22 tataniaga yang berperan sebagai penjual dapat berbentuk pasar persaingan
sempurna, monopolistik, oligopoli murni, oligopoli diferensiasi dan pasar monopoli. Struktur pasar yang dihadapi oleh lembaga tataniaga jika berperan
sebagai pembeli dapat berbentuk pasar persaingan sempurna, monopsonistik, oligopsoni murni, oligopsoni diferensiasi dan pasar monopsoni. Pasar persaingan
sempurna memiliki ciri-ciri: jumlah pembeli dan penjual banyak, produk terstandarisasi atau bersifat homogen, tidak ada pengendalian harga, dan pembeli
maupun penjual mudah untuk masuk-keluar dari pasar. Struktur pasar monopoli memiliki ciri-ciri: jumlah penjual satu dan jumlah pembeli bervariasi, ada
pengendalian harga, tidak terdapat produk substitusi dan sulit untuk keluar atau masuk ke pasar. Struktur pasar persaingan sempurna dalam realitanya tidak dapat
ditemukan.
Tabel 5 . Struktur Pasar dalam Sistem Pangan dan Serat
No. Karakteristik Struktural
Struktur Pasar Jumlah Perusahaan
Sifat Produk Sisi Penjual
Sisi Pembeli 1.
Banyak Standarisasi
Persaingan Sempurna
Persaingan Sempurna
2. Banyak
Diferensiasi Monopolistik
Monopsonistik 3.
Sedikit Standarisasi
Oligopoli Murni
Oligopsoni Murni
4. Sedikit
Diferensiasi Oligopoli
Diferensiasi Oligopsoni
Diferensiasi 5.
Satu Unik
Monopoli Monopsoni
Sumber: Hammond dan Dahl 1977
3.1.5. Perilaku Pasar
Perilaku pasar market conduct adalah seperangkat strategi dalam pemilihan yang ditempuh baik oleh penjual maupun pembeli untuk mencapai
tujuannya masing-masing Asmarantaka 2009. Pendekatan sistem perilaku the behavioral systems approach
menurut Kohls dan Uhl 2002 perlu dilakukan karena cara lembaga tataniaga dalam membuat keputusan sewaktu mengatasi
masalah tataniaga dapat diklasifikasikan sehingga pemahaman yang lebih baik akan perubahan yang mungkin terjadi di masa depan dapat diperoleh. Ada empat
tipe masalah yang dihubungkan dengan sistem perilaku telah teridentifikasi. Pertama, sistem input-output input-output system dimana setiap lembaga
tataniaga berusaha membuat kombinasi input yang dapat meningkatkan kepuasan
23 output. Cara yang dilakukan dapat melalui adopsi teknologi baru, produk baru
atau pengelolaan yang berbeda sehingga mengurangi biaya atau meningkatkan output. Kedua, sistem kekuatan power system dimana setiap lembaga tataniaga
mencoba mengembangkan kekutan spesifik seperti reputasi akan kualitas, menjadi pemimpin pasar, menjadi pengikut atau inovator, memperoleh kepercayaan dari
komunitas dan pertumbuhan yang cepat. Ketiga, sistem komunikasi communications system dimana lembaga tataniaga berusaha untuk menciptakan
saluran informasi yang efektif sehingga memudahkan dalam membuat keputusan yang tepat. Keempat, sistem yang mengadaptasi perubahan internal dan eksternal
system for adapting to internal and external change khususnya bagaimana cara beroperasi sehingga lembaga tataniaga tetap dapat bertahan. Keempat sistem
tersebut beroperasi pada sistem tataniaga pada saat yang sama. Perilaku pasar dapat diketahui dengan mengamati praktik penjualan dan
pembelian yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga, sistem penentuan harga, kemampuan pasar menerima jumlah produk yang dijual,
stabilitas pasar dan pembayaran serta kerjasama diantara berbagai lembaga tataniaga. Struktur pasar dan perilaku pasar akan menentukan keragaan pasar
yang dapat diukur melalui peubah harga, biaya, marjin tataniaga dan jumlah komoditi yang dipasarkan sehingga akan memberikan penilaian baiktidaknya
suatu sistem pemasaran.
3.1.6. Marjin Tataniaga dan Farm er’s Share