampah mempunyai enam desa sentra produksi padi, dengan 59 kelompok tani. Responden penelitian yaitu pengurus kelompok tani dengan jumlah 30 orang 50 persen dari jumlah kontak tani. Metode penentuan sampel ditentukan dengan purposive sampling, seperti yang ditunjukkan Tabel 18, dimana desa dengan jumlah kelompok tani yang lebih besar, jumlah sampel kontak taninya lebih besar. Pemilihan Kontak tani sebagai sampel karena memiliki ketrampilan, pengetahuan dan pengalaman diatas rata-rata dari anggota kelompok tani lainnya. Jumlah kelompok tani antara desa Pematang Ganjang dan Sei Rejo masing-masing 16 kelompok tani, tetapi jumlah sampel berbeda. Jumlah sampel di desa Pematang Ganjang lebih banyak dari Sei Rejo, dengan pertimbangan kehadiran kontak tani merespon undangan PPL untuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Tabel 18. Metode Penentuan Sampel Penelitian di Kecamatan Sei Rampah Tahun 2009 No Nama Desa Sentra Padi Jumlah Kelompok Tani Jumlah Kontak Tani Jumlah Sampel Kontak tani Ket 1 Pematang Ganjang 16 16 9 2 Sei Rejo 16 16 7 2 3 Pematang Pelimpahan 8 8 4 4 Sei Rampah 7 7 3 5 Silau Rakyat 5 5 4 3 6 Sungai Parit 7 7 3 Jumlah 59 59 30 5 Sumber: Penyuluh Pertanian Lapangan PPL Kecamatan Sei Rampah Diolah. Keterangan : Lima Kontak Tani berhalangan sehingga diwakili oleh Sekretaris Kelompok Tani Penelitian dilakukan sekitar bulan Mei-Juli 2009, pada dua musim tanam yaitu Musim Kering MK 2008 dan Musim Hujan MK 2008. Sebelum melakukan survey kepada Kontak Tani, terlebih dahulu dilakukan pra survey, melalui kunjungan langsung ke daerah penelitian, diskusi dengan dinas pertanian, dan PPL. Responden diberi kesempatan menjawab setiap pertanyaan dalam lembar questioner. Peneliti dibantu PPL untuk memberikan penjelasan apabila ada pertanyaan yang kurang dimengerti oleh kontak tani. Disamping Kontak Tani, kepada PPL juga diberikan pertanyaan tertulis tentang kebijakan perberasan.

4.3 Spesifikasi Model

Pada bagian ini dirumuskan persamaan-persamaan yang spesifik dari peubah-peubah penjelas explanatory variabel yang digunakan dalam model kebijakan perberasan. Persamaan struktural yang terkait peningkatan produktivitas dan produksi padi yaitu areal panen padi dan produktivitas padi, harga pupuk NPK, sedangkan produksi padi menjadi persamaan identitas. Persamaan struktural yang terkait peningkatan kualitas hasil yaitu kadar air gabah kering panen. Persamaan struktural terkait peningkatan ketahanan pangan, yaitu penyaluran beras Bulog, penyaluran beras raskin, penyaluran beras pemerintah, dan jumlah impor beras, sedangkan persamaan identitas terdiri dari jumlah ketersediaan beras domestik, jumlah beras untuk benih dan susut, persediaan akhir beras Bulog, persediaan akhir beras pemerintah dan surplus beras. Persamaan struktural terkait dengan tujuan kebijakan stabilisasi ekonomi yaitu persamaan harga beras di pengecer, sedangkan persamaan nilai tukar petani padi dan penerimaan petani untuk tujuan kebijakan peningkatan pendapatan petani. Hubungan persamaan sruktural digambarkan melalui Gambar 24. Pada Gambar 24 ditunjukkan hubungan variabel eksogen dengan variabel endogen. Jumlah variabel endogen 26 dengan 12 lag variabel endogen. Kotak empat persegi panjang adalah variabel endogen, kotak bentuk trapesium variabel eksogen, sedangkan lingkaran bentuk oval adalah lag variabel endogen.