Indikator Keberhasilan METODE PENELITIAN

78 Tabel 22. Kategorisasi Skor Skor mentah Kategori X Mi-1,5 SDi Sangat rendah Mi X ≥ Mi-1,5 SDi Rendah Mi+1,5 SDi X ≥ Mi Tinggi X Mi +1,5 SDi Sangat tinggi adaptasi dari Djemari Mardapi, 2008: 123 Keterangan: X : Rerata skor keseluruhan SBx : Simpangan baku skor keseluruhan X : Skor yang di capai

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : apabila kompetensi dalam pembelajaran menjahit busana pesta ad alah ≥ 75 yang mengacu pada Mulyasa 2006:101 bahwa dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Maka pada penelitian ini kompetensi siswa dikatakan meningkat apabila 75 dari jumlah siswa pada kelas XI Busana Butik 2 mencapai standar yang telah ditetapkan. Peningkatan tersebut dapat diamati dari aspek-aspek keaktifan belajar siswa yaitu sebagai berikut : 1. Membaca materi dan menandai hal-hal yang penting 2. Menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat pada saat diskusi 3. Mendengarkan penjelasan tutor sebaya saat berdiskusi 4. Merangkum materi dari tutor saat diskusi 5. Bekerja sama dengan teman sekelompok 6. Melaksanakan diskusi dengan tutor sebaya dan kelompoknya 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian pada penelitian tindakan kelas ini merupakan tahapan- tahapan yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data-data tentang kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa untuk mengetahui peningkatan kompetensi siswa menjahit busana pesta dalam mata pelajaran busana wanita melalui metode pembelajaran peer tutoring. Prosedur penelitian dimulai dengan tindakan pra siklus untuk mengetahui sejauh mana hasil kompetensi siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian. Adapun persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas pra siklus yaitu melakukan permohonan ijin penelitian tindakan kelas di SMK Negeri 1 Pandak, setelah itu peneliti berdiskusi kepada guru mata pelajaran busana wanita tentang waktu observasi yang dapat dilakukan. Pada kegiatan observasi peneliti mengamati proses pembelajaran menjahit busana wanita di kelas XI busana butik 2 di SMK Negeri 1 Pandak. Jumlah siswa kelas XI busana butik 2 di SMK Negeri 1 Pandak berjumlah 31 siswa. Mata pelajaran busana wanita kelas XI busana butik 2 di SMK Negeri 1 Pandak ini ada 8 x 45 menit setiap minggunya. Nilai kriteria ketuntasan minimum yang digunakan pada mata pelajaran membuat busana wanita adalah 75. Permasalahan yang ditemukan dari hasil observasi adalah sebagai berikut: a. Pada mata pelajaran busana wanita sebanyak 54,84 siswa dinyatakan belum tuntas