3 Maksud penyusunan laporan adalah agar diperoleh data dan bahan informasi penilaian
atas pencapaian kinerja organisasi yang disajikan dalam bentuk analisis capaian kinerja dari masing-masing direktorat sesuai dengan pernyataan penetapan kinerja. Penyusunan
dan penyampaian Penetapan Kinerja, serta Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2016 juga dimaksudkan agar sesuai peraturan
perundang-undangan dan disampaikan tepat waktu. Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah:
1. Untuk mengetahui capaian kinerja sesuai dengan indikator program yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis RSB tahun 2015-2019 dan RBA tahun 2016.
2. Untuk mengetahui keberhasilan program yang telah ditetapkan 3. Untuk mengetahui beberapa hambatan dan kegagalan dalam mencapai target yang
telah ditetapkan 4. Untuk menentukan langkah terobosan dan tindak lanjut penyelesaian masalah.
5. Untuk mewujudkan pelayanan prima, kepuasan pelanggan dan perbaikan yang berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi organisasi.
B. PERMASALAHAN UTAMA STRATEGIC ISSUED
Tahun 2016 adalah tahun kedua dari RSB RSJRW tahun 2015 – 2019. Berdasarkan
program kerja dalam Rencana Kinerja Tahun 2016 terdapat beberapa program yang perlu diupayakan peningkatan pelaksanaannya melalui beberapa strategi yang telah ditetapkan
dalam RBA Tahun 2016.
1. Permasalahan Utama Tahun 2016 Permasalahan dan hambatan yang dijumpai, antara lain :
1. Direktorat Medik dan Keperawatan
1 Penataan sistem rujukan berjenjang pasien JKN memberikan konsekuensi pada batasan pasien yang dapat dirujuk dan dirawat di rumah sakit dengan status PPK
tingkat III. 2 Pemenuhan kebutuhan SDM yang berbasis analisis beban kerja dan mutu
pelayanan di beberapa unit kerja belum optimal.. 3 Alat medis dan sarana prasarana penunjang pelayanan belum dapat dilakukan
secara optimal sehingga mempengaruhi mutu pelayanan. 4 Kurang optimalnya pencapaian program psikogeriatri sebagai unit unggulan di
RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Kendala terutama berkaitan dengan sarana prasarana dan promosi pemasaran.
4
2. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
Berdasarkan program kerja Direktorat Sumber Daya Manusia tahun 2016 terdapat beberapa program yang perlu diupayakan peningkatan pelaksanaannya,
melalui beberapa strategi yang telah ditetapkan dalam RBA, namun dalam pelaksanaannya berbagai permasalahan dan hambatan yang dijumpai pada awal
tahun 2016 adalah sebagai : 1 Dengan adanya pengembangan pelayanan di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat
Lawang maka di beberapa unit kerja mengalami kekurangan SDM, sedangkan kebijakan pemerintah yang menetapkan moratorium, sehingga formasi CPNS tahun
2016 tidak ada. 2 Adanya hambatan dalam pelaksanaan implementasi budaya kerja pelayanan prima
karena belum ada rumusan tentang indikator penilaiannya. 3 Belum semua pejabat struktural yang menduduki jabatan mendapatkan diklat bagi
pimpinan sejumlah 3 orang yang telah dipromosikan yaitu Kabid Medik, Kasie Pelayanan Medik dan Kasie Penunjang Medik.
4 Untuk beberapa asrama perlu perbaikan sejalan dengan akan dinaikkannya pola tarif pelayanan pendidikan termasuk asrama.
5 Penerbitan surat ijin belajar bagi PPDS mengalami hambatan karena yang bersangkutan meninggalkan tugas, sehingga ijin belajar harus dialihkan ke tugas
belajar. 6 Berkaitan dengan tugas belajar kendala yang dihadapi adalah belum terbitnya SK
Pemutusan tunjangan fungsional sementara dari peserta tugas belajar pembiayaan PPSDM Kemenkes dikarenakan belum ada surat keterangan meninggalkan tugas.
7 Visitasi penetapan RS Pendidikan tahun 2016 belum bisa dilakukan karena belum adanya kerjasama dalam bentuk Tripartit sesuai PP No. 93 tahun 2015.
8 Belum adanya Penyesuaian tarif pelayanan pendidikan sejak Tahun 2013 karena belum dihitung berdasarkan unit cost.
3. Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum