Hubungan Riwayat Penyakit Kulit Sebelumnya dengan Dermatitis

turunan Harijono, 2006 dalam Indriani, 2010. Dalam penelitian ini, riwayat atopi berhubungan secara signifikan dengan dermatitis kontak. Hal tersebut sesuai dengan pernyatan Sularsito 2007 yang menyatakan bahwa seseorang yang telah memiliki riwayat atopik akan lebih mudah terkena dermatitis kontak dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat atopik. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah, pengelola menyediakan sarana dan prasarana personal hygiene yang baik. Kemudian pekerja diharuskan untuk menjaga personal hygiene dengan menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia. Pengelola juga harus melakukan pengawasan terhadap perilaku personal hygiene pekerja. Kemudian penyediaan alat pelindung diri berupa sarung tangan vinyl dan neoprene untuk pekerja dan mengawasi pekerja untuk selalu menggunakan sarung tangan tersebut sebagai proteksi kulit dari bahan kimia. Hal tersebut guna memperkecil risiko timbulnya dermatitis kontak.

7. Hubungan Riwayat Penyakit Kulit Sebelumnya dengan Dermatitis

Kontak Riwayat penyakit kulit sebelumnya adalah peradangan pada kulit dengan gejala subyektif berupa gatal, rasa terbakar, kemerahan, bengkak, pembentukan lepuh kecil pada kulit, kulit mengelupas, kulit kering, kulit bersisik, dan penebalan pada kulit atau kelainan kulit lainnya yang sebelumnya pernah atau diderita oleh pekerja. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai pvalue variabel riwayat penyakit kulit sebelumnya adalah sebesar 0.040 yang dapat diartikan bahwa pada  =5 ada hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit kulit sebelumnya dengan kejadian dermatitis kontak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Utomo 2007 yang menyatakan adanya hubungan antara riwayat penyakit kulit sebelumnya dengan dermatitis kontak dengan proporsi pekerja yang mengalami dermatitis kontak dengan riwayat penyakit kulit sebelumnya adalah sebesar 81.8, sedangkan proporsi pekerja yang mengalami dermatitis kontak tanpa riwayat penyakit kulit sebelumnya adalah sebesar 43.5. Pada tabel 5.3 diketahui bahwa pekerja yang memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya adalah sebanyak 58 orang 70.7 sedangkan pekerja yang tidak memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya adalah sebanyak 24 orang 29.3. Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 58 orang pekerja yang memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya, terdapat 28 orang 48.3 yang mengalami dermatitis kontak dan 30 51.7 orang yang tidak mengalami dermatitis kontak. Sedangkan dari 24 orang pekerja yang tidak memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya, terdapat 5 orang 20.8 yang mengalami dermatitis kontak dan 19 orang 79.2 yang tidak mengalami dermatitis kontak. Riwayat penyakit kulit mempengaruhi kejadian dermatitis kontak. Menurut Cahyawati dan Budiono 2011, riwayat penyakit digunakan sebagai salah satu dasar penentuan apakah suatu penyakit terjadi akibat penyakit terdahulu, sehingga riwayat penyakit sangat penting dalam proses penyembuhan seseorang. Penyakit kulit yang pekerja derita sebelumnya dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pekerja menderita dermatitis kontak kembali riwayat berulang Lestari dan Utomo, 2007. Kulit yang memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya, memiliki kerentanan terhadap terjadinya penyakit kulit lain, karena lapisan kulit telah mengalami kerusakan sebelumnya sehingga bahan kimia lebih cepat masuk ke dalam kulit. Pekerja dengan riwayat penyakit kulit sebelumnya perlu diperhatikan agar penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya tidak dapat timbul kembali. Bila terdapat pekerja dengan riwayat dermatitis kronik maka pekerja tersebut lebih rentan untuk terkena dermatitis bila bekerja pada tempat tertentu dikarenakan reaksi iritan ataupun sensitivasi Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, 1982. Kerusakan kulit akibat penyakit kulit yang sebelumnya diderita membuat kulit lebih rentan karena fungsinya sudah menurun karena lapisan terluar kulit telah terkikis. Seperti pernyataan Jeyaratnam Koh 1996 bahwa pekerja yang pernah mengalami riwayat penyakit kulit sebelumnya dengan meninggalkan bekas seperti kulit yang mengelupas, lecet, atau tergores dapat menjadi faktor predisposisi dermatitis kontak. Hal inilah yang menyebabkan bahwa pekerja dengan riwayat penyakit kulit lebih berisiko terkena dermatitis kontak. Faktor personal hygiene sangat penting dalam mengurangi risiko dermatitis kontak pada pekerja khusunya yang lebih berisiko. Sehingga pengelola meubel kayu dianjurkan untuk menyediakan sarana dan prasarana personal hygiene yang baik dan terjangkau untuk pekerja. Kemudian melakukan pengawasan terhadap perilaku personal hygiene pekerja agar pekerja selalu menjaga personal hygiene dengan baik. Penyediaan alat pelindung diri berupa sarung tangan vinyl dan neoprene juga diwajibkan bagi pengelola. Setelah tersedia, pekerja diwajibkan untuk memakai sarung tangan tersebut untuk melindungi tangan dari bahan kimia dibawah pengawasan pengelola. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko dermatitis kontak pada pekerja. 115

BAB VII SIMPULAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai kejadian dermatitis kontak pada pekerja proses finishing meubel kayu di Ciputat Timur, dapat disimpulkan bahwa : 1. Gambaran pekerja proses finishing yang mengalami dermatitis kontak adalah sebanyak 33 orang 40.2. 2. Hasil uji statistik univariat diketahui bahwa dari 82 pekerja proses finishing yang diteliti, didapatkan : a. Rata-rata lama kontak pekerja dengan bahan kimia adalah 6.8 jamhari. b. Rata-rata frekuensi kontak pekerja dengan bahan kimia adalah 4 kalihari. c. Rata-rata usia pekerja proses finishing adalah 35 tahun. d. Rata-rata masa kerja pekerja proses finishing adalah 89 bulan 7 tahun 5 bulan. e. Pekerja yang memiliki riwayat alergi adalah sebanyak 25 orang 30.5. f. Pekerja yang memiliki riwayat atopi adalah sebanyak 32 orang 39. g. Pekerja yang memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya adalah sebanyak 58 orang 70.7. h. Pekerja dengan personal hygiene yang tidak baik adalah sebanyak 82 orang 100 . 3. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa variabel usia pvalue : 0.000, masa kerja pvalue : 0.000, riwayat atopi pvalue : 0.009, dan riwayat penyakit kulit sebelumnya pvalue : 0.04 memiliki hubungan dengan kejadian dermatitis kontak.

B. SARAN

1. Bagi Pengelola Meubel Kayu a. Dianjurkan untuk menyediakan sarana dan prasarana personal hygiene yang sesuai dan terjangkau oleh pekerja saat bekerja, seperti menyediakan sabun pencuci tangan yang sesuai dan penyediaan sarana pencuci tangan yang dekat dengan pekerja. b. Dianjurkan untuk meningkatkan disiplin pekerja dengan menerapkan aturan yang mengharuskan pekerja menjaga personal hygiene dengan baik dan melakukan pengawasan terhadap berjalannya aturan tersebut. c. Dianjurkan untuk meningkatkan disiplin pekerja dengan menerapkan aturan yang mengharuskan pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri sarung tangan dengan baik dan melakukan pengawasan terhadap berjalannya aturan tersebut. d. Dianjurkan untuk menyediakan alat pelindung diri yang berupa sarung tangan vinyl dan neoprene untuk melindungi tangan pekerja saat kontak dengan bahan kimia. 2. Bagi Pekerja a. Dianjurkan untuk menjaga personal hygiene yang baik dengan cara mencuci tangan secara benar setelah kontak dengan bahan kimia.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Di Kelurahan Merdeka Kota Medan Tahun 2015

6 71 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pembuat Tahu Di Wilayah Kecamatan Ciputat Dan Ciputat Timur Tahun 2012

0 45 183

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Motor di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012

1 22 165

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

Perbedaan Pengetahuan Antara Sebelum Dan Sesudah Intervensi Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet Tentang Penyebab Dermatitis Dan Pencegahannya Pada Pekerja Proses Finishing Mebel Kayu Di Ciputat Timur Tahun 2013

1 33 160

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dermatitis Kontak Pada Stylist Dan Kapster Di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2012

0 18 202

Faktor-faktor yang berhubungan dengan heat strain pada pekerja pabrik kerupuk di wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2014

9 78 112

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA INDUSTRI TAHU DAERAH PLOSO KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2015

0 1 72

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL MOTOR DI WILAYAH KOTA KENDARI TAHUN 2016

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL KELURAHAN MERDEKA KOTA MEDAN TAHUN 2015

0 1 17