19 Aktivitas pabrik pengolah menambah kegunaan waktu, tempat, bentuk dan
kepemilikan. 5
Organisasi pemfasilitasi facilitative organizations yang berperan untuk membantu atau memperlancar berbagai pelaku tataniaga dalam melakukan
tugasnya. Fasilitator melakukan aktivitas seperti membuat peraturan- peraturan, kebijakan, asosiasi, jasa pengangkutan produk atau fungsi
fasilitasi spesifik lainnya.
3.1.3. Fungsi-Fungsi Tataniaga
Fungsi-fungsi tataniaga merupakan aktivitas-aktivitas bisnis atau perlakuan oleh lembaga-lembaga tataniaga dalam proses tataniaga Asmarantaka
2009. Setiap fungsi yang dilakukan merupakan kegiatan produktif karena setiap kegiatan menciptakan kegunaan yaitu kegunaan bentuk form utility, kegunaan
tempat place utility, kegunaan waktu time utility dan kegunaan kepemilikan possession utility Kohls dan Uhl 2002. Karakteristik permasalahan tataniaga
produk pertanian di Asia APO 1989 yang berhubungan dengan fungsi tataniaga yaitu:
1 Infrastruktur fisik dan teknologi pascapanen yang buruk. Kondisi jalan yang
berlubang-lubang akan meningkatkan biaya transportasi, menyebabkan kerusakan produk dan keterlambatan pengiriman barang. Penanganan fisik
produk yang buruk selama panen. Wadah penyimpanan produk yang kurang baik selama pengangkutan dan truk tanpa ruangan ventilasi. Kondisi gudang
tanpa pendingin, ventilasi dan sanitasi yang tidak tepat. Pengepakan dan pengemasan yang tidak tepat serta tidak dilakukannya sortir.
2 Fasilitas pasar yang buruk. Pasar lokal dengan fasilitas kurang dalam
penanganan produk. 3
Fungsi fasilitasi pemasaran yang kurang seperti dalam hal: ketersediaan kredit pembiayaan, tidak adanya asosiasi, pelatihan pemasaran, penyediaan
jasa pemasaran, administrasi pemasaran dan perencanaan pengembangan, sistem informasi pemasaran yang tidak efisien.
Pendekatan fungsional functional approach menurut Kohls dan Uhl 2002 bermanfaat dalam mempertimbangkan bagaimana pekerjaan harus
dilakukan, menganalisis biaya-biaya tataniaga dan memahami perbedaan biaya
20 antar lembaga dan fungsi yang dilakukan oleh lembaga tataniaga. Klasifikasi
fungsi yang diterima secara luas adalah sebagai berikut: 1
Fungsi pertukaran yang terdiri dari fungsi pembelian dan fungsi penjualan. Fungsi pertukaran adalah kegiatan yang menyangkut transfer kepemilikan
atas produk dan kemampuan untuk bernegosiasi khususnya dalam penentuan harga.
2 Fungsi fisik merupakan kegiatan yang menyangkut penanganan,
perpindahan dan pertukaran produk secara fisik. Fungsi fisik menjawab permasalahan mengenai kapan, apa dan dimana dalam pemasaran. Fungsi
fisik terdiri dari: a
Fungsi penyimpanan bertujuan untuk membuat produk tersedia pada waktu yang diinginkan. Fungsi penyimpanan diperlukan untuk
menyimpan barang selama belum dikonsumsi atau menunggu untuk diangkut ke daerah pemasaran. Selama pelaksanaan penyimpanan
dilakukan beberapa tindakan untuk menjaga mutu, terutama hasil-hasil pertanian yang mempunyai sifat mudah rusak.
b Fungsi transportasi bertujuan untuk membuat produk tersedia pada
tempat yang sesuai. Jenis alat transportasi dan rute yang dipilih berpengaruh terhadap biaya transportasi. Adanya keterlambatan dalam
pengangkutan dan jenis alat angkut yang tidak sesuai dengan sifat barang yang diangkut dapat menimbulkan kerusakan dan penurunan mutu
barang yang bersangkutan. c
Fungsi pengolahan adalah kegiatan yang mengubah bentuk dasar dari produk.
3 Fungsi fasilitas merupakan fungsi yang memperlancar kinerja dari fungsi
fisik dan fungsi pertukaran. Fungsi fasilitas terdiri dari: a
Fungsi standarisasi merupakan suatu ukuran atau penentuan mutu suatu produk dengan berbagai bentuk, ukuran, kadar air, tingkat kematangan,
rasa, warna atau kriteria lainnya. Grading adalah tindakan menggabungkan suatu produk menurut standarisasi yang diinginkan oleh
pembeli. Fungsi ini menyederhanakan proses pembelian dan penjualan.
21 b
Fungsi pembiayaan dibutuhkan khususnya dalam kegiatan operasional pemasaran.
c Fungsi penanggungan risiko yaitu penerimaan atas kemungkinan
terjadinya kerugian karena kehilangan produk.. Risiko yang dihadapi dapat dibedakan menjadi risiko fisik dan risiko pasar. Risiko fisik terjadi
pada produk secara fisik karena kecelakaan dan bencana alam. Risiko pasar terjadi karena fluktuasi harga di pasar.
d Fungsi intelijensi pasar merupakan kegiatan dalam mengumpulkan,
mengolah dan menginterpretasikan data yang penting dalam memperlancar operasi dari proses tataniaga. Penetapan harga yang
efektif tergantung dari seberapa baik pembeli dan penjual memperoleh informasi. Penelitian pasar yang dilakukan untuk mengevaluasi saluran
tataniaga yang efektif, cara yang berbeda dalam melakukan suatu fungsi tertentu, sasaran pasar potensial untuk produk baru merupakan fungsi
yang lebih luas dari intelijensi pasar.
3.1.4. Struktur Pasar