152
BAB IV P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis dan memenuhi tuntutan pelayanan prima dari masyarakat, maka RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
sebagai instansi PK-BLU berkewajiban memenuhi persyaratan administratif yaitu kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan. Dengan tercapainya Lulus Akreditasi
Paripurna dari KARS Tahun 2015 dan revisitasi tahun 2016 serta audit mutu ISO 9001- 2008 oleh SGS sebagai tolak ukur dalam memenuhi kualitas pelayanan untuk kepuasan
masyarakat dan keselamatan pasien kedepan harus dipertahankan budaya kinerja sesuai dengan standar akreditasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJ Dr.Radjiman W. Lawang Tahun 2016 disusun sebagai pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewajiban untuk pelaksanaan program
kerja sesuai sasaran strategis, program dan kegiatan. Sistematika penyusunan laporan ini mengacu
pada surat
Sekretaris Ditjen
Pelayanan Kesehatan
Nomor PR.03.02I.180462016 tanggal 1 Desember 2016 tentang penyampaian perjanjian kinerja
Tahun 2016 dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 dan Permen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014.
Seluruh jajaran RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang telah bekerja giat untuk meningkatkan produktifitas secara efektif efisien khususnya dalam bidang pelayanan,
organisasi, sumber daya manusia,keuangan dan sarana prasarana.Guna mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi dari semua pihak melalui berbagai
perubahan yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten, sistimatis, terencana dan berkesinambungan.
Beberapa indikator capaian kinerja dapat disimpulkan sebagai berikut: Kinerja Direktorat Medik dan Keperawatan untuk pertumbuhan kunjungan rawat jalan
meningkat 105 dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk pertumbuhan kunjungan rawat darurat meningkat 102 . Sedangkan pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap tercapai
91 . Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi meningkat 113 , Pertumbuhan pemeriksaan ECT 11 selama Tahun 2016 karena adanya alat ECT baru untuk
premedikasi dan konvensional. Pertumbuhan rehab medik dan mental mencapai 118 . Dalam hal mendukung JKN untuk penulisan resep sesuai dengan formularium 95,38
153 sesuai dengan kebijakan dalam pemakaian obat formularium. BOR menurun mencapai
66,95 karena penurunan jumlah pasien rawat inap,\ dimana beberapa wilayah di Jawa Timur sudah mempunyai pelayanan Psikiatri.
Dalam rangka memenuhi mutu layanan dan mutu klinik di masyarakat beberapa indikator sesuai dengan harapan yaitu : Untuk mutu layanan emergency Respon Time tercapai 2,78
mnt, waktu tunggu rawat jalan 55,26 mnt, Length Of Stay masih terlalu lama yaitu 40,06 hari , waktu tunggu sebelum ECT 0,96 hari, waktu tunggu Laboratorium 0,74 jam sudah
cukup terpenuhi. Waktu Tunggu Hasil Radiologi 1,53 jam sudah terpenuhi. Untuk Mutu Klinik angka kematian di Gawat Darurat 0 tercapai, Angka kematian 48 jam hanya 0
‰.
Tidak ada kematian setelah dilakukan ECT . Angka Infeksi nosokomial untuk luka fixaxi 0,37 , dermatomikosis 0,02 , Scabies 0,01 dan postural hipotensi 0, sehingga
angka infeksi nosokomial masih dalam kriteria baik Haper 0,4 dengan skor maksimal 4 Kinerja Direktorat SDM dan Pendidikan dapat dilihat adanya program yang melampaui
target yaitu sebanyak 12 dari 42 indikator oleh karena adanya perubahan kebijakan dari Kemenkes RI dan meningkatnya kegiatan koordinasi untuk pencapaian akreditasi rumah
sakit. Untuk Ratio ketenagaan Di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang penghitungannya sudah menggunakan Analisa Beban Kerja ABK . Indikator yang
capaiannya melampaui target meliputi: pengelolaan legalisir dokumen 424, pengelolaan surat masuk 120, pembuatan surat tugas 113, pengelolaan dan pemberkasan pegawai
pensiun 109,pengeloaan entry data penerbitan jabatan fungsional 112, proses mutasi pegawai pindah ekternal pegawai pindah masuk RSJRW 167. Dan untuk pengelolaan
kesejahteraan pegawai 108, pemberian penghargaan Satya Lencana Karya Satya dan Bakti Husada 148, pemberian pegawai berprestasi 166,67, pembinaan pegawai
Indisipliner 452,38, Retensi pegawai 111,11, pengelolaan tata persuratan 116,59. Adapun Program Bagian SDM yang kurang dari target meliputi : Pemenuhan
kebutuhan tenaga PNS dan Non PNS, bezetting, desk, penetapan dan seleksi tercapai 0 hal ini di sebabkan untuk kebutuhan PNS kegiatan tergantung dari pusat tentang
penetapan formasi dan seleksinya dan pemerintah pada tahun 2015 menginstruksikan adanya moratorium, sedangkan kebutuhan tenaga Non PNS dilakukan seleksi apabila ada
kebutuhan dan ketersediaan anggaran. Pengelolaan Karis Karsu dan Karpeg tercapai 0 hal ini di sebabkan karena tidak ada pegawai yang mengusulkan. Pengelolaan mutasi
pegawai ekternal pegawai pindah keluar dari RSRW 25 hal ini disebabkan karena ada pegawai yang pindah keluar dari rumah sakit dan terjadinya kelonggaran dalam proses
mutasi eksternal meskipun ABK kurang. Pengelolaan mutasi pindah internal 33 hal ini disebabkan karena terlambatnya usulan mutasi internal dari unit kerja ke bagian SDM.
Pengelolaan kenaikan pangkat Reguler dan pangkat pilihan 51 hal ini disebabkan karena
154 proses kenaikan pangkat reguler di Kementerian Kesehatan memerlukan waktu yang
cukup lama dan kurangnya kesadaran pegawai terhadap penyusunan Dupak. Adapun untuk survey budaya kinerja 0 hal ini disebabkan karena penilaian implementasi budaya
kerja pegawai belum di lakukan penyusunan rumusan indikator penilaianya, Dialog kinerja supervisi manajerial 66,67 hal ini disebabkan karena padatnya kegiatan yang
bersamaan dengan kegiatan rumah sakit lainnya. Konseling pegawai 0 hal ini disebabkan belum adanya pegawai yang memerlukan konseling khusus. Revisi dokumen
Analisa Beban Kerja ABK 0 hal ini tidak dapat dilakukan setahun sekali karena padatnya kegiatan dan adanya aplikasi on line baru yang mengharuskan melakukan entry
ulang ABK. Pegawai yang di usulkan diklat pengembangan karier 31,03 hal ini disebabkan karena formasi CPNS dibatasi, target terlalu tinggi dan promosi jabatan
struktural baru dilaksanakan pada akhir tahun 2016. Program di Bagian Diklit untuk pertumbuhan peserta didik kedokteran mengalami
penurunan disebabkan penurunan kerjasama dengan institusi kedokteran dari 6 Fakultas kedokteran menjadi 5 fakultas kedokteran, layanan praktikan mahasiswa S1 psikologi juga
menurun karena dialihkan menjadi kunjungan sehari oleh institusi, sehingga angka kunjungan sehari pada tahun 2016 meningkat 56,40. Rata- rata jam pelatihan karyawan
1,84 jam tercapai 125 disebabkan karena banyaknya in house training dengan nara sumber internal untuk memenuhi persyaratan akreditasi sehingga seluruh pegawai
mendapat 3 pelatihan wajib. Penelitian yang dipubllikasikan tercapai 2 penelitian karena ada kerjasama penelitian dengan peneliti dari luar. Beberapa kemajuan dicapai dengan
meningkatnya jumlah praktikan S2 psikologi, D III dan S 1 keperawatan sedangkan untuk mahasiswa non medis tingkat capaiannya menurun karena pengallihan kegiatan menjadi
kunjungan sehari. Survey Kepuasan peserta didik tercapai 86 disebabkan perbaikan layanan
pendidikan meski masih ada beberapa keluhan dan saran yang perlu dipertimbangkan. Visitasi Penetapan Rumah Sakit Pendidikan belum dapat dilaksanakan ditahun 2016
disebabkan MoU tripartite yang mengacu pada PP No 93 tahun 2015, antara FK UWKS dan RSUD Sidoarjo dengan RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang baru terealisasi
pada bulan September 2016 dan Permohonan visitasi dilayangkan pada bulan Nopember 2016 dan pelaksanaan visitasi terjadwal pada tanggal 21 Januari 2017
. Kinerja Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum sesuai indikator Tingkat
Kesehatan BLU berdasarkan Perdirjen PB No. 34 Tahun 2014 dan ditetapkan dalam Target Kinerja dalam Rencana Kerja Tahun 2016. Target penetapan kinerja Tapja tahun
2016 diusulkan pada bulan Januari 2016 sebesar 84,3. Adapun realisasinya pada Tahun
155
2016 tercapai 80,62 kategori BAIK AA tetapi tidak mencapai target dengan rincian aspek keuangan tercapai 21,1 dan aspek pelayanan tercapai 59,52,
Pencapaian Indikator Kinerja Utama Direktur Utama selama Tahun 2016 dengan jumlah terkecil 83,75 skor 1,75 dan tertinggi 92,5 skor 2 dengan rata
– rata dengan nilai rata-rata indikator 1,75. Sedangkan untuk Indikator Kinerja Terpilih tercapai rata
– rata 95 dengan Nilai IKI : + 1,75.
Dari pagu anggaran pada tahun 2016 sebesar Rp 129.409.771.000,- per 31 Desember 2016 terealisasi Rp 121.958.222.459,- 96,56. Secara rinci berdasarkan sumber
anggaran APBN dari pagu Rp 71.983.233.000,- terealisasi Rp 68.000.776.167,- 98,72 sedangkan anggaran BLU menggunakan pagu Rp 57.426.538.000,- terealisasi Rp
53.957.446.292,- 96,56 . Dilakukan reskonsiliasi sarana prasarana yaitu Barang Milik Negara BMN secara berkala dengan aplikasi SIMAK-BMN SIMAN dan SAIBA
Rekonsiliasi realisasi anggaran setiap bulan dan setiap tri wulan baik secara internal maupun dengan KPPN Malang. Dilakukan audit secara internal oleh SPI dan dengan KAP
untuk pelaporan yang sudah berjalan. Pemanfaatan teknologi Informasi dalam setiap kegiatan pelayanan keuangan, pelayanan pengadaan Barang dan Jasa dan juga untuk
kegiatan di bawah Direktorat keuangan dan Administrasi Umum. Untuk mewujudkan pelayanan prima dan kepuasan pelanggan telah dilaksanakan survei
kepuasan pelanggan IKM dengan nilai 82,2 kategori BAIK . Dari total 96 penanganan
komplain yang masuk telah dapat direspon seluruhnya. Walaupun tidak semua komplain dapat ditangani dengan segera terutama yang berkaitan dengan sarana prasarana.Budaya
kinerja harus tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi untuk mempertahankan AKREDITASI PARIPURNA yang telah dicapai.
156
B. Langkah – langkah meningkatkan Kinerja