16
e. Perilaku assertive Assertion, didominasi oleh kemampuan- kemampuan yang membuat seorang remaja dapat menampilkan
perilaku yang tepat dalam situasi yang diharapkan.
Tabel 1.Dimensi Umum Keterampilan Sosial Dimensi
Pola Perilaku
Hubungan dengan teman sebaya peer relation
Interaksi sosial, prososial, empati, partisipasi sosial, kemampuan sosial pada teman
sebaya.
Manajemen diri Self management
Kontrol diri, kompetensi sosial, tanggung jawab sosial, peraturan,
toleransi terhadap frustasi.
Kemampuan akademis academic
Penyesuaian sekolah, kepedulian pada peraturan sekolah, orientasi tugas,
tanggung jawab akademis, kepatuhan di kelas, murid yang baik
Kepatuhan Compliance Kerjasama secara sosial, kompetensi,
Perilaku Asertif Assertion Perilaku Asertif Assertion Keterampilan sosial
asertif, social initiation, social activator, gutsy
Dari beberapa identifikasi di atas, secara umum keterampilan sosial dapat dilihat dari tiga bentuk yaitu:
a. Interaksi sosial meliputi komunikasi, peduli, dan kerjasama. b. Penyesuaian sosial meliputi pengaturan diri, kontrol emosi, dan sikap
sosial. c. Pemecahan masalah sosial meliputi penyelesaian konflik, tanggung
jawab, dan tata karma.
4. Aspek Keterampilan Sosial
Stephens mengelompokkan keterampilan sosial menjadi empat aspek yaitu
“environmental, interpersonal, self-related, and task-related
17
behaviors” CartledgeMilburn, 1995: 17. Aspek keterampilan sosial dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Aspek Keterampilan Sosial Perilaku diri
Menerima konsekuensi Perilaku etika
Mengekspresikan perasaan Perilaku respon
Perduli terhadap diri sendiri
Perilaku lingkungan
Peduli lingkungan Peka dengan keadaan darurat
Perilaku terkait tugas
Bertanya dan menjawab pertanyaan
Memperhatiakn penjelasan Diskusi kelas
Menyelesaikan tugas-tugas Mengikuti arah peraturan
Kegiatan kelompok Mengerjakan tugas
Menunjukkan diri
Perilaku interpersonal
Mengatasi konflik Menunjukan perhatian
Mengucapkan salam Membantu orang lain
Membuat percakapan Berorganisasi
Mampu menerima orang lain apa adanya
Mengatur diri
Pengelompokkan komponen di atas dapat dijelaskan bahwa keterampilan sosial mengandung beberapa hal sebagai berikut:
a. Memahami dan menerima konsekuensi sosial b. Mengarahkan perilaku sesuai etika
c. Mengekspresikan perasaan d. Mengatasi konflik
e. Memperhatikan orang lain f. Bekerjasama dengan orang lain
18
g. Mengatur diri dalam situasi sosial h. Peduli kepada sesama
i. Peka terhadap keadaan darurat j. Memahami dan menghargai orang lain
k. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan l. Memeperhatikan penjelasan guru
m. Aktif dalam diskusi dan kegiatan kelompok n. Mengerjakan tugas
o. Berperilaku sesuai aturan Berdasarkan beberapa aspek di atas dapat dilihat bahwa aspek
keterampilan sosial meliputi; perilaku diri, perilaku lingkungan, perilaku terkait tugas, perilaku interpersonal.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Sosial
Sunarto dan Hartono 1995: 130 mengungkapkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan keterampilan anak diantaranya
adalah : a. Faktor Internal
Adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu antara lain kapasitas mental, emosi dan intelegensi serta kematanagan harga diri.
1 Kapasitas Mental, Emosi dan Intelegensi Anak berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa
secara baik. Oleh karena itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan
19
berbahasa baik dan pengendalian emosional seara seimbang sangat menetukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
2 Kematangan Bersosialisasi membutuhkan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu
mempertimbangkan dalam proses sosial memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan
emosional. b. Faktor Eksternal
Adalah faktor yang berasal dari lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku sosial anak,anatara lain : faktor keluarga, status sosial
ekonomi, pendidikan. 1 Keluarga
a Lingkungan rumah Jika lingkungan rumah secara keseluruhan memupuk sikap sosial yang
baik kemungkina besar anaka akan menjadi pribadi sosial dan sebaliknya.
b Hubungan antara ayah dan ibu, anak dan saudaranya mempunyai pengaruh yang sangat kuat.
c Posisi anak dan keluarga. Anak yang lebih tua atau yang jarak umurnya dengan saudaranya terlalu jauh, atau satu-satunya anak yg
jenis kelaminnya lain dari saudara-saudaranya, cenderung lebih banyak menyendiri ketika bersama anak-anak lain. Anak yang jenis
kelaminnya sama dengan saudara-saudaranya menemukan kesulitan
20
dalam bergaul dengan teman yang jenis kelaminnya berlainan tetapi mudah membina pergaulan dengan anak yang jenis kelamnnya sama.
d Ukuran keluarga Sebagai contoh, anak tunggal sering mendapatkann perhatian yang
lebih dari semestinya. Akibatnya mereka mengharapkan perlakuan yang sama dari orang luar dan kesal jika meraekan tidak
mendapatkannya. e Perilaku sosial dan sikap anak mencerminkan perilaku yang diterima
dirumah. Anak yang merasa ditolak oleh orag tua mungkin akan suka meneyndir
dan menjadi introvert. Sebalaiknya penerimaan dan sikap orang tua yang penuh cinta kasih mendorong anak bersikap ekstrovert.
2 Status Sosial Ekonomi Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonmi
keluarga dalam masyarkat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normative yang telah ditanamkan oleh kelaurga.
3 Lingkungan Sejak dini anak-anak harus sudah diperkenalkan dengan lingkungan.
Lingkungan dalam batasan ini meliputi lingkungan fisik rumah, pekarangan dan lingkungan sosial tetangga. Lingkungan juga meliputi
lingkungan keluarga keluarga primer dan sekunder, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat luas. Dengan pengenalan lingkungan maka
sejak dini anak sudah mengetahui bahwa dia memiliki lingkungan sosial