Kebijakan Menaikkan Harga Eceran Tertinggi Pupuk NPK 10 Persen

beras Raskin yang disalurkan menyebabkan 1 harga beras di pengecer turun sebesar 2.509 persen, 2 jumlah beras disalurkan oleh Bulog turun sebesar 5.204 persen, dan 3 jumlah permintaan beras naik sebesar 1.377 persen. Kombinasi kebijakan meningkatkan harga pembelian pemerintah terhadap GKP dan HET pupuk NPK sebesar 10 persen menyebabkan kenaikan harga gabah kering panen sebesar 7.617 persen, sehingga jumlah pengadan beras oleh Bulog turun 2.845 persen. Penurunan jumlah pengadan beras oleh Bulog menyebabkan penyaluran beras Raskin turun sebesar 4.555 persen. Penurunan jumlah pengadaan beras Bulog sebesar 2.845 persen menyebabkan persediaan beras Bulog turun 1.723 persen. Meskipun persediaan beras Bulog turun 1.723 persen, persediaan beras domestik tetap naik sebesar 6.839 persen, karena perubahan kenaikan persediaan beras masyarakat yang 11.246 persen jauh lebih besar dibandingkan dengan penurunan persediaan beras Bulog sebesar 1.723 persen. Dengan kata lain, persediaan beras domestik disuplai dari persediaan beras masyarakat. Penurunan harga beras di pengecer menyebabkan : 1 jumlah beras disalurkan oleh Bulog turun 5.204 persen, 2 jumlah beras impor turun 23.858 persen, 3 jumlah permintaan beras naik sebesar 1.337 persen, 4 penyaluran beras pemerintah turun 34.882 persen, dan 5 harga beras pembelian pemerintah dari Bulog turun sebesar 1.092 persen. Penurunan jumlah beras yang disalurkan pemerintah menyebabkan persediaan akhir beras pemerintah naik 0.490 persen, diikuti dengan penurunan harga beras pengecer turun sebesar 2.509 persen. Kombinasi kebijakan meningkatkan harga pembelian pemerintah terhadap GKP dan HET pupuk NPK sebesar 10 persen menyebabkan indeks diterima petani padi naik sebesar 11.634 persen, diikuti dengan kenaikan nilai tukar petani padi petani 11.547 persen. Nilai tukar petani padi naik sebesar 11.547 persen menyebabkan luas areal panen naik 11.211 persen. Kombinasi kebijakan ini menyebabkan harga pupuk NPK tidak berubah, diikuti dengan produktifitas tetap, namun demikian produksi padi tetap naik karena luae areal panen meningkat 11.211 persen. Dengan kata lain, produksi padi lebih disebabkan karena kenaikan luas areal panen. Disisi lain, harga pupuk NPK yang tetap menyebabkan indeks dibayar petani padi juga tidak berubah. Mengingat nilai tukar petani padi merupakan rasio indeks diterima petani padi dengan indeks dibayar petani padi, sehingga kenaikan indeks diterima petani yang lebih besar dengan indeks dibayar petani padi, sedangkan indeks dibayar petani padi tetap sehingga nilai tukar petani padi naik sebesar 11.547 persen. Kombinasi kebijakan meningkatkan harga pembelian pemerintah terhadap GKP dan HET pupuk NPK sebesar 10 persen menyebabkan kadar air gabah kering panen naik dalam persentase lebih kecil dari satu persen, yaitu sebesar 0.414 persen. Pemerintah melalui Inpres tentang Kebijakan Perberasan menentukan persyaratan kualitas terhadap gabah kering panen atau gabah kering giling. Meskipun kadar air gabah Kering Panen naik harga gabah kering panen juga naik, karena kadar air gabah kering panen yang dihasilkan oleh petani padi masih sesuai dengan ketentuan dalam Instruksi Presiden tahun 2005-2009, berkisar 19 persen. Kombinasi kebijakan meningkatkan harga pembelian pemerintah terhadap GKP menjadi 15 persen sedangkan HET pupuk NPK tetap 10 persen Dampak menghasilkan tanda yang sama tetapi besaran berbeda dibandingkan dengan kombinasi kebijakan meningkatkan harga pembelian pemerintah terhadap GKP dan HET pupuk NPK sebesar 10 persen. Kombinasi kebijakan meningkatkan harga pembelian pemerintah terhadap GKP 15 persen dan HET pupuk NPK sebesar 10 persen S7 menghasilkan persentase perubahan yang lebih besar dibandingkan dengan dengan kombinasi kebijakan harga pembelian pemerintah terhadap GKP dan HET pupuk NPK sebesar 10 persen S6. Kombinasi kebijakan meningkatkan harga pembelian pemerintah terhadap GKP 15 persen dengan HET pupuk NPK 10 persen menyebabkan harga pupuk NPK menurun 1.265 persen, diikuti dengan kenaikan produktifitas sebesar 0.102. Penurunan harga pupuk NPK menyebabkan indeks dibayar petani padi turun 0.099 persen diikuti dengan kenaikan nilai tukar petani padi 17.353 persen. 7.6 Kebijakan Menaikkan Harga Pembelian Pemerintah terhadap Gabah Kering Panen dan Realisasi Penyaluran Pupuk NPK Masing-masing 10 Persen Kombinasi kebijakan meningkatkan harga pembelian pemerintah terhadap GKP dan realisasi penyaluran pupuk NPK sebesar 10 persen akan meningkatkan luas areal sebesar 11.889 persen, seperti ditunjukkan pada Tabel 58. Kebijakan ini akan meningkatkan produksi padi sebesar 12.343 persen, diikuti dengan peningkatan produksi beras 12.343 persen. Peningkatan produksi beras akan meningkatkan kebutuhan benih dan susut sebesar 12.336 persen. Peningkatan produksi beras menyebabkan persediaan beras masyarakat meningkat sebesar 12.344 persen. Peningkatan persediaan beras masyarakat akan meningkatkan persediaan beras domestik 7.500 persen sehingga surplus beras naik 13.656 persen. Kenaikan surplus beras menyebabkan jumlah beras impor turun 26.507 persen. Penurunan