114
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kompetensi menjahit busana pesta pada mata pelajaran busana wanita melalui
metode peer tutoring siswa kelas XI busana butik SMK Negeri 1 Pandak dapat disimpulkan bahwa :
1. Pelaksanaan pembelajaran pada kompetensi menjahit busana pesta kelas
XI Busana Butik 2 melalui metode pembelajaran peer tutoring dilaksanakan mulai dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pendahuluan
yaitu guru memberikan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti yaitu guru menerapkan metode pembelajaran peer tutoring,
dimulai dari menyusun kelompok beranggota 4-5 orang dengan menunjuk salah satu siswa menjadi tutor dalam kelompoknya, guru menjelaskan cara
penyelesaian tugas dengan metode peer tutoring, guru menjelaskan materi, siswa mengerjakan tugas dibawah bimbingan teman tutornya, guru
mengamati aktivitas belajar siswa, guru bersama siswa memberi evaluasi dari hasil praktik. Kegiatan penutup yaitu guru menilai pengetahuan siswa
dan guru bersama siswa merangkum materi pembelajaran. 2.
Kompetensi siswa kelas XI Busana Butik 2 melalui penggunaan metode peer tutoring pada pembelajaran menjahit busana pesta mengalami
peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan pada pra siklus nilai rata-rata 73, siswa yang mencapai KKM masih rendah yaitu hanya 14 dari 31 siswa
45.16. Pada siklus pertama nilai rata-rata meningkat menjadi 74.3, siswa yang mencapai KKM yaitu 14 siswa menjadi 17 siswa 54.84 dan
115 pada siklus kedua nilai rata-rata menjadi 80.8, siswa yang mencapai KKM
yaitu 17 siswa menjadi 25 siswa 80.65. Pada siklus kedua target telah terpenuhi yaitu 80 siswa tuntas KKM, sehingga penelitian dihentikan
pada siklus 2. Dengan demikian, penerapan metode peer tutoring dapat meningkatkan kompetensi menjahit busana pesta pada mata pelajaran
busana wanita di SMK N 1 Pandak.
B. Implikasi