95
kepada orang lain, mengemukakan pendapat, menerima kritik, mampu berbicara di depan orang banyak, bekerjasama dan terbuka kepada orang
lain.
4. Hasil Penilaian Keterampilan Sosial Siklus I
Berikut ini akan disajikan peningkatan hasil penilaian keterampilan sosial pada siklus I dibandingkan dengan keterampilan sosial pada pra
tindakan.
Tabel 23. Peningkatan Hasil Keterampilan Sosial Pra Tindakan dan Siklus I
NO Nama
Pratindakan Siklus I
Skor Kategori
Skor Kategori
1 EWN
180 Sedang
206 Sedang
2 AMM
228 Sedang
232 Sedang
3 AWS
223 Sedang
230 Sedang
4 BS
231 Sedang
236 Tinggi
5 DM
233 Sedang
238 Tinggi
6 DSN
221 Sedang
228 Sedang
7 DDAC
245 Sedang
250 Tinggi
8 FRN
221 Sedang
227 Sedang
9 NRKI
232 Sedang
240 Tinggi
10 REP
227 Sedang
230 Sedang
11 YPDYR
213 Sedang
220 Sedang
12 SRCAS
206 Sedang
225 Sedang
Rata-rata 221,6
230,2
Dari hasil skala yang disebarkan oleh peneliti menunjukan adanya perubahan pada keterampilan sosial yang diperlihatkan oleh para siswa.
Skala pra tindakan yang disebarkan menunjukan terdapat 11 siswa
96
berkategori sedang dan sisanya 1 siswa berkategori tinggi.. Hasil pra tindakan ini yang menjadi acuan peneliti melakukan penelitian siswa kelas
VIII C di SMP N 2 Pakem. Dari tabel pratindakan tersebut peneliti melaksanakan siklus satu
yang terdiri dari 5 tindakan. Bimbingan kelompok berbasis cooperative learning menjadi pendekatan peneliti untuk meningkatkan keterampilan
sosial para siswa. Dalam kriteria keberhasilan yang diinginkan, peneliti mentargetkan skor keberhasilan minimal adalah ≥ 234 atau masuk dalam
kategori tinggi. Sedangkan pada pratindakan yang dilakukan oleh peneliti skor yang dicapai 221,6 berdasarkan siswa yang terpilih nilai kurang dari
234. Pada siklus yang pertama, terjadi peningkatan yang cukup meskipun
belum mencapai target peneliti. Dari hasil siklus pertama dapat dilihat skor meningkat menjadi 230,2 dari siswa yang terpilih kriteria rendah dan
sedang. Dari hasil skala tersebut peneliti melanjutkan ke siklus ke dua karena
hasil yang didapat belum memenuhi indikator keberhasilan yang diharapakan oleh peneliti. Skor indikator keberhasilan yang di harapkan
peneliti adalah sebesar ≥ 234 atau pada kategori tinggi, sedangkan pada siklus pertama hanya mampu mencapai skor sebesar 230,2 atau masih
kurang 3,8 untuk memenuhi indikator keberhasilan.