49
Tabel 2. Penelitian Peneliti di Antara Penelitian yang Relevan
Penelitian Uraian
Latifah 2015
Retno 2011
Sri Murtini
2015 Sri
Walu yanti
2010 Amat
Jaedun 2009
Peneliti 2016
Bidang yang Diteliti
Kompetensi pembuatan sulam bayangan
√ Kompetensi menggambar
busana √
Kompetensi menjahit celana anak laki-laki
√ Kompetensi pedagogi dan
vokasional √
Mata kuliah berbasis internet
√ Kompetensi menjahit
busana pesta √
Tujuan Penelitian
Meningkatkan kompetensi √
√ √
Meningkatkan hasil belajar √
√ Meningkatkan aktivitas
belajar √
Jenis Penelitian
PTK √
√ √
√ √
√ Analisis data
Deskriptif √
√ √
√ √
Mata PelajaranMata
Kuliah Menghias busana
√ Menggambar busana
√ Membuat busana anak
√ Sistem video
√ Fisika
Membuat busana wanita √
Model Pengembanga
n Penelitian Kurt Lewin
√ Kemmis and Mc Taggart
√ √
√ √
Model Riel Model DDAER
Metode Pembelajaran
Peer TutoringPeer TeachingTutor Sebaya
√ √
√ √
√ √
Tempat Penelitian
SMK √
√ √
√ Perguruan Tinggi
√ √
C. Kerangka Berpikir
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang bertujuan meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan dirinya sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sifat
profesional. Kompetensi merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik dalam suatu proses belajar mengajar yang memenuhi tiga aspek, yaitu: aspek
50 kognitif, aspek afektif, aspek psikomotor dan harus dimiliki peserta didik sebagai
syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam pekerjaan tertentu, sehingga memungkinkan untuk dapat dikatakan kompeten. Namun ada
beberapa kendala yang dihadapi dalam kompetensi siswa tersebut, diantaranya karena faktor kemampuan siswa yang berbeda-beda, ada beberapa siswa yang
kemampuannya kurang sehingga perlu adanya pembelajaran khusus. Selain itu karena faktor guru yang belum bervariasi menerapkan metode pembelajaran
sehingga kurang efektif untuk menyampaikan materi pada semua siswa, kurangnya variasi dalam pembelajaran berlangsung sehingga kompetensi yang
dicapai kurang memuaskan. Oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kompetensi menjahit busana pesta pada mata
pelajaran busana wanita. Salah satunya dengan menerapkan metode peer tutoring, karena metode peer tutoring menuntut siswa untuk saling bekerja sama
dengan teman sekelompoknya. Selain itu, metode peer tutoring dapat meminimalisir kesenjangan yang terjadi antara siswa yang prestasinya rendah
dengan siswa yang mempunyai prestasi lebih tiggi dalam satu kelas. Penerapan metode ini dapat memenuhi kebutuhan siswa sehingga tugas dapat dikerjakan
dengan baik karena ada tutor dalam kelompok yang membantu atau membimbing temannya dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru baik
dirumah maupun disekolah. Pada mata pelajaran busana wanita dilakukan dengan metode demonstrasi
dan ceramah secara langsung. Pembelajaran demonstrasi secara langsung kurang efektif karena tidak semua siswa bisa memperhatikan guru saat
demonstrasi. Metode demonstrasi secara langsung dapat diaplikasikan dengan metode peer tutoring. Metode peer tutoring dapat membantu siswa yang kurang
51 memahami dalam pembelajaran menjahit dengan bertanya kepada tutor apabila
mendapat kesulitan. Kerangka berfikir yang sudah diuraikan dapat digambarkan pada skema berikut:
Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir
Pengamatan: Kompetensi Membuat Busana Pesta Rendah
Penerapan Tindakan: 1. Pendahuluan:
a. Salam b. Apersepsi materi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran c. Memotivasi siswa
2. Kegiatan Inti a. Guru menyusun kelompok belajar, setiap
kelompok beranggotakan 4-5 orang dan salah satu siswa menjadi tutor
b. Guru menjelaskan penyelesaian tugas melalui belajar kelompok dengan metode peer tutoring
c. Guru menjelaskan materi d. Guru memberi tugas kepada siswa, siswa
yang kesulitan dalam mengerjakan tugas dapat meminta bimbingan kepada teman yang
ditunjuk sebagai tutorguru. e. Guru mengamati aktivitas belajar siswa dan
memberi penilaian kompetensi. f. Guru, tutor dan peserta didik memberikan
evaluasi proses belajar mengajar untuk menetapkan tindak lanjut
Perencanaan Tindakan: Metode Peer Tutoring
Mengobservasi dan Mengamati Proses
dan Hasil Tindakan
Refleksi Kompetensi
Belajar Siswa Belum
Meningkat Kompetensi
Belajar Siswa Meningkat
Peningkatan Kompetensi Mnjahit Busana Pesta Telah Tercapai
Perlu Ditingkatkan dengan Menggunakan Metode Peer Tutoring
52
D. Hipotesis Tindakan