Petani Pedagang Pengumpul Perkoper

69 pembelian dan penjualan. Faktor-faktor yang menentukan karakteristik struktur pasar yang dihadapi pelaku tataniaga adalah jumlah pembeli dan penjual, sifat produk, kebebasan keluar masuk pasar, tingkat pengetahuan yang dimiliki seperti mekanisme pengetahuan harga, biaya dan akses terhadap informasi pasar.

6.3.1. Petani

Petani markisa sebagai penjual mempunyai beberapa tujuan pemasaran yaitu pedagang pengumpul, pabrik pengolah, grosir, pedagang pengecer dan café minuman. Struktur pasar yang dihadapi petani jika menjual kepada pedagang pengumpul cenderung mengarah pada pasar persaingan sempurna competitive market . Jumlah petani markisa secara keseluruhan di Kabupaten Karo mencapai ribuan sedangkan jumlah pedagang pengumpul mencapai ratusan. Petani menjual komoditas yang homogen yaitu buah markisa dengan jenis yang sama tanpa pembedaan kelas grade. Petani dapat secara bebas untuk keluar atau masuk pasar karena petani mempunyai banyak pilihan komoditas untuk diusahakan dan usahatani markisa tidak membutuhkan biaya investasi yang tinggi. Informasi pasar yang dimiliki oleh petani terbatas karena sumber informasi hanya mengandalkan tukang kilo dan pedagang pengumpul sehingga petani menjadi penerima harga price taker. Jika petani menjual buah markisa kepada grosir, pedagang pengecer dan café minuman maka menghadapi pasar yang cenderung oligopsoni tidak terdeferensiasi. Jumlah grosir membeli markisa di Pasar Tigapanah hanya satu orang dan di Pasar Berastagi ada tiga orang. Jumlah pedagang pengecer buah markisa di Kabupaten Karo sekitar 20 pedagang dan jumlah café minuman yang menjual jus markisa sekitar 30 café. Petani yang menjual kepada pabrik pengolah menghadapi struktur pasar monopsoni karena ada banyak petani yang menjual kepada satu pabrik pengolah.

6.3.2. Pedagang Pengumpul Perkoper

Pedagang pengumpul perkoper membeli buah markisa dari petani dan menjual kembali kepada grosir. Pedagang pengumpul menghadapi pasar yang cenderung persaingan sempurna ketika membeli markisa kepada petani. Komoditas markisa yang dibeli bersifat homogen dan menerima harga pasar price taker. Jumlah pedagang pengumpul di Pasar Tigapanah sekitar 50 70 pedagang dan di Pasar Berastagi sekitar 100 pedagang. Hambatan masuk bagi pedagang pengumpul baru relatif sulit karena setiap petani pada umumnya sudah menjual secara langganan kepada pedagang pengumpul tertentu. Pedagang pengumpul sebagai penjual menghadapi pasar oligopsoni tidak terdeferensiasi. Pasar Tigapanah hanya memiliki satu orang grosir yang khusus membeli markisa dan Pasar Berastagi memiliki tiga orang grosir markisa. Buah markisa yang dijual oleh pedagang pengumpul kepada grosir bersifat homogen karena tidak disortir. Informasi pasar yang dimiliki oleh pedagang pengumpul adalah informasi harga beli oleh grosir dan informasi pasokan markisa berdasarkan pengamatan di pasar. Pedagang pengumpul desa dengan grosir tidak melakukan tawar-menawar harga karena hubungan diantara kedua pedagang tersebut lebih bersifat kerjasama.

6.3.3. Grosir