Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum

4

2. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan

Berdasarkan program kerja Direktorat Sumber Daya Manusia tahun 2016 terdapat beberapa program yang perlu diupayakan peningkatan pelaksanaannya, melalui beberapa strategi yang telah ditetapkan dalam RBA, namun dalam pelaksanaannya berbagai permasalahan dan hambatan yang dijumpai pada awal tahun 2016 adalah sebagai : 1 Dengan adanya pengembangan pelayanan di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang maka di beberapa unit kerja mengalami kekurangan SDM, sedangkan kebijakan pemerintah yang menetapkan moratorium, sehingga formasi CPNS tahun 2016 tidak ada. 2 Adanya hambatan dalam pelaksanaan implementasi budaya kerja pelayanan prima karena belum ada rumusan tentang indikator penilaiannya. 3 Belum semua pejabat struktural yang menduduki jabatan mendapatkan diklat bagi pimpinan sejumlah 3 orang yang telah dipromosikan yaitu Kabid Medik, Kasie Pelayanan Medik dan Kasie Penunjang Medik. 4 Untuk beberapa asrama perlu perbaikan sejalan dengan akan dinaikkannya pola tarif pelayanan pendidikan termasuk asrama. 5 Penerbitan surat ijin belajar bagi PPDS mengalami hambatan karena yang bersangkutan meninggalkan tugas, sehingga ijin belajar harus dialihkan ke tugas belajar. 6 Berkaitan dengan tugas belajar kendala yang dihadapi adalah belum terbitnya SK Pemutusan tunjangan fungsional sementara dari peserta tugas belajar pembiayaan PPSDM Kemenkes dikarenakan belum ada surat keterangan meninggalkan tugas. 7 Visitasi penetapan RS Pendidikan tahun 2016 belum bisa dilakukan karena belum adanya kerjasama dalam bentuk Tripartit sesuai PP No. 93 tahun 2015. 8 Belum adanya Penyesuaian tarif pelayanan pendidikan sejak Tahun 2013 karena belum dihitung berdasarkan unit cost.

3. Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum

Permasalahan umum di Bagian Keuangan dan Administrasi Umum adalah : 1 Kondisi bangunan banyak yang sudah lamatua sehingga untuk pemeliharaan dan rehabilitasi diperlukan biaya yang sangat besar, sedangkan alternatif pembiayaan sangat terbatas maka perlu diprioritaskan rehabilitasi bangunan sesuai peruntukkannya terutama untuk pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan. 5 2 Adanya peralatan kesehatan khususnya untuk penapisan diagnosis secara teknologi sudah tertinggal, sementara harga peralatan sangat mahal, sedangkan anggaran dari pemerintah untuk pengadaan peralatan sangat terbatas. 3 Penambahan fasilitas untuk pelayanan unggulan psikogeriatri dan pelayanan penunjang kesehatan jiwa membutuhkan biaya besar maka perlu diprioritaskan pengadaan sesuai peruntukannya terutama untuk pengembangan pelayanan medik maupun keperawatan yang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan.Tahun 2015 bagungan fisik Gedung Penunjang Psikogeriatri telah dibangun dan Tahun 2016 proses penggunaannya. 4 Proses penghapusan barang dan gedung birokrasinya panjang sehingga memperlambat kegiatan pengembangan selanjutnya. Masih dilakukan inventariris gedung , barang dan alat kesehatan yang akan diusulkan penghapusan. 5 Proses perijinan masih mengalami kendala dalam koordinasi dengan dinas perijinan setempat. Proses perijinan yang belum selesai pada tahun 2016 adalah perijinan Hidrant, IPAL, Penyimpanan B3 dan incinerator. 6 Fasilitas asrama mahasiswa masih terpencar, tidak terlokalisir menjasi satu dan lokasinya ada di wilayah ruang rawat inap, sehingga perlu dilakukan pemetaan ulang agar lokasi asrama mahasiswa menjadi satu area. 7 Terbatasnya anggaran untuk pengembangan pelayanan sehingga kegiatan tidak bisa dilakukan secara optimal. 8 Masih adanya usulan pengadaan barang dan modal yang tidak sesuai dengan Rencana Bisnis Anggaran berjalan. 9 Adanya keterlambatan proses revisi anggaran sehingga menghambat pelaksanaan pembayaran kepada pihak ke tiga, karena revisi menggunakan single system 10 Sumber dana investasi dari pendapatan BLU belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pengembangan Rumah Sakit. 11 Target yang telah ditetapkan dalam RBA tidak seluruhnya dapat tercapai, hal ini antara lain disebabkan karena penetapan target kurang realistis. 12 Belum adanya Master Plan RS yang menunjang perncanaan pengembangan Rumah Sakit. 13 Perbedaan pedoman RSB dengan RBA menyulitkan untuk singkronisasi Program dan Kegiatan Unit dan juga untuk keperluan pembuatan Pelaporan LAKIP LAPTAH Rumah Sakit. 14 Perlunya penyempurnaan aplikasi persediaan dan terintegrasinya aplikasi persediaan obat sebagai data dukung untuk Laporan Keuangan 6

2. Kondisi Badan Layanan Umum Tahun 2016. a. Kelembagaan.