Temuan Penelitian Keterbatasan Penelitian

96 yang ada, guru sebagai penanggung jawab pelaksanaan perpustakaan kelas juga diperbolehkan untuk memodifikasi kegiatan budaya membaca agar semakin menarik perhatian siswa. Akan tetapi, permasalah yang ada adalah terkait dengan alokasi waktu yang terkadang masih kurang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Waktu budaya membaca yang harusnya hanya 15 menit, namun pada pelaksanaanya terkadang melebihi bahkan samapi 30 menit.

E. Temuan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menemukan fakta yang berkaitan dengan impelmentasi program perpustakaan kelas dalam menumbuhkan minat membaca siswa, akan tetapi penemuan ini tidak dapat dibahas dalam pembahasan dikarenakan fakta yang ditemukan ini tidak termasuk dalam indikator penelitian. Fakta ini adalah di kelas VA ditemukannya beberapa kumpulan berbagai macam buku yang diletakkan dalam kardus. Berdasarkan keterangan siswa Ay, kumpulan buku ini merupakan beberapa koleksi siswa yang dikumpulkan menjadi satu dan kemudian akan dipinjamkan kepada siswa lain. Ay menambahkan bahwa buku- buku tersebut merupakan koleksi pepustakaan keliling yang dibuat oleh siswa, di mana perpustakaan keliling ini akan memberikan siswa lain kesempatan untuk meminjam buku dengan uang sewa. Kentuannya adalah siswa kelas VA dapat meminjam buku yang ada dengan uang sewa Rp500,00 sedangkan untuk siswa selain kelas VA dapat mendapatkan buku dengan uang sewa Rp1.000,00. Akan tetapi, dengan berjalannya waktu guru kelas VA yaitu Bu Pt memberikan teguran kepada siswa tersebut untuk tidak meminjamkan buku tersebut kepada kelas 97 lainnya terutama kepada kelas dibawahnya karena dirasa memberatkan siswa dan hanya memperbolehkan untuk meminjamkannya pada siswa kelas VA saja.

F. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian yang berjudul “Implementasi Program Perpustakaan Kelas dalam Menumbuhkan Minat Membaca Siswa SD Negeri Percobaan 3” ini masih terdapat kekurangan yang dikarenakan keterbatasan dari peneliti. Kekurangan tersebut di antaranya adalah pada pelaksanaannya peneliti hanya dapat melakukan penelitian di kelas IVA, IVB, VA, dan VB. Hal ini disebabkan program perpustakaan kelas secara maksimal baru dilaksanakan pada kelas tinggi, sedangkan pada kelas awal kegiatan perpustakaan kelas masih terbatas pada membaca bahan bacaan saja dan belum ada kegiatan meringkas sesuai dengan kebijakan sekolah. Peneliti juga tidak dapat melakukan penelitian di kelas VI dikarenakan waktu penelitian berada pada semester 2, di mana siswa kelas VI sedang melakukan persiapan ujian yang kemudian berdampak pada tidak dilaksanakannya program perpustakaan kelas. Kekurangan peneliti lainnya adalah dari 14 kali observasi peneliti hanya dapat melakukan observasi dengan pengamat tambahan sebanyak 8 kali observasi. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan yang harus dilakukan oleh pengamat lainnya. 98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan perpustakaan kelas di SD Negeri Percobaan 3 meliputi sebagai berikut.

1. Perencanaan perpustakaan kelas

Pada aspek perencanaan perpustakaan kelas yang dilakukan sekolah adalah sebagai berikut ini: a. Menetapkan visi misi yang sesuai dengan visi misi perpustakaan sekoah, yaitu visinya adalah terwujudnya perpustakaan sebagai sumber informasi dan pembentk karakter luhur dan misinya adalah membangun minat dan kebiasaan membaca siswa dan menjadikan perpustakaan sebagai sarana edukasi, informasi, dan rekreasi. Selain itu, menetapkan tujuan perpustakaan sekolah yaitu untuk mendekatkan siswa pada buku bacaan dan sebagai upaya meningkatkan minat membaca siswa. b. Sumber daya manusia direncanakan berasal dari dalam sekolah, yaitu sesuai dengan struktur organisasi perpustakaan sekolah. c. Pada perencanaan, koleksi bahan bacaan berupa buku-buku layak dibaca siswa sekolah dasar yang berasal dari sumbangan siswa. d. Pengadaan sarana dan prasarana direncanakan berupa rak buku dan buku besar untuk mencatat peminjaman yang bersumber dari dana sekolah. e. Rencana kegiatan perpustakaan kelas berupa kegiatan budaya membaca yang meliputi siswa membaca mandiri, guru bercerita, dan siswa meringkas.