Jenis dan Desain Penelitian

53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Class-room Action Research CAR yang dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang ada di dalam kelas. Desain penelitian mengacu pada model PTK dari Kemmis Mc. Taggart. Peneliti memilih model ini karena model ini mudah dalam pelaksanaannya dan juga sangat sederhana dimana model ini telah dikembangkan dari model awal, yaitu antara dua komponen dapat disatukan atau dapat dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan beberapa siklus dan akan berhenti jika sudah mencapai keberhasilan. Adapun masing-masing siklus terdiri dari tiga tahapan, yaitu :perencanaan planning, tindakan acting dan pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam praktik menjahit busana pesta pada mata pelajaran busana wanita dengan menerapkan metode pembelajaran peer tutoring yang diterapkan melalui penelitian tindakan kelas. Desain PTK yang diacu dapat dilihat pada Gambar 3, sedangkan rincian kegiatan setiap tahap penelitian dijelaskan pada keterangan di bawahnya. 54 Gambar 3. Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart Sumber : Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama 2010 : 21 Keterangan : 1. Perencanaan planning Kegiatan penelitian tahap pertama dimulai dengan membuat perencanaan tindakan. Kegiatan yang dilakukan yaitu : b. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen dan guru yang bersangkutan. RPP yang dibuat lebih menekankan pada kegiatan inti yaitu pada peningkatan kompetensi menjahit busana wanita yaitu busana pesta melalui model pembelajaran peer tutoring. 55 c. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal dan guru memberikan penjelasan singkat tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode peer tutoring. d. Menyiapkan instrumen berupa lembar observasi, tes berbentuk essay dan lembar penilaian unjuk kerja. Lembar observasi digunakan untuk pengamatan selama proses pembelajaran dan berlangsungnya tindakan, tes essay digunakan untuk mengetahui pencapaian aspek kognitif siswa mengenai pengetahuan, pemahaman, dan penerapan terhadap bahan pengajaran, dan untuk menilai hasil praktik siswa menggunakan lembar penilaian unjuk kerja. 2. Tindakan acting dan Pengamatan observing Kegiatan tahap kedua adalah melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rencana. Tahap-tahap pelaksanaan tindakan dirancang dalam bentuk aktivitas guru dan siswa sebagai berikut: a. Pendahuluan Pada tahap awal guru memberikan apersepsi untuk mengungkap pengetahuan siswa mengenai pembuatan busana pesta, guru memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan dari pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengkondisikan siswa agar tetap siap menerima pelajaran dengan baik. b. Kegiatan Inti 1 Guru menyusun kelompok belajar, setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa yang memiliki kemampuan beragam. Setiap kelompok memiliki satu orang siswa yang memiliki kemampuan tinggi atau siswa yang memperoleh nilai tinggi untuk menjadi tutor teman sejawat. 56 2 Guru menjelaskan tentang cara penyelesaian tugas melalui belajar kelompok dengan metode peer tutoring, wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok, dan memberi penjelasan tentang mekanisme penilaian tugas melalui peer assesment dan self assesment. 3 Guru menjelaskan materi tentang pembuatan busana pesta kepada semua siswa dan memberi peluang tanya jawab apabila terdapat materi yang belum jelas. 4 Guru memberi tugas kepada siswa, dengan catatan siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas dapat meminta bimbingan kepada teman yang ditunjuk sebagai tutorguru. 5 Guru mengamati aktivitas belajar siswa dan memberi penilaian kompetensi. 6 Guru, tutor dan peserta didik memberikan evaluasi proses belajar mengajar untuk menetapkan tindak lanjut kegiata putaran siklus berikutnya. Pelaksanaan tindakan tiap-tiap siklus tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu satu kali tatap muka karena satuan tindakan diulang beberapa siklus sampai indikator keberhasialan pelaksanaan tindakan dimana hasil nilai akhir semua siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM, yaitu 75. c. Penutup Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan. Guru dan siswa mengadakan refleksi hasilnya. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran, tidak lupa guru selalu memberi motivasi pada siswa untuk terus belajar. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. 57 d. Pengamatan Pengamatan dilakukan peneliti pada saat proses belajar mengajar dengan metode pembelajaran peer tutoring khususnya pada pembelajaran praktik pembuatan busana pesta. Pengamatan pada siklus I dilakukan dengan bantuan observasi, catatan lapangan, tes essay dan lembar penilaian unjuk kerja. Peneliti berharap dari hasil pengamatan pada proses pembelajaran siklus I dapat dijadikan acuan dalam proses belajar mengajar dikelas, sehingga dapat meningkatkan kompetensi belajar siswa pada siklus berikutnya.

3. Refleksi

Pada tahap refleksi ini untuk mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti berkolaborasi dengan guru mengungkap hasil pengamatan keaktifan siswa, perilaku bertanggung jawab dan kompetensi siswa dalam melakukan praktik menjahit busana pesta.Jika pada siklus ini hasil belum optimal, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya. Kekurangan – kekurangan pada siklus ini diperbaiki pada siklus berikutnya. Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat dimulai dari perencanaan, tindakan dan pengamatan sampai refleksi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian