QBBT
t
: Jumlah Pengadaan Beras Bulog 000 Ton INFT
t
: Tingkat Inflasi TRFT
t
: Penerimaan Petani Rp 000 ha RAST t
-1
: Lag
Penyaluran Beras Raskin 000 ton tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan:
h
1,
h
3,
h
4,
0 ; 0 h
6
1; h
2
≠ 0 dan h
5
0.
4.3.18 Harga Gabah Kering Panen
Instrumen dalam kebijakan perberasan untuk meningkatkan pendapatan petani yaitu harga pembelian pemerintah terhadap gabah. Side effects karena
kenaikan harga pembelian pemerintah menyebabkan harga gabah kering panen petani juga meningkat. Dengan demikian harga gabah kering panen dimasukkan
sebagai variabel endogen. Kendala yang dihadapi untuk meningkatkan pendapatan petani yaitu kualitas gabah yang dihasilkan petani. Kualitas gabah diukur melalui
kandungan air dan kadar hampakotoran gabah kering panen. Pada umumnya petani menjual gabah kering panen. Harga gabah kering panen merupakan fungsi
harga pembelian pemerintah terhadap gabah kering panen, kadar air gabah kering panen petani, produksi padi, dan harga gabah kering panen petani bulan yang
lalu. Persamaan struktural harga gabah kering panen petani dirumuskan:
HGKPR
t
= i
o
+ i
1
HPGPR
t
+ i
2
KAGP
t
+ i
3
QPIT
t
+ i
4
HGKPR t
-1
+ u
9
.................. 108
dimana: HGKPR
t
: Harga Gabah Kering Panen RpKg HPGPR
t
: Harga Pembelian Pemerintah Gabah Kering Panen RpKg KAGP
t
: Kadar Air Gabah Kering Panen QPIT
t
: Produksi Padi 000 Ton HGKPR t-1 : Lag Harga Gabah Kering Panen Kgha
tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan: i
1
0 ; i
2,
i
3
0 dan 0 i
4
1
4.3.19 Penerimaan Petani
Penerimaan petani merupakan perkalian produktifitas dengan harga gabah kering panen. Studi yang dilakukan oleh Maulana, 1998; dan Kusumaningrum,
2008; memasukkan pendapatan petani srebagai persamaan identitas. Keterbatasan ketersediaan data tentang jumlah penggunaan input per bulan sehingga studi
dibatasi dengan penerimaan petani. Persamaan identitas penerimaan petani yaitu: TRFT = YPITHGKPR ............................................................. 109
dimana: TRFT
: Penerimaan Petani Rp 000Ha YPIT
: Produktifitas TonHa HGKPR : Harga Gabah Kering Panen RpKg
4.3.20 Kadar Air Gabah Kering Panen
Peningkatan kualitas padigabah merupakan tujuan kebijakan perberasan, karena itu variabel kualitas gabah dimasukkan sebagai variabel endogen.
Instrumen kebijakan untuk mencapai tujuan kebijakan yaitu memberi dukungan bagi pengembangan penanganan pasca panen gabah dan kebijakan harga
pembelian pemerintah terhadap gabah. Kualitas adalah kondisi dari komponen bawaan yang terdapat pada suatu komoditas yang ukurannya bisa dinilai secara
kuantitatif maupun secara kualitatif. Komponen bawaan disebut komponen kualitas dan dinyatakan dalam angka dengan satuan yaitu persen. Besar kecilnya
komponen kualitas yang ada pada bahan gabahberas akan sangat mempengaruhi terhadap mutu seperti daya tahan simpan, penampakan performance dan tingkat
harga gabahberas itu sendiri. Kandungan air yaitu jumlah air di dalam gabah yang dinyatakan dalam satuan persen dari berat basah. Perum Bulog, 2006.