17 dengan pedapat di atas, Darmono 2004: 41-43 menyatakan bahwa selain kepala
perpustakaan sekolah, ada tiga bagian layanan lainnya yaitu bagian layanan tata usaha, bagian layanan pembaca dan bagian layanan teknis. Dapat disimpulkan
bahwa petugas perpustakaan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu petugas layanan teknis, petugas layanan pembaca, dan petugas tata usaha.
Petugas layanan teknis memiliki tugas untuk pengadaan dan pengelolaan bahan perpustakaan. Petugas layanan pembaca memiliki beberapa tanggung
jawab, seperti memberikan lanyanan sirkulasi peminjaman, layanan referensi dan layanan membaca. Sedangkan, petugas tata usaha bertugas untuk memelihara
sarana dan prasarana, menjaga kebersihan, melakukan kegiatan surat menyurat, melakukan pembukuan, keuangan dan sebagainnya.
6. Koleksi Bahan Bacaan
Bahan bacaan merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam sebuah perpustakaan. Melalui bahan bacaan ini, dapat dijadikan sebagai
suatu aspek penting dalam menumbuhkan ketertarikan dan minat membaca dalam diri siswa. Oleh sebab itu, penting untuk memilih bahan bacaan yang sesuai
dengan usia dan tingkat perkembangan siswa. Pemilihan bahan bacaan yang baik haruslah dipilih secara cermat. Menurut
Dwi Sunar Prasetyono 2008: 87, ada dua prinsip yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih bahan bacaan yang baik, sehat, bermanfaat, dan memenuhi
kebutuhan anak. Prinsip tersebut di antaranya adalah memilih jenis bahan bacaan yang sehat dan bahan bacaan yang mendidik. Bahan bacaan yang sehat yaitu
bahan bacaan yang memiliki manfaat positif bagi pembaca serta mampu
18 membantu dalam megembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembacanya.
Sedangkan, bahan bacaan yang mendidik adalah bahan bacaan yang mampu memberikan cara pandang baru, penuh inspiratif, mengandung pengetahuan yang
baik serta tidak bertentangan dengan nilai moral dan etika. Untuk anak yang sudah masuk SD, kriteria bacaan yang sesuai ialah R.
Masri Sareb Putra, 2008: 124 yaitu: 1 sedikit, bahkan tidak ada gambar, banyak kata; 2 tingkat kesulitan bahasa dan alur sesuai dengan usia anak; 3
mengajarkan kebijakan karakter baik; dan 4 tidak mengandung kekerasan dan pornografi. Keempat kriteria tersebut dapat dijadikan sebagai ukuran dalam
menentukan jenis bacaan yang sesuai dengan selera siswa dan tentunya layak untuk dibaca oleh siswa.
Melalui pemenuhan bahan bacaan ini diharapkan mendukung upaya menumbuhkan minat baca, di mana siswa akan lebih tertarik untuk membaca jika
bahan bacaan yang diberikan sesuai dengan selera siswa. Tentunya hal ini sesuai dengan fungsi perpustakaan sekolah, yakni untuk kepentingan pendidikan
edukasi dan hiburan rekreasi Dian Sinaga, 2011: 49. Beberapa jenis bahan bacaan yang dapat dijadikan sebagai koleksi dalam perpustakaan di antaranya
adalah: a.
Buku teks text book Buku teks merupakan salah satu bentuk bacaan yang sering disebut dengan
buku pelajaran. Menurut Farida Rahim 2007: 86, di Indonesia buku teks umumnya dikemas menjadi suatu paket yang terdiri atas buku pelajaran yang
diajarkan di kelas termasuk buku Bahasa indonesia. Sedangkang, pendapat lain
19 mengungkapkan bahwa buku teks text book terbagi menjadi dua, yaitu buku teks
utama dan buku teks pelengkap Dian Sinaga, 2011: 50. Buku teks utama merupakan buku yang digunakan oleh siswa maupun guru sebagai pegangan atau
sumber belajar utama, sedangkan buku pelengkap adalah buku yang hanya sebagai pelengkap dari buku utama. Menurut Andi Prastowo 2012: 124 tujuan
buku teks pelengkap adalah untuk membantu meningkatkan wawasan pembacannya. Dapat disimpulkan bahwa buku teks pelengkap selain digunakan
untuk melengkapi buku teks utama juga dapat digunakan untuk memperluas wawasan pembaca.
b. Buku Bacaan
Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah dan fiksi
Sumardjo, dkk, 2006: 13. 1
Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan budaya sekitar kita Andi Prastowo, 2012: 123. Pendapat di atas
kemudian diperjelas oleh pendapat dari Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar 2013: 11 yaitu buku nonfiksi disusun atas dasar hasil pengamatan dan
bahkan hasil penelitian mendalam untuk menjaga kebenaran fakta yang ditulisnya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa buku nonfiksi ini merupakan
buku yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan oleh penulisnya karena data yang dipaparkan merupakan fakta atau kenyataan yang benar-
benar terjadi.
20 2
Buku fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi pengembangan
daya pikir ilmiah Sumardjo, dkk, 2006: 13. 3
Buku fiksi adalah buku yang memuat cerita rekaan yang dibuat oleh penulis pengarang, di mana cerita di dalamnya menjadi hidup karena khayalan
imajinasi, angan-angan, atau fantasi penulis Yaya Suhendar, 2014: 60. Dapat disimpulkan bahwa buku fiksi adalah kebalikan dari buku nonfiksi, di
mana buku fiksi ini ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan. c.
Buku Referensi Buku referensi atau sering disebut juga dengan buku rujukan merupakan
salah satu buku yang biasa terdapat di dalam sebuah perpustakaan. Buku referensi atau rujukan adalah buku-buku yang memuat informasi secara khusus sehingga
dapat menjawab atau merujuk secara langsung bagi pembacannya Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, 2013: 12.
d. Majalah Anak
Majalah menurut Dian Sinaga 2011: 54 merupakan koleksi referensi yang terbit secara berkala dan di dalamnya disajikan informasi yang mutakhir atau
bahan bacaan yang masih hangat current reading materials. Sedangkan, pendapat lain mengungkapkan bahwa majalah sebagai bahan bacaan mempunyai
daya tarik tersendiri bagi anak-anak Farida Rahim, 2007: 94. Daya tarik yang dimaksudkan di atas adalah mulai dari tampilan visualnya pemilihan gambar,
warna, desain tampilan, gaya bahasa, serta isinya berbeda dengan bahan bacaan lainnya.
21 e.
Surat Kabar Surat kabar merupakan bahan bacaan yang efektif dalam pembelajaran
membaca Farida Rahim, 2007: 94. Surat kabar sering dimanfaatkan oleh guru sebagai bahan untuk melatih keterampilan membaca siswa dan melatih
pemahaman siswa terhadap suatu berita. Menurut Dian Sinaga 2011: 54, berita- berita yang dimuat di dalamnya merupakan berita-berita yang populer dan
mutakhir. Sehingga, selain pembaca dapat melatih keterampilan membaca dan memahami isi bacaan, pembaca juga dapat mengetahui berita-berita terkini.
7. Sumber Pengadaan Bahan Bacaan