32 mengusahakan markisa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir walapun tidak secara
terus-menerus. Karakteristik petani markisa ungu di Desa Seberaya dengan luas lahan lebih sempit dan pohon markisa lebih sedikit akan menghasilkan jumlah
produksi markisa yang berbeda dengan petani yang memiliki lahan lebih luas dan pohon markisa lebih banyak. Perbedaan jumlah produksi oleh petani markisa
kemungkinan akan menyebabkan pola saluran tataniaga yang berbeda. Namun para petani markisa pada umumnya mempunyai kesamaan dalam hal sumber
pembelian input usahatani dan kesuburan lahan. Petani markisa yang dipilih menjadi petani responden dengan bantuan petugas penyuluh pertanian Kecamatan
Tigapanah. Dengan cara tersebut, maka petani responden yang dipilih diasumsikan sudah dapat mewakili populasi petani markisa di Desa Seberaya
secara khusus dan Kabupaten Karo secara umum. Penentuan responden terhadap lembaga tataniaga markisa ungu dilakukan
dengan metode snowball sampling yaitu dengan cara mengikuti saluran tataniaga yang dilalui mulai dari petani responden 20 orang hingga ke konsumen akhir.
Jumlah lembaga tataniaga yang diwawancarai berdasarkan kondisi yang ada di lapangan.
4.4. Metode Analisis Data
Data dan informasi yang telah diperoleh dari lapangan dianalisis dengan metode yang sesuai sehingga diperoleh kesimpulan yang tepat. Metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan dalam menganalisis saluran dan
kelembagaan tataniaga, analisis fungsi-fungsi tataniaga dan analisis struktur pasar serta analisis perilaku pasar. Analisis kuantitatif digunakan dalam menganalisis
efisiensi tataniaga yaitu analisis marjin tataniaga, analisis farmer’s share dan
analisis rasio keuntungan terhadap biaya.
4.4.1. Analisis Kelembagaan, Fungsi-Fungsi dan Saluran Tataniaga
Analisis lembaga tataniaga adalah melakukan identifikasi terhadap pelaku- pelaku pasar yang terlibat dalam penyampaian komoditi markisa berastagi dari
petani sampai kepada konsumen akhir. Analisis terhadap fungsi-fungsi tataniaga dilakukan dengan mengamati fungsi atau kegiatan yang dilakukan oleh masing-
masing petani, lembaga tataniaga dan konsumen dalam menyalurkan buah
33 markisa dari petani hingga ke konsumen. Setiap fungsi yang dilakukan juga
diidentifikasi manfaatnya dalam menciptakan kegunaan utility. Fungsi-fungsi yang dilakukan meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas.
Analisis fungsi pertukaran dilakukan dengan mengamati proses pertukaran barang yang meliputi fungsi penjualan dan fungsi pembelian. Analisis fungsi fisik
dilakukan dengan mengamati pelaku yang melakukan fungsi penyimpanan, fungsi transportasi dan fungsi pengolahan. Analisis fungsi fasilitas dilakukan dengan
mengamati pelaku yang melakukan fungsi standarisasi, fungsi pembiayaan, fungsi penanggungan risiko dan fungsi intelijen pasar. Analisis fungsi tataniaga
diperlukan untuk mengetahui peranan dari setiap lembaga, perhitungan biaya dan permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing pelaku serta fasilitas yang
dibutuhkan. Analisis saluran tataniaga yaitu dengan menelusuri saluran tataniaga
markisa berastagi dari petani hingga konsumen akhir yang berada di beberapa lokasi. Analisis saluran juga mengidentifikasi berapa banyak tingkatan lembaga
dalam suatu saluran tertentu dan alasan petani dalam memilih suatu saluran tertentu. Berdasarkan hasil penelusuran tersebut maka dapat digambarkan pola
saluran tataniaga.
4.4.2. Analisis Struktur Pasar
Analisis struktur pasar buah markisa dapat dilakukan dengan mengamati saluran tataniaga, jumlah petani dan lembaga tataniaga yang terlibat penjual dan
pembeli, sifat dan jenis produk, kebebasan keluar masuk pasar dan akses terhadap informasi pasar. Analisis struktur pasar dilakukan pada setiap interaksi
antara dua pelaku tataniaga yang melakukan aktivitas pembelian dan penjualan lalu menentukan jenis struktur pasar yang terjadi. Berdasarkan hasil pengamatan,
struktur pasar antar pelaku tataniaga dapat dibedakan menjadi struktur pasar yang cenderung pasar persaingan sempurna, monopoli, monopolistik, oligopoli murni
atau oligopoli diferensiasi jika ditinjau dari sisi penjual sedangkan jika ditinjau dari sisi pembeli maka struktur pasar yang dihadapi adalah cenderung pasar
persaingan sempurna, monopsoni, monopsonistik, oligopsoni murni atau oligopsoni diferensiasi Hammond dan Dahl 1977.
34
4.4.3. Analisis Perilaku Pasar