119 Melengkapi perangkat komputer dengan UPS dan melakukan monitoring
Penggantian perangkat komputer dan printer dengan yang baru. Kegiatan pemeliharaan jaringan komputer selalu bertambah karena kebutuhan
sehingga membutuhkan bantuan pemeliharaan pihak ke-3 Dengan semakin meningkatnya jumlah kegiatan maka dilakukan optimalisasi
tenaga.
b. Pengembangan sarana dan penerapan IT Kondisi yang dicapai :
Pencapaian target pengembangan aplikasi tahun 2016 rata-rata tercapai 100 dengan target yang realistis dikarenakan keterbatasan programmer yang ada.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan di tahun 2016 sebagai berikut : Pengembangan aplikasi SIMRS di tahun 2016 telah menghasilkan fasilitas Rekam
Medis Elektronik untuk klinik rawat jalan dan berhasil diimplementasikan, sehingga disemester kedua dilanjutkan pengembangan SIMRS untuk admisi rawat inap,
billing system, penunjang medis. Aplikasi persediaan barang inventory sudah diimplementasikan diawal semester
tahun 2016 dengan dilakukan beberapa update dan perbaikan fasilitas pelaporan barang.
Pada semester kedua dilakukan pengembangan aplikasi penilaian kinerja atau EPI Elektronik Performance Individu dan telah diimplementasikan ke seluruh
pegawai di RSJ mulai bulan November 2016. Dilakukan kegiatan pemrograman untuk integrasi data kunjungan rawat jalan dan
rawat inap beserta kapasitas tempat tidur yang terintegrasi dengan aplikasi di Kementerian Kesehatan Dirjen Pelayanan Kesehatan.
Pada akhir tahun dilakukan pengembangan aplikasi SIRBA Sistem Informasi Rencana Bisnis Anggaran yang rencana implementasi tahun 2017.
Indikator Kinerja Tahun 2015
Tahun 2016 Target
Reali sasi
Capaian Target
Reali sasi
Capaian Kegiatan pemrograman software
800 1119
140 1000
1120 112
Pengembangan Aplikasi SIMRS EMR
1 0,7
70 0,8
0,8 100
Pemrograman aplikasi Inventory Persediaan Barang
1 0,9
90 1
1 100
Pemrograman Aplikasi Integrasi SIMRS
- -
- 1
1 100
Pemrograman Aplikasi e-PI Performance Individu
- -
- 1
1 100
Permasalahan :
120 Pengembangan aplikasi SIMRS pada tahun 2016 hanya dilakukan oleh seorang
programer dengan banyaknya fasilitas yang dikerjakan terutama pada sistem Rekam Medis Elektronik.
Seorang programer lain difokuskan pada pengembangan aplikasi Inventory, aplikasi EPI, aplikasi SIRBA dan juga melakukan pendampingan implementasi
kepada user.
Usulan Pemecahan Masalah
Pengembangan aplikasi SIMRS difokuskan pada penyelesaian dan pembatasan tambahan fasilitas sesuai kemampuan programer.
Pengembangan sarana dan penerapan IT. Renovasi bangunan ruang server.
Tidak tercapai pada tahun 2016 dikarenakan struktur bangunan yang tidak bisa dirubah, sehingga hanya dilakukan efisiensi tempat dengan pembelian server susun U Rack.
Pengadaan hardware komputer server.
Telah dilaksanakan dengan pembelian 2 server, 24 komputer, 2 laptop, 35 printer, dan perangkat lainnya.
Pengadaan software komputer OS Office.
Tidak tercapai pada tahun 2016 dikarenakan adanya efisiensi anggaran.
Pelatihan keahlian IT.
Tidak tercapai pada tahun 2016 dikarenakan belum adanya jenis pelatihan yang sesuai dan jadwal yang tidak sesuai.
Pemeliharaan sarana IT. Pengadaan bahan sparepart komputer : telah terlaksana sesuai kebutuhan usulan
bahan sparepart komputer seperti keyboard, mouse, harddisk, memory, mainboard, processor, dan lainnya.
Pengadaan bahan printer : telah terlaksana sesuai kebutuhan usulan bahan
sparepart printer seperti catridge, toner, tinta, dan lainnya.
Memfasilitasi internet langganan bandwith : telah dilaksanakan dengan
berlangganan dua sumber internet dari PT.Telkom Astinet Domestik 5 Mb dan PT.SBP 5 Mb.
Memfasilitasi langganan hosting website : telah dilaksanakan dengan berlangganan
1 tahun di CV. Capoeng Network Web Hosting Indonesia.
121
Unit Layanan Pengadaan ULP
Indikator Kinerja Kegiatan
Sub Kegiatan Unit Target
Realisasi thn 2016
Capaian Implementasi pelayanan
pada seluruh Instalasi Direktorat Keuangan
dan Administrasi Umum Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa
Jumlah pengadaan BJ dengan metode
pelelangan sederhana Pemilihan
LangsungSeleksi Sederhana
21 26
123,8 Jumlah pengadaan BJ
dengan metode Penunjukan langsung
1 1
100 Jumlah pengadaan BJ
dengan metode Pengadaan langsung
30 46
153,33 Jumlah pengadaan BJ
dengan metode pembelian langsung
950 1050
110,52 Jumlah Pengadaan
melalui InaprocE Catalog
21 43
204,76 Penyusunan dan
Analisa SPM Pengadaan
4 4
100 Penilaian Kinerja ULP
dan Pelaporan ULP 12
12 100
Analilisa kinerja Layanan pengadaan tahun 2016 :
No Capaian Kinerja
Faktor Penyebabpermasalahan Rencana Tindak Lanjut
1.
Jumlah Pengadaan BJ dengan metode
Lelang Sederhana 123,8
- Melebihi target dikarenakan adanya penggunaan Saldo Awal BLU
- Melakukan koordinasi prediksi atas penggunaan Saldo awal BLU
2
Jumlah pengadaan BJ dengan metode
Pengadaan langsung 153,33
- Melebihi target
dikarenakan ada
beberapa pekerjaan konsultan yang dialihkan ke pengadaan langsung
karena nilainya dibawah 50 juta - Dan adanya penggunaan saldo awal
BLU yang masuk kegiatan Pengadaan Langsung
- Mengelompokkan kegiatan
pengadaan yang nilainya sesuai dengan batasan nilai paket.
- Melakukan koordinasi prediksi atas penggunaan Saldo awal BLU
3
Jumlah Pengadaan BJ dengan Pembelian
Langsung 110,52
- Melebihi target dikarenakan banyak pembelian obat-obatan dan barang
yang bersifat Cito mendesak dengan cukup menggunakan kwitansi
- Melakukan analisa dan perubahan target di tahun berikutnya.
4
Jumlah Pengadaan melalui InaprocE
Catalog 204,76
- Melebihi target
dikarenakan banyaknya item barang dalam paket
pengadaan yang dikeluarkan dari kegiatan pelelangan pengadaan
langsung karena ada di e catalog dan prosesnya wajib dilakukan dengan e
catalog dimana 1 SPP bisa lebih dari satu proses entry kelompok e catalog
- Menyusun target kinerja pada tahun yang
akan datang
dengan memperhatikan barang-barang yang
ada di e catalog.
122
KOMITE K3 RS : Kecelakaan kerja Pegawai :
Pada Tahun 2016 tidak ada kejadian kecelakaan pegawai, sehingga angka capaian 0. Tidak aada kecelakaan pegawai di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Pelatihan K3RS Simulasi Penanggulangan Bencana
Kondisi yang tercapai Kegiatan pelatihan dan penanggulangan bencana rumah sakit dilakukan kepada seluruh
pegawai yang meliputi simulasi penanggulangan kebakaran dan gempa.
Indikator Kinerja Tahun 2015
Tahun 2016 Target
Realisasi Capaian
Target Realisasi
Capaian Pelatihan K3RS Simulasi
Penanggulangan Bencana 1 Pelatihan
2 Pelatihan
200 2
Pelatihan 2
Pelatihan 100
Dalam rangka mempertahankan akreditasi paripurna untuk re visitasi Akreditasi Rumah Sakit versi8 2012 diadakan simulasi Penanggunalangn Bencana 2 kali tauh 2016.
Pelaksanaan Medical Check Up Pegawai RS
Dari 178 pegawai yang diajukan untuk pemeriksaan kesehatan, pegawai yang dinyatakan FIT sebesar 96 sedangkan yang UNFIT sebesar 4. Prosentase tersebut hanya untuk
pegawai yang mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan. Pegawai yang dinyatakan UNFIT dengan pertimbangan yang bersangkutan mempunyai risiko menyebarkan infeksi
virus Hepatitis B terhadap pasien, dan lingkungan kerjanya KOMITE PPI :
Indikator Tahun 2016
Tahun 2016 Target
Realisasi Capaian
Target Realisasi
Capaian pencegahan dan
pengendalian infeksi 1
1 100
1 1
100 kewaspadaan standar
1 1
100 1
1 100
surveilens 1
1 100
1 1
100 penggunaan
antimikroba yang rasional
1 1
pendidikan dan 1
1 100
1 1
100
123
pelatihan Infeksi Nosokomial
Luka fixaxi 0,37, dermatomikosis, 0,02,
scabies,0,01, postural hipotensi 0
4 4
4 4
4 4
Luka Fiksasi :
Kejadian Infeksi luka fiksasi pada tahun 2016 tercapai 3,7 ooo, pada tahun 2015 belum dilakukan pemantauan infeksi luka fiksasi. Capaian ini masih di bawah target capaian
yaitu 5 oo, kejadian luka fiksasi terbanyak terjadi di ruang IPCU dimana kondisi pasien yang masih gaduh gelisah. Pencegahan penyakit:
- Pemantauan pada pasien yang dilakukan fiksasi - Evaluasi terapi segera pada pasien yang dilakukan fiksasi
- Perawatan luka fiksasi dengan teknik aseptik terkendala set rawat luka steril tidak selalu tersedia.
Tindak lanjut : - Pemantauan fiksasi pada pasien sesuai dengan SPO yang sudah ditentukan.
- Set rawat luka disterilkan bila diperlukan
Dermaomikosis :
Capaian kejadian dermatomikosis pada tahun 2016 sebesar 0,17 ooo, capaian pada tahun 2015 belum ada data karena belum dilakukan pemantauan. Capaian ini masih di
bawah standar yaitu 5 ooo.
Pencegahan penyakit: - Ganti pakaian pasien setiap hari sulit terwujud, terkendala dengan jadwal pencucian.
- Pengobatan jamur kulit pagi dan sore jangka waktu lama tidak selalu konsisten. - Pasien bertukar pakaian, bertukar tempat tidur sulit dicegah.
Tindak lanjut : - Ganti pakaian pasien harus setiap hari untuk menghindari kulit lembab.
124 - Pengobatan jamur kulit harus konsisten.
- Penggunaan sabun dengan sulfur sabun hijau untuk pasien dengan dermatomikosis
Skabies :
Kejadian skabies pada tahun 2016 sebanyak 0,14 ooo, terjadi peningkatan kejadian dari pada tahun sebelumnya, capaian ini masih di bawah standart yaitu 5 ooo. Hal ini
dimungkinkan perilaku pasien bertukar linen baju, handuk, tempat tidur. Pencegahan penyakit:
- Screening pasien dengan scabies tidak dilakukan. Pasien dari dinas sosial baru datang langsung masuk ruang rawat inap, rata-rata didapatkan gatal dan bisa
salah satunya disebabkan oleh skabies. - Penggunaan linen terutama handuk tidak dipisahkan.
- Penegakan diagnosa scabies dan pemberian obat tidak segera - Obat diberikan di waktu pagi hari, sehingga tidak efektif, seharusnya diberikan
sore hari menjelang malam. Tindak lanjut :
- Deteksi dini tanda dan gejala skabies pada pasien. - Penerapan Bundle Infeksi Scabies
Postural Hipotensi :
Tidak ada kejadian hipotensi postural Pencegahan penyakit:
- Pemantauan tekanan darah pada pasien yang mendapatkan terapi psikofarmaka tidak dilaksanakan secara konsisten
- Keluhan hipotensi postural tidak dilaporkan Tindak lanjut :
- Monitoring tekanan darah terhadap pasien yang mendapatkan obat psikofarmaka setiap hari
- Bila ada gejala hipotensi postural segera dilaporkan
125
Satuan Pemeriksaan Intern SPI a. Jumlah kegiatan reviu laporan keuangan
Kondisi yang dicapai:
Realisasi kegiatan reviu laporan keuangan dan laporan kegiatan tahun 2016 tercapai 100 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2015 tercapai 83,3 . Target
tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan target tahun 2015, hal ini disebabkan karena reviu laporan keuangan tidak dilakukan setiap bula tetapi dilakukan
setiap tribulan mengikuti laporan tribulan keuangan.
No Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian Target
Realisasi Capaian
1 Jumlah reviu laporan
keuangan 12
kegth 10
kegth 83,3
6 kegth
6 kegth
100
Permasalahan :
Waktu antara selesainya penyusunan laporan keuangan dengan batas waktu pengirimanpembahasan oleh itjen sangat singkat sehingga waktu yang tersedia
untuk kegiatan reviu oleh SPI sangat singkat juga Kompetensi tenaga SPI untuk melakukan reviu laporan keuangan belum merata
Usulan Pemecahan Masalah
Kegiatan monitoring penggunaan anggaran yang dilakukan setiap bulan dirancang sedemikian rupa agar dapat menghasilkan data yang dapat dipergunakan sebagai
data reviu laporan keuangan, sehingga pada saat akhir semestertahun tidak perlu meriviu dari awal.
Memberikan pengalaman melakukan reviu Laporan keuangan
b. Jumlah kegiatan pemeriksaan fisik persediaan Kondisi yang dicapai