bagaimana model ekonometrika kebijakan perberasan dan dampak kebijakan pemerintah terhadap tujuan kebijakan perberasan?, dan 4 bagaimana dampak
kebijakan pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat ?.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1.
Mendeskripsikan implementasi kebijakan perberasan dari perspektif petani. 2.
Mengevaluasi implementasi kebijakan perberasan pada tingkat nasional. 3.
Menganalisis dampak kebijakan perberasan terhadap tujuan kebijakan perberasan dan kesejahteraan produsen dan konsumen.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak baik dalam lingkup akademis keilmuan maupun lingkup praktis.
1.4.1 Kegunaan dalam Lingkungan AkademisKeilmuan 1.
Memperkaya khasanah keilmuan tentang pemahaman implementasi kebijakan perberasan pada tingkat produsenpetani padi.
2. Memperkaya khasanah keilmuan tentang pemahaman kendala-kendala yang
dihadapi pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan perberasan. 3.
Memperkaya khasanah keilmuan tentang pemahaman menyusun dan menganalisis model persamaan simultan kebijakan perberasan.
4. Memperkaya khasanah keilmuan tentang pemahaman dampak kebijakan
perberasan terhadap kesejahteraan produsen dan konsumen. 5.
Memberikan informasi bagi penelitian yang serupa agar dapat melakukan penyempurnaan demi kemajuan ilmu pengetahuan tentang implementasi
kebijakan di tingkat petani, penyusunan model persamaan simultan kebijakan
perberasan melalui regulasi yang dikeluarkan pemerintah dan dampaknya
terhadap kesejahteraan masyarakat.
1.4.2 Kegunaan dalam Lingkungan Praktis 1.
Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan untuk tambahan informasi sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam menyusun dan
mengimplementasikan kebijakan perberasan yang memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
2. Hasil penelitian diharapkan menjadi tambahan informasi bagi semua pelaku
Instruksi Presiden kebijakan dalam mendukung kebijakan pemerintah khususnya kebijakan perberasan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam kurun waktu delapan tahun dari 2000-2008, pemerintah mengeluarkan delapan Instruksi Presiden tentang kebijakan perberasan.
Pemerintah memiliki respon yang positif dalam menghadapi perubahan domestik dan global yang mempengaruhi perberasan nasional. Fakta ini mengindikasikan
bahwa diktum kebijakan dalam menghadapi perubahan lingkungan domestik dan global berbeda. Konsekwensi kebijakan perberasan dikeluarkan secara periodik
menyebabkan analisis kebijakan perberasan dalam suatu kurun waktu yang panjang tidak mudah dilakukan.
Penelitian ini fokus terhadap kebijakan perberasan yang dikeluarkan pemerintah tahun 2005-2008. Dasar pertimbangan menentukan Inpres tentang
Kebijakan Perberasan tahun 2005-2008, yaitu: 1 dasar pertimbangan pemerintah menetapkan kebijakan perberasan diantara Inpres tidak berbeda, kecuali Inpres
Tahun 2005, seperti terlihat pada Lampiran 1, 2 persyaratan kadar kualitas
gabah dan beras yang harus dipenuhi tidak berbeda diantara Inpres, kecuali Inpres Tahun 2005, seperti terlihat pada Lampiran 3, 3 pengelompokan gabah terdiri
dari Gabah Kering Panen dan Gabah Kering Giling, seperti terlihat pada Lampiran 3, 4 pelaku yang ditugasi membeli gabah dan beras pada tingkat
nasional yaitu perum Bulog, sedangkan pembelian di daerah dilakukan oleh perum Bulog, badan pemerintah atau badan usaha bidang pangan, seperti terlihat
pada Lampiran 2, 5 instrumen kebijakan dalam Inpres tidak memiliki perbedaan yang berarti, kecuali instrumen kebijakan pada Inpres No 8 Tahun 2008, yaitu
penggunaan pupuk anorganik dan organik yang berimbang, seperti terlihat pada Lampiran 5, dan 6 pelaksana Inpres tidak berbeda berarti, kecuali Inpres No 2
dan 13 Tahun 2005, dimana Badan Pertanahan Nasional belum bagian dari pelaksana Inpres, seperti terlihat Lampiran 4.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu