10. Pengeluaran Keringat
Keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit manusia. Kandungan utama dalam keringat adalah natrium klorida bahan
utama garam dapur selain bahan lain yang mengeluarkan aroma seperti 2- metilfenol o-kresol dan 4-metilfenol p-kresol. Pada manusia, keringat
dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh detikhealth.com, 2012. Keringat melindungi kulit dengan cara mengencerkan dan
menghanyutkan bahan-bahan iritan. Keringat dapat pula mengubah bahan- bahan yang larut dalam air menjad bentuk lain dan mempermudah absorpsi
melalui pori-pori kulit Gilles L, 1990 dalam Florence, 2008. Kulit yang tidak tidak berketingat cenderung memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi
terhadap dermatitis kontak karena kulit yang tidak berkeringat cenderung kering. Kekeringan pada kulit memudahkan bahan kimia untuk menginfeksi
kulit, sehingga kulit lebih mudah kena dermatitis Cohen 1999. Vichy 2004 dalam Ruhdiat 2006 juga menyatakan bahwa kulit yang lebih kering
akan lebih rentan terkena dermatitis kontak.
11. Musim
Dermatitis akibat kerja banyak dijumpai pada waktu musim panas berhubungan dengan pengeluaran keringat pada pekerja. Sehingga pekerja
lebih cenderung menggunakan pakaian lengan pendek ataupun celana lengan pendek yang memudahkannya kontak langsung dengan bahan kimia.
Sedangkan cuaca
dingin menyebabkan
pekerja malas
mencuci
dirimembersihkan diri dengan air setelah kontak dengan bahan kimia Gilles L, 1990 dalam Florence, 2008.
12. Riwayat Alergi
Riwayat alergi adalah reaksi tubuh manusia yang berlebihan terhadap benda asing tertentu atau bahan yang bersifat allergen. Pengertian lain adalah
reaksi terhadap berbagai rangsanganzat dari luar tubuh misalnya seperti debu, obat, atau makanan, yang pernah dialami oleh pekerja. Dalam
melakukan diagnosis dermatitis kontak dapat dilakukan dsengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan melihat sejarah dermatologi termasuk
riwayat penyakit pada keluarga, aspek pekerjaan, sejarah alergi misalnya alergi terhadap obat-obatan tertentu,dan riwayat lain yang berhubungan
dengan dermatitis Putro, 1985 dalam Utomo, 2007. Reaksi sensitifitas allergen sangat bervariasi tergantung pada faktor genetik seseorang.
Demikian pula sensitifitasnya terhadap bahan kimia pada diri seseorang berbeda-beda Dewan K3 Nasional, 1982.
Dalam penelitian Utomo 2007 didapatkan bahwa, proporsi pekerja yang mengalami dermatitis kontak dengan riwayat alergi adalah sebesar
57.7 15 orang dari 26 pekerja, sedangkan proporsi pekerja yang mengalami dermatitis kontak tanpa riwayat alergi adalah sebesar 44.4 24
orang dari 54 pekerja dengan nilai pvalue 0.383. Hal tersebut menunjukkan bahwa pekerja dengan riwayat alergi lebih banyak mengalami dermatitis
kontak dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalaminya alergi.
13. Riwayat Atopi