Penetapan sumber daya manusia Pengadaan koleksi bahan bacaan

58 sekolah, di mana visi misinya sesuai dengan visi misi perpustakaan sekolah. Tujuan perpustakaan kelas adalah untuk mendekatkan siswa pada buku bacaan dan sebagai upaya peningkatan minat membaca siswa.

b. Penetapan sumber daya manusia

Pada hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa secara garis besar jawaban guru menyatakan bahwa pembentukan pengurus perpustakaan kelas tidak dilakukan karena perpustakaan kelas masih bagian dari program perpustakaan sekolah, sehingga pengurus perpustakaan kelas mengikuti sesuai dengan struktur organisasi yang ada di perpustakaan sekolah. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari putakawan bahwa kepala perpustakaan dan petugas perputakaan sesuai dengan yang ada di perpustakaan sekolah. Peneliti juga melakukan studi dokumentasi yang berupa dokumen terkait struktur organisasi di perpustakaan sekolah lampiran 8. Pada dokumen dijabarkan bahwa struktur organisasi yang ada di perpustakaan sekolah meliputi kepala sekolah, kepala perpustakaan sekolah, dan petugas layanan, seperti petugas layanan teknis, petugas layanan pemustaka, serta petugas layanan TIK. Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi diperoleh data bahwa penetapan pengurus perpustakaan kelas secara khusus belum dilakukan, akan tetapi masih sesuai dengan struktur organisasi yang ada di perpustakaan sekolah.

c. Pengadaan koleksi bahan bacaan

Secara garis besar, berdasarkan hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa bahan bacaan yang diperbolehkan ada adalah bahan bacaan yang layak dibaca oleh siswa kecuali komik yang unsur mendidiknya kurang dan cerita-cerita 59 yang tidak sesuai dengan usia siswa. Akan tetapi, untuk komik pengetahuan diperbolehkan sekolah. Untuk sumber pengadaannya berasal dari sumbangan siswa. Senada dengan pendapat dari guru, pustakawan juga mengungkapkan bahwa bahan bacaan bersumber dari sumbangan siswa, di mana bahan bacaan tersebut meliputi buku-buku pengetahuan, buku-buku cerita kecuali komik fiksi. Data di atas diperkuat dengan adanya dokumentasi berupa dokumen tentang program sedekah buku lampiran 8. Pada dokumen tersebut disebutkan bahwa “seluruh siswa menyedekahkan minimal satu buku untuk melengkapi buku di “pojok baca” setiap kelasnya masing-masing”. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diperoleh data bahwa kolesksi bahan bacaan yang diperbolehkan ada adalah bahan bacaan yang layak dibaca oleh siswa usia sekolah dasar, seperti buku cerita maupun buku pengetahuan. Untuk bahan bacaan yang tidak diperbolehkan adalah bahan bacaan seperti komik yang tidak memiliki unsur pendidikan. selain itu, untuk sumber pengadaannya berasal dari sumbangan siswa.

d. Pengadaan sarana dan prasarana