38 digunakan pengambilan sampel juga dapat secara purposive dan snowball. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah triangulasi gabungan, baik triangulasi teknik maupun triangulasi sumber. Analisis data bersifat induktif atau berdasarkan
fakta yang ada kemudian dilakukan penelitian secara mendalam, lalu digabung menjadi sebuah teorihasil laporan penelitian dengan cara deskripsi menggunakan
kata-kata bukan angka.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Percobaan 3 yang beralamatkan di Jl. Kaliurang Km. 17, Sukunan, Pakem, Sleman, Yogyakarta pada bulan
Februari 2017. SD Negeri Percobaan 3 dipilih menjadi tempat penelitian ini karena di sekolah ini telah dilakukan pengadaan dan pengembangan perpustakaan
sekolah. Salah satu pengembangan perpustakaan sekolah ini adalah diselenggarakannya perpustakaan kelas di SD Negeri Percobaan 3.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian merupakan seseorang atau sesuatu yang darinya diperoleh keterangan. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
pustakawan; guru kelas IVA, IVB, VA, dan VB; serta siswa kelas IVA, IVB, VA, dan VB.
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pustakawan SD Negeri Percobaan 3 dan guru kelas SD Negeri Percobaan 3 dikarenakan
dianggap lebih memahami terkait dengan pengelolaan perpustakaan kelas. Subjek
39 penelitian lainnya adalah siswa SD Negeri Percobaan 3 karena siswa adalah orang
yang sasaran dari diselenggarakannya perpustakaan kelas. Objek penelitian ini adalah pengelolaan perpustakaan kelas di SD Negeri
Percobaan 3. Pengelolaan perpustakaan kelas di SD Negeri Percobaan 3 ini dapat dilihat dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari perpustakaan kelas.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
Sugiyono, 2014: 308. Pada dasarnya, teknik pengumpulan data memiliki arti yang sama dengan metode pengumpulan data. Menurut Suharsimi Arikunto
2010: 100, metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Berdasarkan penjabaran di atas dapat
disimpulkan bahwa teknik pengumpulan data atau metode pengumpulan data adalah suatu langkah yang dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengumpulkan
data-data yang diperlukan sebagai penunjang dalam penelitian yang dilakukan. Pada penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan beberapa teknik
pengumpuan data. Teknik pengumpulan data tersebut di antaranya adalah:
1. Observasi
Observasi observation atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 220. Selain itu, berdasarkan pendapat Haris Herdiansyah 2010: 131-132
40 mendefinisikan observasi adalah sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan
mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Dapat disimpulkan bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data
yang melibatkan pancaindra dengan cara melihat, pengamatan, mencermati dan merekam kegiatan yang sedang berlangsunguntuk suatu tujuan tertentu.
Dalam penelitian ini, observasi digunakan peneliti sebagai salah satu teknik pengumpulan data melalui pengamatan yang telah terencana. Pengamatan
yang terencana dapat disebut juga dengan observasi terstruktur. Oleh karena itu, observasi ini membutuhkan panduan atau pedoman observasi yang telah dibuat
oleh peneliti dan dapat berupa lembar observasi.
2. Wawancara
Wawancara atau yang dalam bahasa Inggris sering disebut dengan interview. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering
digunakan dalam penelitian. Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang berupa menanyakan sesuatu kepada narasumberresponden.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneiti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil Sugiyono,
2014: 194.
Menurut Haris Herdiansyah 2015: 26, wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar
ketersediaan dan dalam setting alamiyah, di mana arah pembicaraan mengacu kepada tjuan yang telah ditetapkan. Sehingga, dapat diambil kesimpulan adalah
41 suatu interaksi komunikasi diantara dua orang atau lebih untuk mengetahui hal-hal
dari responden secara lebih mendalam dengan tujan tertentu. Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya
atau menanyakan sesuatu kepada responden. Berdasarkan jenisnya, wawancara dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah
wawancara yang pewawancaranya telah memiliki daftar pertanyaan yang harus ditanyakan kepada responden dan telah tersusun secara sistematis. Wawancara
semiterstruktur merupakan wawancara menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana narasumber diminta pendapat dan ide-idenya. Wawancara tidak
terstruktur kebalikan dari jenis wawancara terstruktur, di mana wawancara yang dilakukan tidak menggunakan pedoman wawancara atau pedoman wawancara
yang hanya dibuat garis-garis besarnya saja. Pada penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti guna
memperoleh data adalah teknik wawancara semiterstruktur. Wawancara ini digunakan untuk menemukan permasalahan terbuka, di mana peneliti dapat
mengajukan pertanyaan di luar dari pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnnya untuk mendapatkan pendapat dan ide-ide dari subjek penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana
responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari Sukardi, 2011: 81.
Djam‟an Satori dan Aan Komariah 2011: 149 menyatakan bahwa studi
42 dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam
permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Dokumentasi ini
dapat digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dengan data yang telah berlalu.
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang akan memperkuat perolehan data-data sebelumnya dan
tentunnya yang relevan dengan data yang dibutuhkan. Sedangkan, dokumen- dokumen tersebut dapat berupa foto, dapat juga berbentuk dokukmen tertulis
lainnya seperti arsip-arsip dari objek penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data Suharsimi Arikunto, 2010: 101. Sugiyono 2014:
148 mengungkapkan bahwa insrtumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam mamupun sosial yang diamati. Berdasarkan
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data yang relevan
dengan teknik pengumpulan data yang digunakan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman
observasi, pedoman wawancara dan alat yang mendukung dalam dokumentasi seperti alat perekam, kamera dan alat tulis. Penjelasan lebih lanjut terkait
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
43
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan peneliti dalam memperoleh data dari siswa atau guru melalui kegiatan pengamatan pelaksanaan perpustakaan kelas secara
langsung. Sebelum melakukan kegiatan observasi, peneliti harus membuat terlebih dahulu pedoman observasi. Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman
observasi: Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Observasi
Aspek yang Diamati
Indikator Subindikator
Item Nomor
Item
Pelaksanaan perpustakaan
kelas. Kesesuaian dengan visi
misi dan tujuan. Kesesuaian
pelaksanaan perpustakaan kelas dengan visi
misi. 1
1
Kesesuaian pelaksanaan
perpustakaan kelas
dengan tujuan.
1 2
Sumber daya manusia yang tersedia.
Pengurus perpustakaan kelas. 1
3 Koleksi bahan bacanan
yang tersedia. Jenis koleksi bahan bacaan
yang tersedia. 1
4 Sumber
pengadaan koleksi
bahan bacaan. 1
5 Anggaran
yang digunakan
untuk koleksi bahan bacaan. 1
6 Pengelolaan
koleksi bahan
bacaan 1
7 Sarana
dan prasarana
yang tersedia. Jenis sarana dan prasarana
yang tersedia. 1
8 Sumber pengadaan sarana dan
prasarana. 1
9 Anggaran
yang digunakan
untuk sarana dan prasarana. 1
10 Pelaksanaan
kegiatan perpustakaan kelas.
Jenis kegiatan perrpustakaan kelas.
1 11
Tata cara
penyelenggaraan kegiatan perpustakaan kelas.
1 12
Waktu penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan kelas. 1
13 Tempat
penyelenggaraan kegiatan perpustakaan kelas.
1 14
44 Layanan perpustakaan kelas.
1 15
Fungsi kegiatan perpustakaan kelas.
1 16
Kelebihan dari perpustakaan kelas.
1 17
Kemudahan dari perpustakaan kelas.
1 18
Kekurangan dari perpustakaan kelas.
1 19
Hambatan dari perpustakaan kelas.
1 20
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan poin-poin singkat dari informasi yang akan dikumpulkan oleh peneliti. Kisi-kisi pedoman wawancara terkait dengan
pengelolaan perpustakaan kelas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara
No Aspek
Indikator Sumber Data
Guru Pustakawan
Item No. Item
Item No. Item
1. Perencanaan
Perpustakaan Kelas
Penetapan visi misi dan tujuan.
3 1, 2, 3
3 1, 2, 3
Penetapan sumber daya manusia.
1 12
1 12
Pengadaan koleksi
bahan bacaan. 3
13, 14, 15 3
13, 14, 15 Pengadaan sarana dan
prasaran. 4
16, 17, 18, 19
4 16, 17, 18,
19 Rencana
kegiatan perpustaakaan kelas.
6 4, 5, 6, 7,
8, 9 6
4, 5, 6, 7, 8, 9
2. Pelaksanaan
Perpustakaan Kelas
Visi misi dan tujuan. 4
20, 21, 22, 23
4 20, 21, 22,
23 Sumber daya manusia
yang tersedia. 1
32 1
32 Koleksi bahan bacanan
yang tersedia. 6
33, 34, 35, 36, 37, 38
6 33, 34, 35,
36, 37, 38 Sarana dan prasarana
yang tersedia. 6
39, 40, 41, 42, 43, 44
6 39, 40, 41,
42, 43, 44
45 Pelaksanaan
kegiatan perpustakaan kelas.
9 24, 25, 26,
27, 28, 29, 45, 46, 47
9 24, 25, 26,
27, 28, 29, 45, 46, 47
Identifikasi kelebihan. 1
10 1
10 Identifikasi kekurangan.
1 11
1 11
Identifikasi kemudahan 1
30 1
30 Identifikasi hambatan
1 31
1 31
3 Evaluasi
Perpustakaan Kelas
Kesesuaian visi misi dan tujuan
1 48
1 48
Kesesuaian sumber daya manusia
1 49
1 49
Kesesuaian koleksi
bahan bacaan 1
50 1
50 Kesesuaian sarana dan
prasarana 1
51 1
51 Kesesuaian
kegiatan perpustakaan kelas
1 52
1 52
3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi digunakan sebagai alat untuk mencacat peristiwa yang terjadi. Bentuk dari catatan ini dapat berupa tulisan, dokumen maupun foto.
Berikut adalah kisi-kisi pedoman dokumetasi yang digunakan pada penelitian ini. Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi
No Aspek yang di Dokumentasi
1. Dokumen tentang profil singkat dan visi misi perpustakaan kelas.
2. Peraturan yang melandasi diselenggarakannya perpustakaan kelas.
3. Dokumen tentang rancangan perpustakaan kelas.
4. Sarana dan prasarana perpustakaan kelas
5. Dokumentasi kegiatan pelaksanaan perpustakaan kelas.
6. Koleksi bacaan yang tersedia di perpustakaan kelas.
7. Dokumen tentang catatan sumber bahan bacaan.
8. Buku induk perpustakaan kelas.
9. Anggaran.
10. Hasil pekerjaan siswa menringkas buku yang di baca.
46
F. Sumber Data
Sumber data digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 172, sumber data dalam
penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber
sekunder Sugiyono, 2014: 308. Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat memberikan data secara langsung kepada peneliti, sedangkan sumber
data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung dapat memberikan data pada peneliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data primer dan
sekunder, di mana sumber data primer berasal dari subjek penelitian dan sumber data sekunder berasal dari dokumen terkait dengan objek penelitian.
G. Teknik Analisis Data