99
dari 5 tindakan yang ada. Sehingga menyebabkan ada siswa terlihat kurang bersemangat dan seringkali mengeluh agar tindakan segera dihentikan.
Pada siklus II perencanaan awal yang dilakukan adalah menyusun pedoman kegiatan pada siklus II melalui diskusi dengan guru pembimbing.
Dari hasil siklus I yang telah dilaksanakan, dapat dilihat hal yang perlu disempurnakan adalah lebih menambah permainanice breaking singkat agar
siswa tidak merasa jenuh. Guru BK juga nantinya akan memberikan kesempatan siswa untuk beristirahat meregangkan otak untuk beberapa
menit sambil bercanda bersama siswa lain. Selain itu peneliti memberikan pelatihan kepada guru pembimbing secara lebih terperinci dan lebih jelas,
agar guru pembimbing sebagai fasilitator mengerti dan bisa memberikan pengarahan kepada peserta secara lebih jelas.
Dalam siklus yang ke II peneliti merencanakan akan melaksanakan sebanyak 5 kali tindakan sesuai dengan langkah cooperative learning, yang
akan dilaksanan pada tanggal 24-27 Juni 2013, pukul 08.00 – 09.00 WIB.
Tindakan yang dirancang peneliti diharapkan mampu membuat siswa lebih bersemangatantusias dalam mengikuti kegiatan yang diberikan. Peserta
juga diharapkan bisa mengerti makna dari bimbingan kelompok yang diberikan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa di sekolah
maupun di lingkungan siswa. Pada siklus II terdapat 5 tindakan.
100
2. Tindakan Siklus II
Tindakan yang dilakukan dalam siklus II terdapat 5 tindakan dengan rincian sebagai berikut:
a. Tes Penetapan Skor Awal
Pada tahap penetapan skor awal siklus II ini, guru tidak perlu memberikan tes lagi kepada siswa, karena yang digunakan sebagai skor
dasar nantinya adalah hasil tes individual siswa terakhir pada siklus I. Berikut hasil skor awal siswa menurut hasil tes individual siswa pada siklus
I:
Tabel.24 Skor Awal Siswa No
Nama Skor
No Nama
Skor
1 YPDY
92 7
DSM 44
2 FRN
92 8
SR 40
3 REP
44 9
AMM 60
4 BS
64 10 AW
60 5
EWN 36
11 DDAC 68
6 DM
60 12 NR
56
b. Penyampaian materi
Guru memberi penjelasan terhadap siswa tentang materi keterampilan sosial. Materi keterampilan sosial mencakup: pengertian
keterampilan sosial, manfaat keterampilan sosial, ciri keterampilan sosial, dan faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial.
Saat guru menjelaskan materi siswa tampak bosan dan kurang antusias dalam mendengarkan. Setelah guru menjelaskan materi, guru
101
memberikan umpan balik terhadap siswa tentang materi tersebut. Guru memberikan pertanyaan secara bergantian dan terus menerus terhadap siswa
sehingga siswa dapat memahami tentang apa itu sebenarnya keterampilan sosial. Guru memberikan contoh dan gambaran bagaimana seseorang yang
kurang cerdas akan tetapi mempunyai keterampilan sosial yang baik sehingga dapat sukses dengan mengembangkan keterampilan sosialnya.
Setelah itu guru masih mengulang pertanyaan secara acak kepada siswa tentang materi yang telah diberikan.
Manfaat dari tahap ini adalah agar siswa lebih memahami materi yang telah diberikan. Bagi siswa yang tidak membaca materi di rumah
diberikan kesempatan belajar pada tahap ini. Agar siswa tidak merasa capek dan bosan guru mengistirahatkan
siswa selama 5 menit untuk meregangkan otot dan otak. Bisa dengan minum dan makan ringan.
c. Belajar Tim
Pada kegiatan ini guru tidak membagi siswa ke dalam kelompok lagi, karena kelompok ditentukan masih sama dengan siklus I. Guru tidak
mengacak kelompok lagi dengan tujuan agar siswa lebih belajar bekerjasama lagi dengan kelompok yang telah ditentukan pada siklus I
untuk lebih mengasah kekompakkan dan kerjasama tim. Daftar kelompok tersebut adalah: