Teknologi Facing Teknologi Interlining Teknologi pelapisan

212 Interfacing yang disatukan dengan bahan utama pada bagian tepi diselesaikan dengan tusuk flanel atau jelujur dan pada bagian tengah interfacing dilekatkan dengan tusuk piquer. Arah tusuk piquer yang digunakan setiap bagian tidak sama. 2 Menggunakan tusuk flannel Interfacing yang telah dipasangkan pada bahan utama penyelesaian pada bagian tepi interfacing dengan cara tusuk flanel. 2 Cara pemasangan interfacing flisofix berperekat Cara pemasangan interfacing ini dilakukan dengan bantuan lap basah dan setrika. Bagian tekstil yang akan dilekatkan dengan flisofix dibentangkan lap basah kemudian disetrika pada bagian atas lap tersebut. Penyetrikaan dilakukan tidak dengan menggeser-geser setrika secara terus menerus, namun penggunaan ditekan-tekan sehingga tidak merusak tenunan.

b. Teknologi Facing

Menurut Sicilia Sawitri 1997 facing adalah lapisan yang tampak dari luar, misalnya lapisan lapel krah, lapisan belahan pada tengah muka. Sedangkan menurut Goet Poespo 2005 facing merupakan sepotong bahan, baik yang berbentuk pas maupun serong yang digunakan untuk penyelesaian suatu pinggiran.

c. Teknologi Interlining

Menurut Sicilia Sawitri 1997 interlining adalah pakaian yang menempel pada pakaian yang dilapis, dipasang jika diperlukan terutama pada musim dingin di negara – negara Eropa. Bila tidak dipergunakan dapat dilepas, dapat juga dipasang diantara lining dengan busana yang dilapisi.Bahan interlining yaitu bahan – bahan yang berbulu karena perlu mendapatkan panas, misalnya furs.

d. Teknologi pelapisan

1 Linning Linning adalah kain pelapis busana dan penutup jahitan sehingga busana tampak rapi, baik dari luar maupun bagian dari dalam Sicilia Sawitri:1997. “Linning disebut juga dengan furing, ini ukurannya digunting sama dengan ukuran busananya. Penggunaan Linning juga 213 berfungsi untuk menjaga agar bahan utama dari pakaian tidak cepat rusak terutama untuk pakaian dari bahan yang berkualitas tinggi dan harganya mahal” Nanie Asri Yuliati, 1993 : 76. Dalam pemilihan linning harus disesuaikan dengan bahan pokok, bentuk busana, warna busana serta memiliki karakter hampir sama dengan bahan pokoknya. Menurut Sicilia Sawitri 1997 Syarat-syarat bahan linning yang digunakan yaitu : a. Tahan lama sesuai dengan bahan pokok b. Tidak tembus terang c. Tidak luntur d. Tahan obat dalam proses dry clean e. Warna sesuai dengan bahan pokoknya f. Bahannya halus Terkait dengan syarat-syarat bahan linning, ada beberapa bahan yang dapat dijadikan sebagai linning adalah : a. Sutera crepe b. Satin halus c. Rayon d. Bahan sintetis, seperti abutai dan asahi Menurut Nanie Asri Yuliati 1993 manfaat linning dalam busana yaitu a. Menutup kampuh agar rapi b. Menahan bentuk dan jatuhnya busana c. Pengganti under rok d. Menjaga agar bahan tidak tembus terang e. Sebagai pelapis dari bahan yang kasar atau berbulu Teknik pemasangan linning ada dua cara yaitu : a. Teknik lepas yaitu teknik pemasangan antara bagian bahan utama dengan linning yang penyelesaiannya diselesikan sendirisendiri, namun pada bagian tertentu dijahit menjadi satu untuk menyatukan kedua bagian tersebut. Misalnya pada rok yang berfuring lepas disatukan pada bagian ban pinggang. 214 b. Teknik lekat yaitu teknik pemasangan antara bahan utama dengan linning dijahit menjadi satu, biasanya digunakan untuk menjahit bahan – bahan transparan. 2 Interlining Menurut Ernawati, dkk 2008:183 interlining merupakan pelapis antara, yang membantu membentuk siluet pakaian. Interlining sering digunakan pada bagian-bagian pakaian seperti lingkar leher, kerah, belahan tengah muka, ujung bawah pakaian, bagian pundak pada jas, pinggang dan lain-lain. Interlining banyak jenisnya, diantaranya ada yang mempunyai lem atau perekat dan ada yang tidak berperekat.Interlining yang mempunyai lem atau perekat biasanya ditempelkan dengan jalan disetrika pada bahan yang akan dilapisi. Begitu juga dengan ketebalannya.Interlining ini ada yang tebal seperti untuk pengeras kerah dan pengeras pinggang.Interlining yang relatif tipis dapat digunakan untuk melapisi belahan tengah muka, saku, deppun leher, kerah dan lain-lain. Jenis interlining menurut Ernawati, dkk 2008:183 antara lain : 1 Trubenais yaitu kain pelapis yang tebal dan kaku, baik digunakan untuk melapisi kerah kemeja dan kerah board atau krah yang letaknya tegak atau kaku dan ban pinggang. 2 Fisilin yaitu pelapis yang relatif tipis dan mempunyai perekatlem yang mencair jika disetrika. Jenis ini ada yang sangat tipis, sedang dan agak tebal. 3 Bulu kuda, yaitu pelapis yang biasanya digunakan untuk melapisi bagian dada jas atau mantel. 4 Pelapis gula merupakan pelapis yang sangat cocok digunakan untuk melapisi bagian dada dan punggung pakaian resmi pria seperti semi jas.

5. Teknologi Pengepresan Pressing