Nilai IC 50 Kandungan Hara Jaringan
0.05. Semua peubah tidak berbeda antara yang diberi pupuk inorganik dengan yang tidak diberi pupuk P 0.05, kecuali pada kandungan nitrogen P 0.05.
Pemberian pupuk inorganik menyebabkan kandungan nitrogen yang lebih tinggi dari residunya Tabel 5.7.
Gambar 5.4 Enzim yang terkait dengan biosintesis senyawa fenolik kolesom dengan kedua jenis pemupukan dan residunya pada musim kemarau. A Aktivitas PAL, B aktivitas
CAD, dan C aktivitas POD. U = unit, PAL = phenylalanine ammonia lyase, CAD = cinammyl alcohol dehidrogenase, POD = peroksidase, keterangan lain pada
gambar ini sama dengan Gambar 5.3.
Gambar 5.5 Nilai IC 50 kolesom dengan kedua jenis pemupukan dan residunya pada musim kemarau. BK = bobot kering, keterangan lain pada gambar ini sama dengan Gambar
5.3.
A B
C
tn tn tn tn
tn
Tabel 5.7 Hara jaringan kolesom dengan pemupukan organik dan residunya pada musim kemarau Perlakuan
Hara jaringan C-organik
Nitrogen Fosfor
Kalium ------------------------------------------------
Organik 100
46.96 2.61
0.30 2.23
46.84 2.86
0.29 2.37
100 vs 0 tn
tn tn
Inorganik 100
46.22 3.46
0.27 2.29
46.53 2.89
0.25 2.37
100 vs 0 tn
tn tn
100 = diberi pupuk, 0 = tanpa penambahan pupuk; = berbeda nyata P 0.05 dan tn = berbeda tidak nyata P 0.05 menurut uji t-
student’s dengan asumsi ragam contoh s
2
kedua jenis pemupukan sama
5.5 Pembahasan 5.5.1 Peranan Pemupukan terhadap Produksi Pucuk Kolesom
Kedua jenis pemupukan yang diberikan ke kolesom menyebabkan produksi pucuk yang lebih tinggi dibandingkan dengan kolesom yang tidak diberi
pupuk. Hal ini menunjukkan untuk mendapatkan produksi pucuk yang maksimal kolesom perlu dipupuk, karena tanpa pemupukan kolesom hanya menghasilkan
produksi sebesar 50-74 dari yang diberi pupuk. Akan tetapi, dari penelitian ini juga menunjukkan terdapat peluang
pemanfaatan residu dari pemupukan sebelumnya untuk menghasilkan bobot basah pucuk yang cukup tinggi di waktu panen berikutnya. Artinya pupuk cukup
diberikan pada musim tanam I, sedangkan musim tanam II tidak diberi pupuk. Dengan demikian, selama dua periode musim tanam 2 x 6 minggu dimana
pemupukan dengan dosis 100 hanya dilakukan pada musim tanam I maka akan didapatkan rata-rata produksi pucuk total sebesar 352.14 dan 375.67 gtanaman
untuk masing-masing kolesom yang diberi pupuk organik dan inorganik.