Pengadaan Beras oleh Bulog

nyata dengan nol pada α satu persen, berarti peubah penjelas dari persamaan penyaluran beras Bulog secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan baik penyaluran beras Bulog. Penyaluran beras Raskin berhubungan positip dengan penyaluran beras Bulog dan secara statistik besaran parameter dugaannya berbeda nyata dengan nol. Penyaluran beras Bulog tidak responsif dengan penyaluran beras Raskin dalam jangka pendek dengan elastisitas jangka pendek 0.845, seperti ditunjukkan pada Tabel 46. Artinya kenaikan penyaluran beras Raskin satu persen menyebabkan penyaluran beras Bulog naik 0.845 persen dalam jangka pendek. Jadi peningkatan penyaluran beras Raskin oleh Bulog berdampak besar elastisitas mendekati satu terhadap perubahan penyaluran beras Bulog. Tabel 46. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Penyaluran Beras Bulog PersamaanPeubah Variabel Koefisien Nilai t ESR ELR Intercept -68.3515 -1.27 Penyaluran Beras Raskin RAST 0.927915 17.50A 0.845 - Harga Beras Pengecer HBRTR 0.023564 2.16B 0.547 - Persediaan Akhir Beras Bulog STBF -0.01027 -1.11D - 0.070 - Keterangan : A nyata pada α= 1; B nyata pada α= 5n; D: nyata pada α = 15 ; Nilai Dw =1.412 Harga beras pengecer berhubungan positip dengan penyaluran beras Bulog, dan secara statistik besaran parameter dugaannya berbeda nyata dengan nol. Penyaluran beras Bulog tidak responsif dengan cadangan beras Bulog dalam jangka pendek dengan elastisitas 0.547, artinya kenaikan harga beras pengecer satu persen menyebabkan kenaikan penyaluran beras Bulog 0.547 persen dalam jangka pendek. Jadi peningkatan harga beras pengecer berdampak kecil terhadap perubahan penyaluran beras Bulog Stok akhir beras Bulog berhubungan negatif dengan penyaluran beras Bulog, dan secara statistik besaran parameter dugaannya berbeda nyata dengan nol. Penyaluran beras Bulog tidak responsif dengan stok akhir beras Bulog dalam jangka pendek dengan elastisitas jangka pendek -0.070 artinya kenaikan stok akhr beras Bulog satu persen menyebabkan penurunan penyaluran beras Bulog 0.070 persen dalam jangka pendek. Jadi perubahan stok akhir beras Bulog berdampak kecil terhadap perubahan penyaluran beras Bulog.

6.15 Persediaan Akhir Beras Bulog

Persediaan akhir beras di Bulog merupakan persamaan residual yaitu selisih persediaan beras Bulog dengan penyaluran beras Bulog: STBF = QCBB - STOB Pada kenyataannnya, persediaan akhir beras di Bulog pada akhir bulan menjadi persediaan awal bulan beras di Bulog. Tinggi rendahnya penyaluran beras oleh Bulog akan mempengaruhi persediaan akhir beras Bulog selanjutnya mempengaruhi persediaan beras di awal bulan.

6.16 Penyaluran Beras Pemerintah

Koefisien determinasi R 2 sebesar 0.42885, berarti hanya 57,11 persen keragaman dalam variabel jumlah penyaluran beras pemerintah yang tidak mampu dijelaskan oleh ketiga variabel penjelas yang ada. Uji F statistiknya adalah 12.51 berbeda nyata dengan nol pada pada α satu persen, berarti peubah penjelas dari persamaan jumlah penyaluran beras pemerintah secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan baik penyaluran beras pemerintah. Harga beras pengecer berhubungan positip dengan jumlah penyaluran beras pemerintah dan secara statistik besaran parameter dugaannya berbeda nyata dengan nol. Penyaluran beras oleh pemerintah merupakan penjumlahan beras untuk kegiatan Operasi Pasar Murni OPM dan bantuan beras untuk bencana alam dan kondisi gawat darurat. Hasil yang serupa ditunjukkan oleh penelitian Suparmin 2005 yang menemukan bahwa paa rezim Orde Baru 1975-1988 terdapat pengaruh yang nyata antara harga beras terhadap jumlah beras untuk operasi pasar murni. Hal ini mengindikasikan bahwa Bulog melakukan Operasi Pasar Murni bila ada sinyal kenaikan harga beras di konsumen. Tabel 47. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Penyaluran Beras Pemerintah PersamaanPeubah Variabel Koefisien Nilai t ESR ELR Intercept -48.6021 -1.19 Harga Beras di Pengecer HBRTR 0.009737 1.16D 4.835 8.447 Dummy Variabel D 15.92033 2.78A 0.623 1.088 Lag Penyaluran Beras Pemerintah LDCBP 0.427531 3.59A Keterangan : A nyata pada α= 1; D nyata pada α= 15; Nilai h = 2.088 Jumlah penyaluran beras pemerintah responsif dengan harga beras di pengecer baik jangka pendek dan jangka panjang, dengan elastisitas jangka pendek 4.835 dan 8.447 dalam jangka panjang, ditunjukkan pada Tabel 47. Artinya kenaikan harga beras di pengecer satu persen menyebabkan jumlah penyaluran beras pemerintah naik 4.835 persen dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang naik 8.447 persen. Jadi peningkatan harga beras di pengecer berdampak besar terhadap penyaluran beras pemerintah dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dummy variabel berhubungan positif dengan jumlah penyaluran beras pemerintah tetapi secara statistik besaran parameter dugaannya berbeda nyata dengan nol. Jumlah penyaluran beras pemerintah tidak responsif dengan dummy variabel dengan elastisitas jangka pendek 0.623 tetapi responsif dalam jangka