HBRTR
t
= n
o
+ n
1
RAST
t
+ n
2
QCBN
t
+ n
3
STGF
t
+ n
4
HPGPRt + n
5
HBRTR t
-1
+ u
14
................................................................ 115 dimana:
HBRTR
t
: Harga Beras Pengecer RpKg RAST
t
: Penyaluran Beras Raskin 000 Ton QCBN
t
: Persediaan Beras Domestik 000 Ton STGF
t
: Persediaan Akhir Beras Pemerintah 000 Ton HBRTR t-1: Lag Harga Beras Pengecer RpKg
tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan: n
3,
n
4
0 ; n
1,
n
2
0 dan 0 n
5
1
4.3.24 Harga Pembelian Beras Pemerintah dari Bulog
Keputusan pemerintah menentukan harga pembelian beras pemerintah tidak terlepas dari perkembangan perkembangan harga beras baik domestik dan
internasional. Persamaan struktural harga pembelian beras pemerintah dari Bulog merupakan fungsi dari harga beras dunia, harga pembelian beras oleh Bulog,
harga beras di pengecer dan harga pembelian beras pemerintah dari Bulog. Persamaan struktural harga pembelian beras Pemerintah dari Bulog dirumuskan:
HPGBR
t
= o + o
1
HIBTRR
t
+ o
2
HPBBR
t
+ o
3
HBRTR
t
+ o
4
HPGBR
t-1
+ u
15
........116
dimana : HPGBR
t
: Harga Pembelian Beras Pemerintah dari Bulog RpKg HIBTRR
t
: Harga Beras Dunia RpKg HPBBR
t
: Harga Pembelian Beras oleh Bulog RpKg HBRTR
t
: Harga Beras Pengecer RpKg HPGBR t-1: Lag Harga Pembelian Beras Pemerintah dari Bulog RpKg
tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan o
1
, o
2
, o
3
0; dan 0 o
4
1
4.4 Identifikasi Model
Identifikasi adalah suatu masalah formulasi model, bukan masalah pendugaan atau penilaian model Koutsoyiannis, 1977. Model ekonometrika
sering dibangun dari sistem persamaan simultan. Suatu model persamaan simultan dikatakan lengkap jika mengandung jumlah persamaan sekurang-kurangnya sama
banyak dengan jumlah variabel endogen. Koutsoyiannis 1977 selanjutnya menyatakan bahwa dalam teori
ekonometrika dua kemungkinan situasi yang muncul dari proses identifikasi yaitu: 1 persamaan tidak teridentifikasi underidentified, sehingga tidak mungkin
menduga seluruh parameternya dengan teknik ekonometrika, dan 2 persamaan teridentifikasi, baik teridentifikasi secara tepat exactly identified dan secara
berlebih overidentified. Implementasi dari suatu persamaan teridentifikasi yaitu 1 jika suatu
persamaan teridentifikasi secara tepat, metode pendekatan yang digunakan untuk pendugaan adalah metode Indirect Least Squares ILS, dan 2 jika persamaan
adalah overidentified, maka indirect least squares tidak dapat digunakan karena tidak menghasilkan pendugaan unique dari parameter struktural. Metode
pendugaan yang dilakukan dapat menggunakan Two-Stage Least Squares 2SLS atau Maximum Likehood Methods.
Identifikasi model ditentukan berdasarkan pada kondisi order dimana. kondisi order ditentukan dengan kriteria Koutsoyiannis, 1977; Karo-Karo dan
Sinaga, 2006 K – M
≥ G – 1 ....................................................................................... 117 dimana:
K = Total variabel dalam model yaitu endogenous variables dan predermined variables.
M = Jumlah variabel endogen dan eksogen yang termasuk dalam satu persamaan tertentu dalam model