Hubungan Riwayat Alergi dengan Dermatitis Kontak

menyediakan sarana dan prasarana personal hygiene yang dibutuhkan pekerja. Kemudian pekerja diharuskan untuk selalu menjaga personal hygiene yang baik dibawah pengawasan pengelola yaitu dengan mencuci bagian tubuh yang terkena bahan kimia dengan sabun menggunakan cara yang benar setelah melakukan tiap proses finishing agar bahan kimia tidak melekat terus di kulit sehingga meningkatkan risiko dermatitis kontak. Pengelola juga dianjurkan untuk menyediakan alat pelindung diri yang berupa sarung tangan vinyl dan neoprene untuk pekerja. Setelah tersedia, maka pekerja diwajibkan untuk menggunakannya agar terhindar dari kontak langsung antara bahan kimia dengan kulit pekerja. Pekerja yang selalu menggunakan sarung tangan dengan tepat akan menurunkan terjadinya dermatitis kontak akibat kerja baik jumlah maupun lama perjalanan dermatitis kontak Susanti, 2010.

5. Hubungan Riwayat Alergi dengan Dermatitis Kontak

Riwayat alergi adalah reaksi tubuh manusia yang berlebihan terhadap benda asing tertentu atau bahan yang bersifat allergen. Pengertian lain adalah reaksi terhadap berbagai rangsanganzat dari luar tubuh misalnya seperti debu, obat, atau makanan, yang pernah dialami oleh pekerja. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai pvalue variabel riwayat alergi adalah sebesar 0.093 yang dapat diartikan bahwa pada  =5 tidak ada hubungan antara riwayat alergi dengan kejadian dermatitis kontak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Utomo 2007 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara riwayat alergi dengan dermatitis kontak. Berdasarkan tabel 5.3, diketahui bahwa distribusi pekerja yang memiliki riwayat alergi sebesar 25 30.5 orang, sedangkan yang tidak memiliki riwayat alergi sebanyak 57 orang 69.5. Pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 25 orang pekerja yang memiliki riwayat alergi, terdapat 14 orang 56 yang mengalami dermatitis kontak dan 11 orang 44 yang tidak mengalami dermatitis kontak. Sedangkan dari 57 orang pekerja yang tidak memiliki riwayat alergi, terdapat 19 orang 33.3 yang mengalami dermatitis kontak dan 38 orang 66.7 yang tidak mengalami dermatitis kontak. Riwayat alergi merupakan salah satu aspek dalam menegakkan diagnosis dermatitis kontak. Menurut Putro 1985 dalam Utomo 2007, dalam melakukan diagnosis dermatitis kontak dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan melihat sejarah dermatologi termasuk riwayat penyakit pada keluarga, aspek pekerjaan, sejarah alergi misalnya alergi terhadap obat-obatan tertentu, dan riwayat lain yang berhubungan dengan dermatitis. Dalam penelitian ini, tidak adanya hubungan antara riwayat alergi dan dermatitis kontak, dimungkinan disebabkan karena sebelumnya pekerja tidak pernah melakukan pemeriksaan mengenai riwayat alergi sehingga pekerja tidak mengetahui adanya riwayat alergi pada diri mereka. Kemudian pekerja juga menyepelekan gejala alergi yang mereka alami sehingga tidak menyadari bahwa mereka memiliki riwayat alergi. Dalam Dewan K3 Nasional 1982 dikatakan bahwa, reaksi sensitifitas allergen sangat bervariasi tergantung pada faktor genetik seseorang, demikian pula sensitifitasnya terhadap bahan kimia pada diri seseorang berbeda-beda. Sehingga pekerja tidak menyadari tanda dan gejala alergi yang timbul pada diri mereka, karena adanya perbedaan reaksi setiap tubuh orang terhadap allergen. Hal tersebut berpengaruh dalam pemberian jawaban di kuesioner yang diberikan. Dalam penelitian ini, pekerja yang tidak memiliki riwayat alergi belum tentu memiliki risiko yang lebih rendah terhadap dermatitis kontak karena dimungkinkan adanya faktor lain yaitu usia pvalue : 0.000, masa kerja pvalue : 0.000, dan riwayat penyakit kulit sebelumnya pvalue : 0.04. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa rata-rata usia pekerja yang mengalami dermatitis kontak dan tidak memiliki riwayat alergi adalah 41 tahun. Menurut Health Safety Executive 2000 dalam Suryani 2011, kondisi kulit mengalami proses penuaan mulai dari usia 40 tahun, sehingga pekerja dengan usia ≥ 40 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap dermatitis kontak. Pada pekerja yang lebih tua terjadi peningkatan kerentanan terhadap bahan iritan dan kegagalan dalam pengobatan, sehingga timbul dermatitis kontak Cronin, 1980. Berdasarkan hasil analisis, diketahui pula rata-rata masa kerja pekerja yang mengalami dermatitis kontak dan tidak memiliki riwayat alergi adalah 126 bulan 10 tahun 6 bulan. Semakin lamanya masa kerja pekerja maka semakin lama pula pekerja kontak dengan bahan kimia sehingga risiko dermatitis kontak meningkat. Menurut Djuanda dan Sularsito 2007, semakin sering pekerja mengalami kontak dengan bahan kimia, maka semakin tinggi kesempatan untuk mengalami dermatitis kontak serta meningkatkan keparahan penyakitnya. Kemudian diketahui pula dari 19 orang pekerja yang mengalami dermatitis kontak dan tidak memiliki riwayat alergi, terdapat 14 orang 73.7 memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya. Sehingga meskipun pekerja tidak memiliki riwayat alergi akan tetapi pekerja memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya yang menyebabkan terkikisnya lapisan epidermis kulit dan menimbulkan bekas kerusakan pada kulit, maka pekerja tersebut memliki risiko yang lebih tinggi karena sistem perlindungan kulit telah menurun dan mempermudah jalan masuknya bahan kimia ke dalam kulit Jeyaratnam Koh, 1996. Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan tersebut diperkirakan karena adanya pengaruh dari usia pvalue : 0.000, masa kerja pvalue : 0.000 dan riwayat penyakit kulit sebelumnya pvalue : 0.04 yang menyebakan tidak adanya hubungan antara frekuensi kontak dengan dermatitis kontak pada penelitian ini.

6. Hubungan Riwayat Atopi dengan Dermatitis Kontak

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Di Kelurahan Merdeka Kota Medan Tahun 2015

6 71 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pembuat Tahu Di Wilayah Kecamatan Ciputat Dan Ciputat Timur Tahun 2012

0 45 183

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Motor di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012

1 22 165

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

Perbedaan Pengetahuan Antara Sebelum Dan Sesudah Intervensi Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet Tentang Penyebab Dermatitis Dan Pencegahannya Pada Pekerja Proses Finishing Mebel Kayu Di Ciputat Timur Tahun 2013

1 33 160

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dermatitis Kontak Pada Stylist Dan Kapster Di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012

0 18 202

Faktor-faktor yang berhubungan dengan heat strain pada pekerja pabrik kerupuk di wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2014

9 78 112

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA INDUSTRI TAHU DAERAH PLOSO KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2015

0 1 72

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL MOTOR DI WILAYAH KOTA KENDARI TAHUN 2016

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL KELURAHAN MERDEKA KOTA MEDAN TAHUN 2015

0 1 17